Transmisi Omicron Bisa Dihambat, Begini Cara Disarankan IDI

Reporter : Ahmad Baiquni
Selasa, 11 Januari 2022 19:00
Transmisi Omicron Bisa Dihambat, Begini Cara Disarankan IDI
Kesempatan untuk menekan Omicron di Indonesia masih terbuka lebar.

Dream - Transmisi Omicron di Indonesia sulit dihalau. Saat ini saja sudah ada 414 kasus Omicron masuk Indonesia baik dari luar negeri maupun transmisi lokal.

Meski begitu, Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, Zubairi Djoerban, mengungkapkan transmisi Omicron bisa dihambat agar tidak meluas. Ada cara yang bisa dilakukan yaitu dengan membatasi aktivitas luar rumah dan tidak terlalu lama berkumpul di dalam ruangan tertutup

" Jadi jangan berlama-lama (dalam ruangan)," ujar Zubairi.

Menurut Zubairi, terdapat sejumlah aktivitas dalam ruangan yang potensial menyebarkan Omicron. Di antaranya reunian, takziah, sholat jemaah di masjid, ibadah bersama di gereja, nonton film di bioskop, makan di restoran, maupun rapat di kantor.

Dia pun mengingatkan pengalaman saat gelombang kedua melanda Indonesia. Saat itu, muncul banyak klaster penularan Covid-19 mulai dari perkantoran maupun pabrik akibat aktivitas yang berkumpul di dalam ruangan dalam waktu relatif lama.

 

1 dari 6 halaman

Segera Minta Booster

Selain mengurangi keluar rumah, vaksinasi dosis lengkap bisa membantu agar penularan tidak meluas. Meski vaksinasi tidak 100 persen memberikan perlindungan namun dapat mengurangi tingkat keparahan jika sakit.

" Nah, kalau yang sudah dua kali, segera, mulai besok sudah ada vaksinasi booster, segera minta vaksinasi booster," kata dia.

Lebih lanjut, Zubairi menyatakan kesempatan mencegah meluasnya transmisi Omicron di Indonesia masih ada. Ini karena penularan masih rendah dibandingkan negara lain seperti Amerika Serikat, Turki, Prancis, Jerman, Inggris, Vietnam, Thailand, maupun Filipina.

" Mumpung kita kesempatannya lebih baik harus semua upaua dikerjakan, mulai dari tadi, jangan berkerumun, vaksinasi booster, jangan bepergian, bepergian ke luar negeri apalagi, batalkan saja," ucap Zubairi, dikutip dari Merdeka.com.

2 dari 6 halaman

Jokowi: Dimulai Besok, Vaksin Booster Gratis!

Dream - Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan status tarif vaksinasi booster. Program ini akan mulai dijalankan pada Rab, 12 Januari 2022.

" Saya telah memutuskan bahwa pemberian vaksin ke tiga ini gratis bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar Jokowi dalam konferensi pers disiarkan Sekretariat Presiden.

Jokowi mengungkapkan alasan utama dari keputusan ini adalah keselamatan rakyat. Dia menegaskan keselamatan rakyat adalah hal utama.

Sedangkan syarat untuk mendapatkan vaksinasi ketiga ini adalah sudah menerima dosis ke dua. Rentang waktu antara dosis ke dua dan ke tiga harus lebih dari 6 bulan.

Meski sudah divaksin, Jokowi tetap mengingatkan masyarakat untuk disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Tidak abai dalam memakai masker. mencuci tangan dan menjaga jarak.

" Karena disiplin protokol kesehatan merupakan kunci dalam mengatasi pandemi Covid-19," ucap Jokowi.

3 dari 6 halaman

BPOM Bolehkan Lima Vaksin Untuk Booster, Ketahui Kategori Penggunaannya

Dream - Badan Pengawas Obat dan Makanan mengumumkan lima merek vaksin telah mendapatkan izin untuk booster. Kelima vaksin ini dibagi dalam dua kategori yaitu homolog dan heterolog.

" Lima vaksin telah mendapatkan rekomendasi memenuhi persyaratan yang ada sehingga bisa dilanjutkan dengan proses pemberian EUA," ujar Kepala BPOM, Penny K Lukito, dalam konferensi pers melalui kanal Badan POM.

Lima vaksin tersebut yaitu Coronavac/Vaksin Bio Farma. Pfizer, AstraZeneca, Moderna, dan Zifivax. Kelima vaksin ini, kata Penny, telah menjalani uji keamanan, khasiat, dan mutu di BPOM sejak Novemer 2021.

Selain itu, kelima vaksin tersebut juga sudah melalui uji klinis. Dengan begitu, vaksin siap digunakan untuk booster.

Kategori homolog adalah booster untuk vaksin dengan merek yang sama. Sedangkan keterolog merupakan booster untuk vaksin berbeda.

 

4 dari 6 halaman

Coronavac dan Pfizer Homolog

Penny mengatakan untuk vaksin Coronavac atau Vaksin Covid-19 Bio Farma ditetapkan dalam kategori homolog. Diberikan dengan satu dosis usai enam bulan dosis kedua diterima masyarakat.

Hasil uji klinis menunjukkan booster Coronavac menimbulkan kejadian tak diinginkan berupa reaksi lokal. Di antaranya nyeri dan muncul tanda merah di titik suntikan, dan tingkat keparahan grade 1-2.

" Imunogenisitas menunjukkan peningkatan titer antibodi netralisasi 21 hingga 35 kali setelah 28 hari pemberian vaksin booster ini pada subjek dewasa," kata Penny.

Vaksin Pfizer juga masuk kategori homolog. Vaksin ini diberikan satu dosis sebagai booster bagi penerima vaksinasi dengan merek yang sama pada usia 18 tahun ke atas.

Dari data uji klinis, muncul kejadian tidak diinginkan yang bersifat lokal. Secara umum gejala yang muncul seperti nyeri di titik suntikan, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, demam dengan grade 1-2.

Imunogenisitas booster Pfizer menunjukkan peningkatan rata-rata titer antibodi netralisasi setelah satu bulan sebesar 3,3 kali.

 

5 dari 6 halaman

AstraZeneca Homolog, Moderna Heterolog

Vaksin ketiga yang direkomendasikan adalah AstraZeneca dan masuk kategori homolog. Data uji klinik menunjukka kejadian tidak diinginkan pada booster AstraZeneca bisa ditoleransi.

Umumnya kejadian tidak diinginkan masuk kategori ringan dan sedang. " Ringan lebih besar 55 persen, sedang 37 persen," kata Penny.

Imunogenisitas booster AstraZeneca menunjukkan peningkatan rata-rata titer antibodi netralisasi dari 1.792 menjadi 3.370. Peningkatan yang terjadi hingga tiga kali lipat.

Vaksin Moderna ditetapkan dalam kategori homolog dan heterolog. Booster Moderna diberikan setengah dosis pada masyarakat di atas 18 tahun.

" Heterolognya Moderna untuk vaksin primernya AstraZeneca, Pfizer, dan Johnson," kata Penny.

Imunogenisitas booster Moderna menunjukkan peningkatan rata-rata titer antibodi netralisasi sebesar 13 kali setelah penyuntikan.

 

6 dari 6 halaman

Zifivax Heterolog Untuk Sinovac dan Sinopharm

Sedangkan vaksin kelima yaitu Zifivax yang masuk heterolog dengan vaksinasi primer Sinovac atau Sinopharm. Imunogenisitas booster Zifivax menunjukkan peningkatan rata-rata titer antibodi netralisasi lebih dari 30 kali setelah dosis primer.

" Ini juga diberikan setelah enam bulan ke atas," kata Penny.

Selanjutnya, Penny menjelaskan pihaknya masih menunggu data uji klinis penggunaan vaksin heterolog dengan primer Sinovac yang banyak didapat masyarakat Indonesia. Juga uji klinis heterolog dengan vaksin primer AstraZeneca.

" Satu lagi adalah uji klinik untuk yang primer sebelumnya AstraZeneca dengan booster heterolognya adalah menggunakan Sinovac, Pfizer, atau juga homolog AstraZeneca," ucap dia.

Lebih lanjut, Penny mengatakan uji klinis vaksin Sinopharm untuk booster saat ini masih berjalan. Baik itu untuk kategori homolog maupun heterolog.

" Uji klinis Sinopharm sudah berlangsung, kami tunggu datanya, mudah-mudahan dalam waktu secepatnya," ucap dia.

Beri Komentar