Ilustrasi Taliban (Foto: Shutterstock)
Dream - Setelah Taliban mengambil alih Afghanistan, beredar di media sosial aksi ricuh para militan yang berlaku semana-mena kepada warga. Salah satunya saat seorang warga terlihat membawa bendera nasional di mobilnya.
Dilansir dari India Today, sebuah video yang salah satunya diunggah kantor media Asvaka News Agencey @AsvakaNews viral di media sosial Twitter. Video itu memperlihatkan Taliban yang memberhentikan mobil seorang warga.
Tindakan itu dilakukan karena si pemilik mobil memasang bendera nasional Afghanistan di kendaraanya. Taliban itu selanjutnya merampas dan memaksa si pengemudi turun lalu diikat dan ditangkap.
" Seorang pria membawa bendera nasional Afghan di bawah kaca mobilnya dan ditangkap oleh pihak Taliban," tulis keterangan unggahan yang disertakan video momen kejadian mencekam tersebut.
A man carrying the Afghan national flag 🇦🇫 under the windshield of his car was arrested by the #Taliban pic.twitter.com/zQ3WXh1ldW
— AÅ›vaka - آسواکا News Agency (@AsvakaNews)August 20, 2021
Video lain yang diunggah akun Twitter media tersebut juga menunjukkan seorang pria Afghanistan yang membawa bendera nasional dipukuli oleh militan Taliban menggunakan senjata diduga AK47.
" Lebih dari seratus video tersebar di media sosial yang direkam dari berbagai tempat menunjukkan Taliban kerap memukul warga Afghan yang membawa bendera nasional," tulis keterangan unggahan.
More than a dozen videos have been posted on social media from different places which shows that #Taliban beat up the Afghans who carried the #Afghan National Flag 🇦🇫. #Afghanistan #Talibans pic.twitter.com/uGxcOkkdBU
— Aśvaka - آسواکا News Agency (@AsvakaNews)August 20, 2021
Pada Kamis, 19 Agustus 2021 kemarin, protes dilakukan diberbagai kota di Afghanistan yang bertentangan dengan aturan Taliban. Protes dilangsungkan sebagai simbol Hari Kemerdakaan Afghanistan ke-102 pada 19 Agustus.
Beberapa pengunjuk rasa melakuka parade dengan membawa bendera nasional.
Afghans parade national flag as protests against Taliban spread to Kabul pic.twitter.com/FQD5jFolE8
— The Sun (@TheSun)August 19, 2021
Dream - Pada Senin lalu, militan Taliban berhasil merebut setengah dari Afghanistan dan menduduki Istana Kepresidenan di Kabul. Presiden Ashraf Ghani pun kabur ke luar negeri.
Dalam pernyataan resmi yang disampaikan langsung oleh juru bicaranya, Zabihullah Mujahid, Taliban berjanji mengubah seluruh sistem tata kelola negara dan tidak akan menggunakan sistem yang kuno.
Merujuk Taliban di masa lalu, termasuk perang 20 tahun, janji yang mereka ucapkan dirasa belum cukup meyakinkan para pengungsi Afghanistan di luar negeri, termasuk mereka yang berada di Indonesia. Mereka tidak yakin kelompok militan itu akan benar-benar berubah.
Aziz, seorang pengungsi Afghanistan yang tinggal di Ciawi, Bogor, Jawa Barat, kini mengkhawatirkan kondisi sanak saudaranya di negara asalnya. Pria dari suku minoritas Hazara harus meninggalkan Afghanistan ketika usianya 5 tahun.
" Situasi saat ini sangat berbahaya bagi kami suku Hazara, karena mereka (Taliban, suku Pashtun) tidak menyukai keberadaan kami," kata pria 34 tahun yang sudah 7 tahun terakhir tinggal di Indonesi bersama keluarganya dan menunggu relokasi ke negara ketiga.
Dia menambahkan, kabar terbaru dari pihak keluarganya, sang paman harus mengunci diri di rumah sejak jatuhnya pemerintah Afghanistan ke tangan Taliban pada Senin lalu.
" Mereka takut keluar rumah. Saat ini mereka tengah mencari cara pergi dari Afghanistan lantaran keluarganya tak merasa aman di sana," ujarnya dikutip dari Reuters, Jumat 20 Agustus 2021.
Selama kurang lebih 10 tahun, suku Hazara menjadi sasaran kekerasan kelompok militan Taliban, termasuk ISIS, terutama atas keyakinan mereka. Sebagian besar suku Hazara merupakan penganut Syiah yang sangat dibenci kelompok garis keras Sunni.
Aziz mengatakan, kekhawatiran kebabasan lainnya, seperti aktivitas berolahraga dan hak-hak perempuan Afghanistan.
" Saya tidak tahu bagaimana masa depan sepak bola Afghanistan. Bagaimana nasib perempuan dan olahraga disana? Bagaimana nasib perempuan yang ingin bersekoah? Saya berharap Afganistan akan menjadi lebih baik di masa depan, tapi saya tak yakin akan hal tersebut," tuturnya.
Sumber: Reuters
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati