Sandiaga Uno
Dream - Mantan Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno hadir dalam Sidang Tahunan MPR. Sandiaga tampil dalam setelah jas dan dasi.
Ada kejadian menarik sebelum Sandiaga tiba di Gedung MPR/DPR, Jumat pagi 16 Agustus 2019. Mulanya, Sandiaga sempat menggunakan mobil.
Tetapi, kemacetan parah terjadi di Jalan Gatot Subroto mengarah ke Gedung MPR/DPR. Mobil Sandiaga pun terjebak kemacetan..
Sandiaga memutuskan untuk jalan kaki. Dia turun mobil sembari menenteng jasnya.
Di sepanjang jalan, Sandiaga menyapa para pengguna jalan. Dia juga bersalaman dengan para polisi yang bersiaga di sepanjang Jalan Gatsu.
Setiba di Gedung DPR/MPR, Sandiaga bertemu dengan beberapa staf. Mereka langsung mengajak Sandiaga berfoto.
Dream - Di atas mimbar, Jokowi menunjukkan layar ponsel. Di tengah pidato kenegaraan tersebut, presiden bernama lengkap Joko Widodo itu menyentuh gambar.
" Mau ke Amerika? Di sini ada komplit semuanya. Mau ke Rusia? Juga ada semuanya. Mau ke Jerman? Di sini juga ada semuanya. Dan saya kira ini juga relevan untuk Bapak Ibu anggota Dewan," kata Jokowi.
Sebelum menunjukkan ponsel pada pidato kenegaraan dalam Sidang Bersama Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Jumat 16 Agustus 2019 itu, Jokowi meminta anggota dewan agar bekerja lebih efisien.
" Saya ingatkan kepada jajaran eksekutif agar lebih efisien. Untuk apa studi banding jauh-jauh sampai ke luar negeri padahal yang kita butuhkan bisa diperoleh dari smart phone kita," ujar dia.
Jokowi, pada pidato ke dua ini, menyinggung perlindungan kepentingan rakyat melalui regulasi yang dibuat. Dia mengatakan, regulasi harus mempermudah rakyat mencapai cita-citanya.
" Regulasi harus memberikan rasa aman. Dan regulasi harus memudahkan semua orang untuk berbuat baik, mendorong semua pihak untuk berinovasi menuju Indonesia Maju," kata dia.
Menurut Jokowi, untuk mencapai tujuan itu, salah satunya dengan mengubah ukuran kinerja para pembuat peraturan perundang-undangan.
" Bukan diukur dari seberapa banyak UU, PP, Permen ataupun Perda yang dibuat. Tetapi sejauh mana kepentingan rakyat, kepentingan negara dan bangsa," ujar Jokowi.
Dream - Presiden Jokowi (Joko Widodo) akhirnya secara resmi menyampaikan bakal memindahkan ibukota negara ke Kalimantan. Bahkan, Presiden Jokowi meminta izin di sela pidato kenegaraan.
" Saudara-saudara sebangsa dan setanah air yang saya banggakan, pada kesempatan yang bersejarah ini. Dengan memohon ridho Allah SWT, dengan meminta izin dan dukungan dari Bapak Ibu Anggota Dewan yang terhormat, para sesepuh dan tokoh bangsa terutama dari seluruh rakyat Indonesia, dengan ini saya mohon izin untuk memindahkan ibu kota negara kita ke Pulau Kalimantan," ucap Jokowi.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi di tengah pidato kenegaraan dalam Sidang Bersama DPD-DPR RI 2019 di gedung DPR-MPR, Senayan, Jakarta, Jumat 16 Agustus 2019.
" Ibukota yang bukan hanya simbol identitas bangsa, tetapi juga representasi kemajuan bangsa. Ini demi terwujudnya pemerataan dan keadilan ekonomi," tambah Jokowi yang mengenakan busana Sasak asal Nusa Tenggara Barat ini.
Menurut Jokowi, pemindahan ibukota ini demi visi Indonesia Maju, Indonesia yang hidup selama-lamanya.
" Dirgahayu Republik Indonesia! Dirgahayu Negeri Pancasila! SDM Unggul, Indonesia Maju!
Merdeka!" tutup Jokowi.
Dream – Sinyal pemindahan ibukota negara ke Kalimantan semakin kuat. Selain lahannya yang luas dan diyakini aman dari bencana, Kalimantan dipilih karena lokasinya berada di tengah-tengah Indonesia.
“ Ibu kota dipindahkan ke tengah agar Indonesia sentris, seimbang terhadap seluruh wilayah Indonesia,” kata Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas Rudy S. Prawiradinata di Jakarta, dikutip dari Merdeka.com, Selasa 30 Juli 2019.
Namun pemerintah masih merahasiakan kota mana yang akan menjadi ibu kota Indonesia yang akan menggantikan DKI Jakarta.
Pada peninjauan calon ibukota beberapa bulan lalu, Jokowi diketahui sudah mengunjungi dua kota di Kalimantan. Orang nomor satu itu pernah melihat langsung lokasi di Kalimantan Timur atau Kalimantan Tengah.
Pertama, Bukit Soeharto di Kutai Kartanegera, Kalimantan Timur. Jokowi melirik daerah ini karena areanya luas dan dekat dengan Tol Samarinda—Balikpapan.
“ Di Balikpapan ada airport-nya, Samarinda ada airport, sehingga tidak perlu nah membuat airport lagi. Pelabuhan juga sudah ada. Artinya itu akan banyak menghemat biaya,” kata dia.
Selain Bukit Soeharto, Jokowi juga melirik Kalimantan Tengah. Ada sebuah daerah di Kalimantan Tengah yang menarik perhatiannya. Lokasi ini disebut sebagai kawasan segitiga di Kalimantan Tengah.
“ Lokasinya di antara Palangkaraya, Kabupaten Katingan, dan Kabupaten Gunung Mas,” tulis Jokowi di akun Instagramnya @jokowi.
Dia mengatakan bahwa lokasi tersebut siap menjadi ibu kota negara yang baru. Jika dilihat dari luas kawasan, daerah ini paling siap.
“ Butuh 300 ribu hektare pun lebih siap,” kata Jokowi.
Advertisement
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Bikin Ngakak, Solusi Tora Sudiro yang Sering Dipunggungi Oleh Sang Istri Saat Tidur
Layanan Transaksi 7 Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta Kembali Normal
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Bikin Ngakak, Solusi Tora Sudiro yang Sering Dipunggungi Oleh Sang Istri Saat Tidur