Warga Depok Meninggal di Taksi Online Usai Ditolak 10 RS, Diduga Covid-19

Reporter : Ahmad Baiquni
Minggu, 17 Januari 2021 11:35
Warga Depok Meninggal di Taksi Online Usai Ditolak 10 RS, Diduga Covid-19
Warga yang bersangkutan mengalami sesak napas.

Dream - Seorang warga Depok, Jawa Barat, dilaporkan meninggal dunia di dalam taksi online. Diduga, warga tersebut tertular Covid-19.

Kabar ini diungkapkan relawan BantuWargaLaporCovid19, Tri Maharini. Dia mengungkapkan warga yang bersangkutan sempat ditolak 10 rumah sakit.

Tetapi, Tri tidak menyebutkan waktu kejadian serta domisili warga tersebut untuk melindungi privasi. Sedangkan kabar tersebut didapatnya dari chatbox LaporCovid serta keterangan dari pihak keluarga.

" Jadi ada namanya, tapi karena kami harus merahasiakan identitas sebagai komitmen kami melindungi pelapor ya, tapi kejadian ini nyata adanya," ujar Tri, dikutip dari Liputan6.com.

 

1 dari 2 halaman

Korban Sesak Napas

Menurut Tri, sebelum meninggal korban membutuhkan alat bantu napas. Dia menduga korban sudah terinfeksi Covid-19 selama lebih dari delapan hari.

Dia sempat berusaha mencarikan rumah sakit mengingat kondisi korban yang mengalami sesak napas. Tetapi, tidak ada satupun rumah sakit yang menerima korban akibat ruang ICU penuh.

" Kita mencari dan 10 rumah sakit menolak lantaran ICU penuh dan korban memang membutuhkan ventilator," ucap dia.

Dari gejala yang dialami korban, kuat dugaan yang bersangkutan terinfeksi Covid-19 dalam waktu lebih dari delapan hari. Menurut Tri, korban tidak akan mengalami sesak napas akut jika baru hari pertama masa inkubasi.

" Akhirnya korban meninggal di taksi daring (online) karena pada saat itu memang kondisi rumah sakit untuk ICU sudah penuh," kata dia.

 

2 dari 2 halaman

Keterangan Gugas Covid-19 dan Dinkes Kota Depok

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, menyatakan pihaknya tengah menelusuri identitas korban. Dia mengaku baru mendapat informasi ada korban meninggal usai ditolak 10 rumah sakit dari pemberitaan media.

" Kami sedang telusuri, mohon dibantu untuk data pasien dan rumah sakitnya mana saja," kata Dadang.

Keterangan serupa disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita. Menurut dia, informasi mengenai warga yang meninggal di taksi online terkesan tertutup.

" Sumbernya sudah ada nama dokternya namun diberikan lagi kepada orang lain. Kayaknya tertutup banget datanya," ucap Novarita.

Sumber: Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto

Beri Komentar