Tolak Berhijab, Kandidat Presiden Prancis Batal Temui Ulama

Reporter : Ahmad Baiquni
Kamis, 23 Februari 2017 16:01
Tolak Berhijab, Kandidat Presiden Prancis Batal Temui Ulama
Marine Le Pen menolak mengenakan hijab saat akan bertemu Mufti Agung Libanon Abdul Latif Derian.

Dream - Kandidat Presiden Prancis, Marine Le Pen, membatalkan pertemuan dengan Mufti Agung Libanon, Abdul Latif Derian, pada Selasa lalu. Alasannya, Le Pen menolak mengenakan hijab.

" Anda dapat menyampaikan hormat saya kepada Mufti Agung, tetapi saya tidak akan menutupi diri (memakai hijab)," ujar Le Pen, sebagaimana dikutip Dream dari cnn.com, Kamis 23 Februari 2017.

Le Pen merupakan politisi partai sayap kanan Prancis, Front Nasional. Dia mengatakan punya pengalaman bertemu dengan Mufti Agung Al Azhar Mesir tanpa mengenakan hijab pada 2015.

" Saya bertemu Mufti Agung Al Azhar. Otoritas Tinggi Sunni tidak mempersalahkan, dan tidak apa-apa," kata dia.

Juru bicara Mufti Agung Libanon, Khaldoun Awas, mengatakan Le Pen telah diberitahu untuk mengenakan hijab sebelum bertemu Mufti Agung.

" Saya sendiri menyambut dia di pintu kantor dan menawarkannya hijab putih, dia menolak mengambilnya," kata Awas.

" Saya meminta dia mengenakan hijab itu, dia menolak dan mengatakan dia tidak akan mengenakannya lalu pergi serta tidak menghadiri pertemuan dengan Mufti yang telah dijadwalkan," lanjut dia.

Prancis menganut paham sekuler yang tidak membolehkan wanita berhijab. Jika di jalanan para wanita bisa mengenakan hijab, mereka harus melepasnya saat di sekolah, kampus, atau tempat kerja.

Beri Komentar