Ilustrasi/Shutterstock
Dream - Bisa karena terbiasa. Kalimat itu bisa diterapkan ketika kamu mulai mengajarkan si kecil berpuasa di bulan Ramadan. Nggak harus memaksa puasa hingga maghrib tiba. Mengenalkan puasa kepada buah hati, apalagi baru pertama kali, hanya butuh konsistensi dan tak putus asa.
Memperkenalkan ibadah puasa Ramadan kepada anak memang bukan perkara yang mudah. Kita harus bisa mengukur kemampuan si kecil untuk menahan lapar dan haus. Hingga suatu saat buah hati kita terbiasa dan menyadari puasa sebagai sebuah kewajiban ketika mereka beranjak baligh.
KH Muhammad Nur Hayid selaku Ketua Lembaga Dakwah PBNU dalam #DreamNgaji pada Kamis, 15 April 2021 mengatakan bahwa anak wajib berpuasa ketika (jika perempuan) sudah haid dan (jika lelaki) sudah 'mimpi basah'.
Ini merupakan salah satu tanggung jawab sebagai orangtua untuk mengajarkan anak berpuasa secara bertahap dan perlahan. Melakukan stimulasi pada anak sejak dini penting dilakukan untuk jadi bekal anak tumbuh dengan karakter positif dalam hal agama.
Sebagai guru pertama anak dalam kehidupannya, kita perlu untuk memahami cara mengajarkan puasa pada anak. Pasalnya, anak-anak terutama balita, cenderung belum memaknai puasa secara menyeluruh.
Mau tahu tips mengenalkan puasa Ramadan ke si kecil? Yuk simak!
Ajak anak untuk melakukan tugas, terutama yang terkait dengan kegiatan Ramadan, seperti tarawih di malam hari, dan membaca Alquran bersama.
Beritahukan pula bahwa besok pagi sebelum subuh harus ikut bangun untuk makan sahur bersama.
Sebagai motivasi untuk mereka, kita dapat memberikan makanan kegemarannya. Beritahukan bahwa makanan itu hanya boleh dimakan sebelum salat subuh. Sehingga ia akan termotivasi untuk ikut makan sahur bersama.
Saat sahur tak jarang anak ikut terbangun di kala ibunya bangun untuk menyiapkan makanan. Biarkan mereka membantu menyiapkan menu sahur dan berbuka.
Ajak mereka berbelanja ke pasar. Diskusikan dengannya tentang apa yang harus dibuat untuk makan sahur dan berbuka.
Ketika mulai memasak, berikan beberapa tugas pada anak, sehingga mereka merasa ikut berpartisipasi dalam sahur dan berbuka.
Ajaklah anak dalam kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan selama bulan Ramadan.
Misalnya berinfak di masjid, memberikan takjil kepada tetangga, bersedekah dengan orang-orang yang membutuhkan, membagikan sedekah di panti asuhan, ataupun kegiatan sosial lainnya.
Dengan cara demikian, anak akan terbiasa untuk menolong dan membantu mereka yang membutuhkan. Dan anak akan senang dan bangga ketika dia mampu memberi pada orang lain.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib