Shanghai Akan Mewajibkan Warganya Untuk Memilah Sampah. (Foto: Ilustrasi/Shutterstock)
Dream – Di beberapa negara, sampah menjadi salah satu hal yang diatur secara ketat. Misalnya, ada denda yang siap dijatuhkan bagi orang yang membuang sampah secara sembarangan.
Ada juga negara yang mewajibkan masyarakatnya memisahkan sampah yang bisa didaur ulang dengan yang tidak. Shanghai menjadi salah satu kota yang akan melaksanakan peraturan ini.
Dikutip dari Shanghaiist, Senin 1 Juli 2019, masyarakat harus memilah sampah rumah tangga menjadi empat jenis. Keempat jenis itu adalah sampah rumah tangga (sampah makanan), yang bisa didaur ulang, residu, dan limbah berbahya.
Aturan ini mulai berlaku per 1 Juli 2019. Denda yang disiapkan bagi pelanggar pun bervariasi.
Orang-orang yang tak memilah sampahnya akan dikenakan denda senilai 50 yuan—200 yuan (Rp102.856—Rp411.424). Kalau yang melanggar itu pebisnis, denda yang dijatuhkan bisa mencapai 50 ribu yuan (Rp102,86 juta).
Sayangnya, tak dijelaskan cara otoritas setempat mengawasi regulasi ini. Dikatakan bahwa teknologi pengingat wajah akan memainkan peran untuk mendeteksi siapa saja yang melanggar dan yang tidak.
Dream - Badan Pangan Dunia atau FAO menyebut hampir 1.3 juta ton makanan terbuang menjadi sampah di seluruh dunia. Sampah makanan dan sampah dapur ini meliputi berbagai macam proses, dari pertanian hingga konsumsi.
Dilansir dari Conserve Energy Future, ketika sampah dapur sudah sampai ke pembuangan, lapisan tanah akan mengurai dan menghasilkan gas rumah kaca yang lebih kuat menangkap karbondioksida.
Dengan mengalihkan sampah dapur dan makanan dari tempat pembuangan, kita bisa mengurangi dampak karbon, memanfaatkan energi terbarukan, dan mengembalikan nutrisi penting ke dalam tanah.
Sampah makanan dan sampah dapur dapat dengan mudah didaur ulang dan digunakan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Untuk mendapatkan manfaat yang baik tersebut, ada empat cara yang bisa digunakan untuk mendaur ulang sampah dapur menjadi lebih bermanfaat.
Berdasar lansiran Conserve Energy Future, The United States Environmental Protection Agency mengatakan hampir 90% sampah yang dibuang oleh rumah tangga, restoran, hingga supermarket terdiri dari sisa-sisa makanan yang sebenarnya dapat didaur ulang.
Selain itu, rumah tangga biasa menghasilkan hampir 474 pon sisa makanan setiap tahunnya. Ketika sampah dapur ini dibawa ke pembuangan sampah, memang mereka akan terurai dengan sendirinya. Namun, mereka akan melepaskan metana dan menambah emisi rumah kaca.
Pengomposan menjadi salah satu cara mendaur ulang sampah dapur yang paling mudah dan ramah lingkungan.
Ada beberapa kota yang sudah ramah dengan sistem pengomposan sehingga membuat wilayah pembuangan khusus organik. Namun sayangnya hal ini belum banyak dilakukan di Indonesia.
Sahabat Dream bisa melakukan pengomposan sendiri di rumah, dengan memisahkan sampah di halaman rumah. Membaginya menjadi 4 bagian, yaitu sampah dapur hijau, coklat, sisa makanan, dan kemasan daur ulang.
PBB pernah memperkirakan, jika petani dan pemilik ternak memberi makan hewan mereka dengan sisa makanan yang diizinkan hukum, produksi dan konsumsi gandum bisa dialihkan pada 3 miliar orang di seluruh dunia.
Bahkan, pengalihan sisa makanan untuk hewan menjadi strategi yang aman dan efektif untuk mendaur ulang sampah dapur dan makanan. Untuk melakukan hal ini, Sahabat Dream bisa menerapkannya dengan bekerja sama dengan peternak lokal.
Atau bisa juga mengumpulkan dan memilah sampah dapur yang kemudian diberikan pada hewan peliharaan kita, itu kalau memelihara hewan di rumah.
Lebih dari sepertiga makanan yang diproduksi di seluruh dunia dibuang sia-sia. Padahal sampah dapur dan makanan bisa dimanfaatkan untuk membuat energi terbarukan.
Dengan memanfaatkan penyerapan aerob mikroorganisme untuk mendegradasi bahan organik, sampah makanan dan sampah dapur bisa menghasilkan listrik.
Biogas merupakan salah satu sumber energi terbarukan dan berkelanjutan yang dapat dikembangkan dari bahan organik yang terkandung dalam sampah dapur. Para peneliti menemukan sebuah cara mendaur ulang sampah dapur menjadi biogas.
Dalam proses ini, limbah dibakar untuk menghasilkan cairan mentah yang bisa dikonversi menjadi biofuel. Kemudian, residunya diolah dan akan menghasilkan metana yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber listrik dan panas.
Cara mendaur ulang sampah dapur lainnya adalah dengan menggunakan kembali kemasan makanan dan bahan dapur lainnya yang sudah kita pergunakan.
Walau ketika memilah kemasan yang bisa digunakan kembali akan sulit, cara mendaur ulang seperti ini cukup efektif dilakukan untuk mengurangi produksi sampah.
Bahan kemasan seperti karton, pembungkus dan wadah lainnya dapat kita pilah. Mana sekiranya yang bisa digunakan kembali dan mana yang harus benar-benar dibuang karena mengandung bahan kimia yang tidak baik untuk kesehatan.
Salah satu contoh pemakaian kembali kemasan makanan adalah mendaur ulang karton tempat telur. Caranya dengan membuatnya menjadi bubur kertas dan membentuk wadah baru sesuai dengan yang kita inginkan.
(ism, Sumber: Conserve Energy Future)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN