Usai Rawat Pasien Corona, Dokter Ini Sukarela Isolasi Diri

Reporter : Sugiono
Rabu, 4 Maret 2020 17:02
Usai Rawat Pasien Corona, Dokter Ini Sukarela Isolasi Diri
Padahal, dia sudah dinyatakan negatif corona.

Dream - Seorang dokter Malaysia mengisolasi dirinya sendiri dari rekan dan keluarganya setelah menangani seorang pasien virus corona, COVID-19.

Menurut laman FMT, Dr Sanjiv Joshi secara sukarela menjauhkan diri dari rumah sakit, klinik dan keluarganya selama 2 minggu setelah merawat pasien corona.

Tindakan sadar dan cerdas dokter spesialis kardiologi di Rumah Sakit Pantai Kuala Lumpur ini menerima pujian dari Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, Dr Noor Hisham Abdullah.

Menurut Hisham, Dr Sanjiv merawat seorang pasien wanita yang positif virus COVID-19 setelah tertular pasien Jepang. Setelah itu Dr Sanjiv mengisolasi dirinya selama 14 hari.

" Saya berharap mereka yang pernah kontak langsung atau berada dalam jarak dekat dengan dia melakukan hal yang sama," katanya.

Namun, di Facebook, Hisham menyatakan Dr Sanjiv dinyatakan negatif virus korona. Meski begitu, dia memutuskan untuk mengisolasi dirinya sebagai tindakan pencegahan.

Sementara itu, Rumah Sakit Pantai menyatakan bahwa semua staf dan pasien yang telah melakukan kontak dengan seorang pasien Jepang sejak 26 Februari telah menjalani tes. Hasilnya, seorang perawat magang dan pasien dinyatakan positif virus corona.

Semua pasien dan staf yang melakukan kontak dengan perawat magang itu dikarantina. Meskipun dinyatakan negatif, mereka tetapi diawasi dengan ketat.

" Rumah sakit telah melakukan beberapa langkah pencegahan, termasuk membatasi pintu masuk ke rumah sakit dengan memeriksa suhu dan gejala semua orang yang datang ke rumah sakit," kata Rumah Sakit Pantai.

Sumber: World of Buzz

1 dari 5 halaman

39 Hari Tangani Pasien Corona, Dokter Muda Meninggal Kena Serangan Jantung

Dream - Hampir semua negara di dunia melakukan pencegahan penyebaran virus corona ke wilayahnya. Indonesia yang selama ini diklaim aman dari virus Covid-19 itu sudah melaporkan adanya dua kasus pasien positif virus corona.

Jumlah kematian pasien terpapar virus corona memang relatif kecil. Namun hampir setiap hari muncul laporkan tentang korban meninggal dunia. Tak terkecuali petugas medis yang merawat para pasien yang terjangkit virus mematikan itu.

Para petugas medis ini tak semuanya meninggal karena tertular virus yang berawal di China itu. Waktu kerja berlebihan karena dipacu waktu dengan terus meningkatnya jumlah korban mengakibatkan kelelahan.

Insiden memilukan itulah yang menimpa seorang dokter muda berusia 36 tahun di Provinsi Henan, China. Dia meninggal akibat bekerja berlebihan.

2 dari 5 halaman

Terkena Serangan Jantung

Menurut The Shanghaiist, dokter yang diidentifikasi bernama Dr Yuan Yangyang itu meninggal dunia pada 28 Februari 2020 di sebuah rumah sakit di Kota Baofeng.

Pada saat Dr Yangyang meninggal, dia menjabat sebagai wakil kepala rumah sakit yang mengurusi masalah virus corona.

Dilaporkan bahwa Dr Yangyang meninggal akibat serangan jantung yang disebabkan karena bekerja secara berlebihan sehingga mengalami kelelahan.

3 dari 5 halaman

Bekerja 39 Hari Tanpa Istirahat

Menurut salah seorang rekannya, Dr Yangyang bekerja selama lebih dari 39 hari tanpa istirahat secara berturut-turut.

Yang membuat kisah ini makin menyedihkan adalah Dr Yangyang masih muda. Dia meninggalkan dua orang anak yang masih kecil-kecil.

Kematian Dr Yangyang menjadi satu peringatan bagi mereka yang masih sehat. Hindari stres dan bekerja secara berlebihan agar tidak mengalami kelelahan yang mengakibatkan kematian mendadak.

Sumber: World of Buzz

4 dari 5 halaman

Tunda Pernikahan demi Rawat Pasien Corona, Dokter di Wuhan Meninggal

Dream - Seorang dokter asal Wuhan, China, Peng Yinhua, meninggal dunia karena terinfeksi virus corona, Covid-19, pada 20 Februari 2020.

Dia rela menunda pernikahan, yang seharusnya digelar 1 Februaru lalu, demi maju ke garis depan untuk merawat para pasien terinfeksi Covid-19. Tapi, takdir berkata lain, Peng meninggal pada Kamis lalu.

Menurut laman World of Buzz, dokter yang bekerja di First People`s Hospital itu memulai perjuangan dengan berat. Dia tak bisa mengurusi pernikahan, bahkan tidak bisa menghabiskan waktu dengan tunangannya selama Tahun Baru Imlek.

Saat berjuang melawan Covid-19, Peng terinfeksi virus dan dirawat di rumah sakit pada 25 Januari 2020. Keadaannya memburuk tidak lama setelah itu, dan pada 1 Februari 2020, hari dia seharusnya menikah, dia dikirim ke unit perawatan intensif (ICU).

5 dari 5 halaman

Tak Ingin Lagi Lihat Dokter Meninggal Dunia

Peng Yinhua tak jadi menikah karena meninggal akibat virus corona (Foto: World of Buzz)

Peng Yinhua tak jadi menikah karena meninggal akibat virus corona (Foto: World of Buzz)

Peng meninggal dunia pada jam 9.50 malam waktu setempat. Banyak warganet China yang berduka atas kematiannya dan berharap tidak ada lagi pekerja medis yang terinfeksi Covid-19.

" Dia kuat dan optimis," kata seorang pasien di rumah sakit yang mengenalnya.

" Dia seharusnya memiliki masa depan dan kehidupan yang lebih baik. Saya benar-benar tidak ingin melihat dokter lain meninggal dunia," kata netizen lain.

Beri Komentar