9 Warga Desa Di Sultra Tangkap Ular Piton 7 Meter Sebesar Batang Kelapa
Dream - Baru-baru ini beredar video viral memperlihatkan penemuan seekor ular piton raksasa di Sulawesi Tenggara.
Tampak dalam video delapan orang petani di salah satu lokasi hutan, memikul ular piton raksasa. Ular piton tersebut memiliki panjang tujuh meter.
Namun sayang, ular piton itu sudah dalam keadaan mati ketika delapan petani tersebut membawanya ke desa mereka.
Peristiwa penangkapan ular piton raksasa ini terjadi di Desa Latompe, Kecamatan Lawa, Kabupaten Muna Barat.
Menurut cerita, sembilan orang petani memergoki seekor ular piton di dalam areal hutan pada Rabu, 21 September 2022 sekitar pukul 09.00 Wita.
Pada saat itu, kesembilan petani itu sedang bergotong-royong membersihkan lahan untuk kebun. Menurut warga setempat, lahan ini pernah dijadikan kebun, namun sudah tidak pernah dipakai lagi sejak setahun lalu.
Saat sedang sibuk membabat semak-semak menggunakan parang, seorang petani bernama La Densi memergoki ular piton tersebut.
La Densi melihat ular piton raksasa tersebut sedang dalam posisi diam. Hewan melata itu melilitkan tubuhnya diantara semak belukar.
Tak menunggu lama, La Densi langsung memanggil rekan-rekannya. Dia dan 8 rekannya langsung melumpuhkan ular bernama latin Malayopython reticulatus itu.
Beberapa menit setelahnya, ular piton Desa Latompe langsung dibawa keluar area hutan. Ular dipikul sekitar 7 kilometer ke pemukiman.
Ular piton Desa Latompe itu kemudian diangkut ke kampung tetangga untuk dijual dagingnya. Bagi warga ini bukan kali pertama mereka bertemu ular piton raksasa.
" Sudah lebih dari 10 kali mungkin, ukurannya beda-beda, malah ada yang lebih besar," kata Kepala Desa Latompe, La Ode Sugira.
Pria 43 tahun ini bercerita warganya kerap menjumpai ular berukuran besar. Namun, rata-rata ular itu dibunuh dan kemudian dijual dagingnya.
Menurut La Ode Sugira, wilayah tempat penemuan ular piton biasanya di daerah rawa-rawa. Karena ular menyukai daerah basah dan lembap.
" Makanya, kami sering kasih tahu warga agar ketika beraktivitas dalam hutan, bisa lebih dari satu orang," katanya.
Sementara itu, salah seorang warga bernama Aksah mengatakan keberadaan ular di wilayah itu kerap meresahkan petani.
Katanya, beberapa kali ternak warga desa sekitar hutan di Muna Barat menjadi sasaran serangan ular piton.
Tentang ular piton yang baru-baru ini ditemukan, Aksah menyebutkan hewan melata itu langsung dibawa ke Desa Kambara, kampung tetangga.
Di sana, warga memotong dan menjual daging ular piton tersebut kepada salah seorang pengepul.
La Ode Sugira menambahkan, setelah dipotong-potong dan ditimbang, daging ular piton sepanjang 7 meter itu beratnya 130 kilogram.
" Kalau daging saja, kata warga yang menjual, beratnya mencapai 89 kilo," ujarnya.
Sedangkan, berat keseluruhan saat dihitung dengan isi dalam dan puluhan telurnya, mencapai 130 kilogram.
" Harga ular mencapai Rp680 ribu, itu dibagi-bagi sama mereka yang tangkap," pungkasnya, sambil menambahkan daging ular itu biasanya dijual di Manado oleh pengepul.
Sumber: Liputan6