Video Bawah Laut Puing-puing Sriwijaya Air, Bikin Merinding...

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Minggu, 10 Januari 2021 16:12
Video Bawah Laut Puing-puing Sriwijaya Air, Bikin Merinding...
Puing-puing besar pesawat akan diangkat menggunakan kapal yang memiliki kemampuan untuk menderek atau kapal crane

Dream - TNI Angkatan Laut (TNI AL) menemukan puing-puing besar milik Sriwijaya Air SJ182 di kedalaman sekitar 23 meter. Lokasi temuan berada di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu.

" Mudah-mudahan rencana pengangkatan potongan-potongan pesawat yang saat ini ada di kedalaman kurang lebih 23 meter bisa segera diangkat," ujar Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dalam keterangan pers bersama Menhub Budi Karya Sumadi di JICT, Jakarta, Sabtu 10 Januari 2021.

Rencananya, lanjut Panglima TNI, puing-puing besar pesawat akan diangkat menggunakan kapal yang memiliki kemampuan untuk menderek atau kapal crane.

" Namun bagian-bagian yang besar akan kita datangkan kapal yang memiliki kemampuan crane untuk mengangkat bagian-bagian tersebut," terangnya lagi.

Para penyelam satuan khusus penyelaman TNI AL di bawah Komando Armada I, yang tergabung dalam Dinas Penyelamatan Bawah Air Komando Armada I (atau Dislambair Koarmada I) berhasil menemukan puing-puing besar pesawat.

Penampakan puing-puing yang berserakan di dasar laut itu terlihat begitu jelas. Berikut video bawah laut dari tim Dinas Penyelmatan Bawah Air Komando Armada I:

 

 

 

1 dari 5 halaman

Video Bawah Laut Puing-puing Sriwijaya Air SJ182

Berikut videonya: 

 

      View this post on Instagram

A post shared by KOARMADA I (@koarmada_1)

(Sumber: Instagram @koarmada_1)

2 dari 5 halaman

Sebelum Terbang, Kapten Afwan Minta Maaf ke Istri

Sebelum Terbang, Keluarga Ungkap Kapten Afwan Tergesa dan Minta Maaf

© Kapten Afwan/ Foto: Twitter @jokibandit
" Semalam istrinya cerita bahwa ini adalah kali pertama dalam 15 tahun, suaminya pergi tergesa-gesa" .

 

Dream - Duka tampak menyelimuti keluarga kaptern Afwan, salah satu kru yang dalam pesawat Sriwijaya AI SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu. Pesawat yang berada di bawah kendali sang kapten hilang kontak sejak Sabtu 10 Januari 2021 kemarin.

Keluarga menceritakan aktivitas Kapten Afwan sebelum terbang kemarin. Kapten Afwan tampak berangkat tergesa-gesa hingga seragam tugasnya tak sempat disetrika.

" Semalam istrinya cerita bahwa ini adalah kali pertama dalam 15 tahun, suaminya pergi tergesa-gesa dan tanpa disetrika bajunya," kata keponakan Kapten Afwan, Muhammad Akbar saat dihubungi dari Jakarta.

Sambil tergesa, Kapten Afwan sempat mengucapkan permintaan maaf pada istrinya. Setelah sampai di bandara, Kapten Afwan juga melakukan video call kepada anaknya.

" Ini hal yang tak lazim dilakukan oleh beliau. Biasanya setiap kali 'landing', Kapten Afwan selalu telpon istrinya tapi sampai waktu 'landing' ternyata tidak ada kabarnya hingga sekarang," ungkap Akbar.

Keluarga berharap ada mukjizat dan mendapatkan kabar baik atas keberadaan Kapten Afwan. " Kami berharap ada kabar baik. Kami keluarga masih berharap adanya kabar baik," kata keponakan Afwan, Ferza Mahardika.

Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu 9 Januari 2021 pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Pesawat take off dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.

Sumber: Merdeka.com

3 dari 5 halaman

Kalimat Terakhir Penumpang Pesawat Sriwijaya Air SJ-182

Kalimat Terakhir Penumpang Pesawat Sriwijaya Air SJ-182

© Posko Crisis Center Sriwijaya Air Di Bandara Soekarno-Hatta (Foto: Merdeka.com/ Imam Buhori)
Ia mengungkapkan, terakhir kali menghubungi istrinya sekitar pukul 13.30 WIB.

 

Dream - Setelah menunggu cukup lama kedatangan istri dan tiga anaknya di Bandara Supadio Pontianak, Yaman Zai menangis histeris begitu dengar Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 hilang kontak, Sabtu 9 Januari 2021.

Istri dan ketiga anaknya merupakan penumpang di pesawat yang lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno Hatta.

" Saya datang ke Bandara Supadio Pontianak mau jemput istri dan tiga anak saya," kata Yaman Zai sambil terisak menangis dikutip dari laman JPNN.com.

Kata Yaman, istri dan anaknya mau menjenguk dia di Pontianak, karena sudah setahun bekerja di sini.

Ia mengungkapkan, terakhir kali menghubungi istrinya sekitar pukul 13.30 WIB.

“ Saat itu istri saya bilang mereka sudah berada di dalam pesawat. Hingga kini belum dapat informasi,” ujarnya lirih.

4 dari 5 halaman

Istri Kru Sriwijaya Air Unggah Chat Terakhir dengan Suaminya, Bikin Sedih

Istri Kru Sriwijaya Air Unggah Chat Terakhir dengan Suaminya, Bikin Sedih

© Ocky Dan Aldha/ Instagram @aldharefa
Ia menyatakan kerinduannya pada suami tercinta.

 

Dream - Ocky Bisma, merupakan salah satu kru Sriwijaya AI SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu. Sang istri, Aldha Refa melalui akun Instagramnya @aldharefa mengunggah chat terakhir dirinya dengan sang suami di WhatsApp.

Pada unggahan Instastory-nya, @aldharefa mengungkap kalau ia berharap suaminya, Ocky, bisa bertahan. Aldha pun mengunggah foto mesranya bersama sang suami.

Aldha dan Ocky© © Instagram @aldharefa

Chat terakhirnya dengan Ocky juga diunggahnya. Awalnya sang suami meminta Alda untuk menunggunya pulang dan mengabarkan kalau dirinya telah take off. Setelah itu tak ada balasan sama sekali.

Chat Alda Refa© © Instagram @aldharefa

Aldha berharap kalau ada balasan dari Ocky. Ia sangat rindu suaminya.

Aldha dan Ocky© © Instagram @aldharefa

Pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu 9 Januari 2021 pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Pesawat take off dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.

5 dari 5 halaman

Basarnas Serahkan 5 Kantong Potongan Tubuh Pada DVI dan KNKT


Basarnas Serahkan 5 Kantong Potongan Tubuh Pada DVI dan KNKT

© Tim Pencarian Korban Sriwijaya AI SJ-182/ Foto: Instagram Basarnas
Tim DVI Polri akan melakukan identifikasi lebih lanjut.

 

Dream - Tim Basarnas bekerja keras untuk menemukan bangkai pesawat Sriwijaya AI SJ-182 yang jatuh pada 9 Januari 2021 Sabtu kemarin. Pada hari ini, Minggu 10 Januari, sejumlah serpihan pesawat, barang penumpang hingga potongan tubuh di perairan Kepulauan Seribu mulai ditemukan.

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Operasi (Dirops) Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman, saat memberikan keterangan persnya yang disiarkan langsung di Instagram Basarnas, 10 Januari 2021.

" Siang ini kita kembali menerima barang bukti dari anggota tim yang telah bekerja untuk mendapatkan pencarian dan pertolongan terhadap pesawat Sriwijaya," ungkap Brigjen Rasman.

Dalam keterangannya, sudah ada 5 kantong potongan tubuh yang ditemukan. Nantinya potongan tubuh tersebut diserahkan ke tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri untuk diidentifikasi lebih lanjut.

" Dari LKP telah menyerahkan kepada kami berupa tiga kantong serpihan pesawat, kemudian 5 kantong adalah potongan manusia dan selanjutnya dari barang bukti ini saya akan menyerahkan kepada DVI dan KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi), untuk dilaksanakan penyelidikan atau pemeriksaan," kata Brigjen Rasman.

Kantong yang berisi potongan tubuh tersebut selanjurkan akan dibawa ke Pos Mortem di RS Polri untuk proses labelling dan identifikasi. Sriwijaya AI SJ-182 yang merupakan jenis Boeing 737-500 hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Pesawat take off dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.

 

 

Beri Komentar