Yahya Staquf Diundang Israel, PBNU: Tidak Ada Kerja Sama!

Reporter : Maulana Kautsar
Sabtu, 9 Juni 2018 15:38
Yahya Staquf Diundang Israel, PBNU: Tidak Ada Kerja Sama!
Menuai protes dari warganet Indonesia.

Dream - Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf mendapat undangan dari Israel. Dia dikabarkan akan menjadi pembicara pada seminar Universitas Tel Aviv.

Kabar ini memicu polemik. Banyak yang menyayangkan sikap Yahya yang datang ke Israel di tengah menderitanya rakyat Palestina akibat kekejaman militer Negeri Bintang Daud itu. 

Menanggapi kontroversi ini, Ketua PBNU, Robikin Emhas menyebut tidak ada kerja sama kelembagaan antara NU dengan Israel.

" Kehadiran Gus Yahya Staquf adalah selaku pribadi, bukan dalam kapasitas Katib Aam PBNU, apalagi mewakili PBNU," kata Robikin, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu 9 Juni 2018.

Robikin yakin, kehadiran Yahya ke Israel untuk memberikan dukungan dan penegasan mengenai kedaulatan Palestina. Sebab, setiap insan yang mencintai perdamaian akan mendambakan penyelesaian menyeluruh pada konflik Israel-Palestina.

" Bukan sebaliknya," ujar dia.

Robikin mengatakan konflik Israel-Palestina harus diselesaikan dengan gagasan yang 'tak biasa'. 

" Boleh jadi Gus Yahya Staquf memenuhi undangan dimaksud untuk menawarkan gagasan yang memberi harapan bagi terwujudnya perdamaian di Palestina dan dunia pada umumnya," kata dia.

Undangan Yahya sebagai pembicara tersebar di media sosial setelah diunggah jurnalis Israel, Simon Aran di akun Twitternya, @simonarann. Warganet ramai menyoroti kehadiran Yahya karena dinilai akan mencederai dukungan umat Islam Indonesia terhadap Palestina.

Simon dalam cuitannya menulis, undangan itu untuk mempromosikan dialog antara Islam, Yahudi, dan Kristen. " Kyai Yahya Cholil akan memberikan ceramah itu di Yerusalem," tulis Simon.

Beri Komentar