Bharada E Penuhi Panggilan Komnas HAM (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)
Dream - Komnas HAM memeriksa Bharada E dan tujuh ajudan Irjen Ferdy Sambo terkait insiden yang menewaskan Brigadir Yoshua Hutabarat atau Brigadir J, Selasa 26 Juli 2022. Sejumlah keterangan digali oleh Komnas HAM.
Bharada E dan ajudan Ferdy Sambo lainnya diperiksa secara terpisah. Bharada E tidak datang bersamaan dengan ajudan lain.
Bharada E tiba di kantor Komnas HAM pukul 13.27 WIB dan selesai menjalani pemeriksaan pada 18.22 WIB. Dia datang ke Komnas HAM dengan menaiki mobil Toyota Inova berwarna hitam dengan nomor polisi B 1005 RFP.
Tak ada pernyataan apa pun dari mulutnya seusai turun dari mobil. Matanya menatap ke depan diiringi langkah cepat memasuki gedung Komnas HAM.
Beda dengan rekan ajudan lainnya, penampilan Bharada E tampak serba hitam. Mulai dari kemeja, celana, hingga masker, semua berkelir hitam. Tas ransel yang dipakainya pun berwarna hitam. Ia datang dengan pengawalan ketat dari sejumlah anggota Brimob.
Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam mengatakan, dalam proses pemeriksaan, para ajudan Ferdy Sambo itu ditempatkan di ruangan berbeda. Mereka digali keterangannya pada ruangan terpisah.
" Sejumlah orang itu kami periksa secara terpisah. Jadi tidak dalam satu ruangan yang sama. Ini penting agar kami juga mendapatkan berbagai kekayaan informasi yang diperlukan untuk terangnya peristiwa," kata Anam, dikutip dari Liputan6.com.
Anam mengatakan Bharada E menjelaskan banyak hal dalam pemeriksaan. Salah satu hal yang dijelaskan adalah soal menembak.
" Sepanjang yang tadi kami periksa, Bharada E menjelaskan banyak hal. Salah satunya adalah soal menembak," kata Anam.
Dia mengatakan pemeriksaan dilakukan dengan pertanyaan terbuka. Pemeriksaan berlangsung lama karena jawaban yang diharapkan bersifat deskriptif.
" Pertanyaan kami sifatnya terbuka, penjelasannya yang kita harapkan adalah deskriptif. Tadi, makanya ini panjang sekali proses permintaan keterangannya karena jawabannya kami minta untuk deskriptif," kata dia.
Kendati demikian, Anam menegaskan bahwa Komnas HAM belum dapat menarik kesimpulan pada pemeriksaan hari ini. Komnas juga tidak mengungkapkan keterangan dari Bharada E, apakah sama dengan versi polisi atau tidak.
Dalam pemeriksaan itu, Bharada E dan ajudan lainnya juga diminta menggambarkan suasana saat Brigadir J tewas.
" Masing-masing ajudan diminta mengambarkan posisinya," kata Anam.
Anam menilai, pertanyaan satu dengan yang lain saling berkaitan. Sebab, ia ingin memastikan bahwa setiap jawaban konsisten dan tidak berubah-ubah.
" Ini penting untuk melihat sesuatu yang kami dapatkan sendiri oleh Komnas HAM untuk melihat konstan waktu dan konteks yang terjadi dalam konstan waktu itu," ujar dia.
Ia mengatakan, Komnas HAM juga menelaah situasi yang terjadi sebelum insiden adu tembak antar ajudan. Faktanya, hampir semua menjawab saling bercanda.
" Ternyata beberapa orang yang ikut dalam forum itu ngomongnya memang tertawa. Itu yang kami tanya jadi kami lihat spektrum bagaimana kondisi," ujar dia.
Anam mengatakan, pihaknya bahkan sampai merunut kembali yang dialami ajudan Ferdy Sambo ketika berada di Magelang sampai tiba di Jakarta. Menurut dia, pertanyaan diajukan secara mendetail dan lengkap. Selain ittu, hubungan antar ajudan dalam kehidupan sehari-hari juga didalami.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya