Tim Gabungan Temukan Baju Anak Diduga Milik Penumpang Sriwijaya Air

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Minggu, 10 Januari 2021 17:42
Tim Gabungan Temukan Baju Anak Diduga Milik Penumpang Sriwijaya Air
Pakaian anak berwarna pink diduga milik gadis cilik bernama Yumna Fanisyatuzahra.

Dream - Tim Gabungan kembali menemukan bagian dari pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu 9 Januari 2021. Mulai dari pecahan ban hingga baju penumpang pesawat.

" Setelah memeriksakan barang yang diserahkan KRI Kurau kami mengambil properti berupa baju anak-anak warna pink. Serpihan-serpihan berbadan pesawat akan kami serahkan ke KNKT. Properti korban dari pesawat Sriwijaya Air yang jatuh demikian," kata Kasubdit Dokpol Bidokkes Polda Metro Jaya Kompol Asep Yunardi, di JICT kepada wartawan, Minggu 10 Januari 2021.

Temuan barang-barang ini kemudian dikumpulkan di JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara sebelum nantinya akan diserahkan ke KNKT.

1 dari 5 halaman

Diduga Milik Penumpang ke-45

Dilansir dari akun Instagram @lambe.cewek, disebut pakaian anak berwarna pink diduga milik gadis cilik bernama Yumna. Menurut daftar nama penumpang dan kru pesawat Sriwijaya Air Sj 182, dibenarkan terdapat penumpang ke-45 bernama Yumna Fanisyatuzahra.

" Ditemukan serpihan2 dan jaket berwarna pink yg sama dengan yg dikenakan adik yumna. Alfatihah untuk adik yumna ????????," tulis keterangan unggahan akun tersebut.

      View this post on Instagram      

A post shared by Lambe Cewek (@lambe.cewek)

 

2 dari 5 halaman

Tim Kopaska Temukan Bagian Tubuh di Bawah Laut, Diduga Penumpang Sriwijaya Air

Dream - Bagian tubuh yang diduga penumpang Sriwijaya Air PK-CLC register SJ-182 ditemukan di kedalaman 17-20 meter Kepulauan Seribu. Tim penyelam dari Satuan Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut melaporkan temuan itu sekira pukul 09.40 Wib.

Diduga bagian tubuh itu telah tercampur dengan beberapa potongan puing pesawat, yang terus diangkat dari bawah air.

" Masih banyak potongan di bawah air," kata Dankima Satkopaska Koarmada I, Mayor Laut (P) Edy Tirtayasa saat mengangkat potongan puing dari bawah air, Minggu, 10 Januari 2021.

3 dari 5 halaman

Dibagi Menjadi Empat Tim Penyelamat

Edi mengatakan Satkopaska menurunkan empat tim untuk membantu pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di Kepulauan Seribu.

Satu tim berada di KRI Teluk Gilimanuk, satu tim di KRI Rigel-933 dan dua tim berangkat menggunakan dua sea rider.

" Sebagian penyelam pernah ikut membantu evakuasi pencarian pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang pada tahun 2018 lalu," tutur Edy.

4 dari 5 halaman

Tragedi Sriwijaya Air SJ 182

Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 Wib dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 Wib. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 Wib. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.

5 dari 5 halaman

Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.

Keberadaan pesawat itu tengah dalam investigasi dan pencarian oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Koordinasi langsung dilakukan dengan berbagai pihak, baik Kepolisian, TNI maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Sejumlah armada angkatan laut milik TNI dikerahkan, sekitar 10 kapal diterjunkan ke lokasi diduga jatuhnya pesawat di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Di antara kapal-kapal TNI AL yang dikerahkan yakni KRI Teluk Gilimanuk-531 mengangkut para kru SAR dan juga awak media. Lalu KRI Rigel-933 milik Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL (Pushidrosal). (mut)

Sumber: merdeka.com

Beri Komentar