Dream - Perang dengan tujuan apapun hanya akan menyisakan korban jiwa kebanyakan berasal dari warga sipil. Termasuk serangan militer yang dilancarkan Israel di Jalur Gaza, Palestina.
Dengan dalih membalas serangan Hamas pada 7 oktober 2023, Israel menerjunkan militernya di jalur Gaza, Palestina. Hingga Senin, 27 November 2023, jumlah korban tewas akibat serangan Israel mencapai 15.000 jiwa lebih.
Menghitung jumlah korban tewas di zona perang punya tantangan tersendiri. Para pejabat Palestina sendiri mengatakan memperoleh informasi terkini karena terputusnya komunikasi di Jalur Gaza adalah " kesulitan besar" .
demikian dikutip dari laporan BBC, Rabu, 29 November 2023.
Lalu, bagaimana Palestina menghitung jumlah korban tewas dalam peperangan?
Sumber resmi angka kematian di Gaza yang diperbarui secara berkala diperoleh dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) setempat. Media BBC telah mempelajari bagaimana jumlah korban di Gaza dihitung.
Apa yang dilaporkan Kementerian Kesehatan di Gaza yakni jumlah kematian rutin di media sosial, dengan rincian tambahan mengenai jumlah perempuan, anak-anak, dan orangtua yang terbunuh.
Kemenkes tidak menyebutkan penyebab kematiannya. Namun menggambarkan korban tewas sebagai korban " agresi Israel" .
Kementerian juga memberikan angka korban luka dan hilang, hingga jumlah jenazah yang masih terjebak di bawah tumpukan puing, menurut Bulan Sabit Merah Palestina.
Pejabat Kemenkes mengatakan angka kematian dicatat oleh para profesional medis sebelum diteruskan kepada mereka. Angka yang dilaporkan hanya mencakup korban meninggal di rumah sakit.
Pejabat Gaza menjelaskan angka-angka kematian tersebut tidak memisahkan korban jiwa dari militer dan warga sipil. Dan, karena data tersebut tidak memperhitungkan korban tewas di lokasi ledakan yang jenazahnya belum ditemukan, atau segera dikuburkan, jumlah yang ada saat ini kemungkinan di bawah angka yang sebenarnya.
Seorang pejabat senior Amerika Serikat (AS) juga mengatakan jumlah korban tewas kemungkinan lebih besar ketimbang jumlah yang dilaporkan.
“Jujur saja, menurut kami angkanya sangat tinggi,” kata Barbara Leaf, asisten Menteri Luar Negeri untuk Urusan Timur Dekat, kepada Komite Urusan Luar Negeri DPR,
“dan bisa jadi angkanya bahkan lebih tinggi dari yang disebutkan,” sebutnya.
Petugas medis seperti Dr Ghassan Abu-Sittah, seorang ahli bedah plastik Médecins Sans Frontières yang berbasis di London dan telah merawat orang-orang di rumah sakit di Kota Gaza, juga berperan penting dalam mencatat angka-angk kematian.
Dia mengatakan kamar mayat rumah sakit mencatat kematian setelah mengkonfirmasi identitas orang yang meninggal dengan kerabatnya.
Jumlah kematian yang tercatat sejauh ini, menurutnya, jauh lebih sedikit dibandingkan jumlah kematian yang sebenarnya terjadi.
Namun, begitu jenazah ditemukan, jenazah tersebut “harus dibawa ke rumah sakit untuk dicatat”, kata juru bicara Bulan Sabit Merah Palestina.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?