Jadi Menhan, Prabowo Subianto Ingin Lakukan Ini Dulu

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 23 Oktober 2019 13:40
Jadi Menhan, Prabowo Subianto Ingin Lakukan Ini Dulu
Prabowo resmi menjabat sebagai Menhan.

Dream - Prabowo Subianto menyatakan meminta waktu untuk mempelajari dahulu tugasnya sebagai menteri pertahanan (Menhan) sebelum efektif bekerja. Saat ini, ketua umum Partai Gerindra itu akan fokus pada serah terima jabatan dengan Menhan lama.

Pernyataan tersebut disampaikan Prabowo usai dilantik presiden Joko Widodo sebagai Menhan menggantikan Ryamizard Riyacudu.

Tidak banyak pernyataan yang disampaikan Prabowo usai dilantik. Dia mengaku harus segera menuju Gedung Kemenhan untuk serah terima jabatan.

" Mungkin ada proses serah terima," kata Prabowo di Istana Negara, Rabu 23 Oktober 2019.

Prabowo mengatakan butuh waktu untuk mempelajari situasi terkini. Dia akan berkoordinasi dengan jajaran staf Kemenhan terkait hal ini.

" Saya akan belajar dulu situasi terakhir baru kita bisa bekerja," ucap Prabowo.

1 dari 5 halaman

Fachrul Razi Satu-satunya Menag dari Militer?

Dream - Presiden Joko Widodo memilih Fachrul Razi untuk duduk sebagai Menteri Agama. Pria yang sebelumnya dipercaya sebagai Ketua Tim Relawan Bravo-5 ini menggantikan Lukman Hakim Saifuddin.

Jokowi memberikan tugas utama kepada Fachrul tidak hanya mengurusi haji dan masalah keumatan. Lebih dari itu, Fachrul harus menangani isu radikalisme yang kini tengah marak.

Keputusan Jokowi ini bisa dianggap sebagai sejarah. Sebab, Jokowi mengisi posisi Menag bukan dari kalangan ormas Islam maupun partai politik Islam, melainkan militer.

Fachrul Razi merupakan purnawirawan TNI AD dengan pangkat Jenderal dan posisi terakhir sebagai Wakil Panglima TNI. Fachrul juga merupakan petinggi TNI terakhir yang mengampu jabatan tersebut sebab dihapus oleh Presiden Abdurrahman Wahid.

Tetapi, apakah Fachrul Razi adalah satu-satunya Menag berlatar belakang militer? Jawabannya, Fachrul ternyata menag ketiga dari lingkungan TNI.

Berikut dua Menteri Agama sebelumnya yang juga berlatar belakang militer:

 

2 dari 5 halaman

Alamsyah Ratu Perwiranegara

Indonesia pernah punya menag yang berasal dari kalangan militer. Meski sebenarnya tugas menag tidak berkaitan langsung dengan pertahanan negara.

Menag pertama yang berasal dari kalangan militer yaitu Alamsyah Ratu Perwiranegara. Dia menjabat dalam Kabinet Pembangunan IV era Presiden Soeharto.

Alamsyah cukup lama mengampu jabatan Menag yaitu pada 29 Maret 1978 hingga 19 Maret 1983. Tetapi dia tidak terkenal sebagai tokoh agama melainkan tokoh militer.

Pangkat terakhirnya yaitu Letnan Jenderal dan menduduki jabatan Deputi Khusus Menteri/Panglima Angkatan Darat. Setelah itu, kariernya berlanjut di lingkungan pemerintahan dengan jabatan pertama sebagai Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg).

Dia juga pernah menjadi Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda. Setelah itu, dia pensiun dari TNI dan kembali ke pemerintahan sebagai Dewan Pertimbangan Agung, lalu Menteri Agama dan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat.

 

3 dari 5 halaman

Tarmizi Taher

Menag yang juga berasal dari lingkungan militer yaitu Tarmizi Taher. Pangkat terakhirnya adalah Laksamana Muda dan bertugas sebagai dokter di lingkungan TNI AL.

Masa jabatan Tarmizi sebagai menag tergolong lama, yaitu pada 17 Maret 1993-14 Maret 1998 dalam masa Kabinet Pembangunan VI. Meski seorang tentara dan dokter, pengetahuan Tarmizi di bidang agama sangat luas sehingga dia juga dikenal sebagai salah satu cendekiawan Muslim Indonesia.

Selama menjabat menag, Tarmizi melakukan sejumlah terobosan. Dua yang paling menonjol yaitu pengembangan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) yang masih digunakan hingga saat ini serta pembentukan Dana Abadi Umat (DAU).

Usai menjabat menag, Tarmizi ditugaskan sebagai Duta Besar RI untuk Norwegia dan pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia serta Rektor Universitas Islam Az Zahra.

Dia juga mendapat anugerah Doktor Honoris Causa bidang Dakwah oleh Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Berbagai sumber.

4 dari 5 halaman

Profil Fachrul Razi, Pensiunan Jenderal Calon Menko Polhukam?

Dream - Bagi sebagian masyarakat tentu belum terlalu mengenal nama Facrul Razi, yang dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon menteri Kabinet Kerja jilid II siang ini, Selasa 22 Oktober 2019.

Fachrul Razi merupakan pensiunan jenderal dengan jabatan terakhirnya Wakil Panglima TNI pada 1999-2000.

Pria kelahiran Banda Aceh pada 26 Juli 1947 itu juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan pada 1999.

Selain memiliki jabatan militer, Fachrul juga diketahui sebagai Ketua Tim Bravo 5, tim sukses yang mendukung Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019.

Tim Bravo 5 juga diketahui ikut mendukung pasangan Jokowi-JK dalam Pilpres 2014.

Tim Bravo 5 berisi pensiunan jenderal yang ingin ikut mendukung Jokowi dalam gelaran pemilihan Presiden dua periode yakni 2014 dan 2019.

5 dari 5 halaman

Jabatan yang pernah diemban Fachrul Razi

Berikut beberapa jabatan yang pernah diemban oleh Fachrul Razi: 
1. Komandan Brigade Infanteri Lintas Udara 17 Kujang 1 Kostrad
2. Wakil Asisten Operasi KASAD
3. Kepala Staf Daerah Militer VII/Wirabuana
4. Gubernur Akademi Militer (1996-1997)
5. Asisten Operasi KASUM ABRI (1997-1998)
6. Kepala Staf Umum ABRI (1998-1999)[2]
7. Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan (1999)
8. Wakil Panglima TNI (1999-2000)

Bila Ketua Umum Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan, apakah berarti Fachrul Razi menjadi Menko Polhukam? Kita lihat pengumuman Rabu besok 23 Oktober 2019. (ism) 

Beri Komentar