Yenny Wahid (Instagram@yennywahid)
Dream - Putri kedua dari Presiden Keempat RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafshoh Wahid atau biasa dikenal dengan Yenny Wahid mengalami kecelakaan ringan. Peristiwa itu dialami Yenny ketika berada di Oslo, Norwegia.
Yenny pun membuat unggahan terkait kemalangan yang menimpanya. Yenny sampai menabrak trotoar hingga bibirnya terluka.
Kecelakaan terjadi saat Yenny mencoba mengendarai otopad elektrik. Padahal, dia mengaku sudah pernah menjajal naik benda yang sama dan tidak mengalami kecelakaan.
" Padahal pertama mencoba di Paris bulan lalu, tidak ada masalah. Nah begitu mencoba lagi di Oslo, jadi kepedean, dan.... trotoar pun ditabrak!" tulis Yenny di akun Instagramnya, @yennywahid, diakses pada Senin 24 Juni 2019.
Otopad merupakan alat transportasi sederhana yang begitu digemari publik Eropa. Alat transportasi ini identik dengan anak-anak karena termasuk mainan.
Seiring perkembangan waktu, otopad juga digemari manusia dewasa. Alat ini dapat dipakai untuk pergi ke kampus ataupun tempat kerja dan kini sudah ada yang dilengkapi motor listrik.
Lebih lanjut, Yenny berpesan kepada netizen terutama anak-anak untuk berhati-hati dalam berkendara. Apalagi, kata Yenny, beberapa kampus di Jakarta kabarnya mulai menyediakan otopad listrik.
" Nasihat saya untuk calon pengguna: utamakan keselamatan dan jangan ngebut. Kecuali mau ikutan jontor seperti saya," kata Yenny.
Unggahan tersebut ramai ditanggapi netizen. Tanggapan pun bermunculan.
" Terkadang kembali ke dunia anak2 itu perlu,karena mungkin dulu ada yang terlewatkan dimasa itu, ngalap berkahipun mbak Yeni," tulis @force5_tactical.
" Ya ampun mba.... hati2 ya mba.. jangan samp jontor lagi...," tulis @itsme_listyow.
" Gak pake pelindung ya mbak," tulis @anas.fuadi.35.
" Duh mbak segera pulih yah permisi ketawa boleh yah," tulis @kezialynda.
Yenny Wahid pun mengunggah penampakan usai kecelakaan:
Yenny Wahid (Instagram@yennywahid)
Yenny Wahid (Instagram@yennywahid)
Dream - Presiden keempat Indonesia, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dikenal sebagai sosok yang jenaka. Tidak jarang, Gus Dur membuat candaan dengan menjadikan rekan bicaranya sebagai target.
Pengalaman ini pernah dirasakan oleh Emha Ainun Najib atau Cak Nun. Cendekiawan yang tinggal di Yogyakarta itu mengaku pernah menjadi korban keisengan Gus Dur.
Pengalaman unik itu diceritakan Cak Nun ketika mengisi suatu pengajian. Akun Instagram @ulama.nusantara kembali mengunggah momen jenaka tersebut.
Dalam video singkat, Cak Nun mengaku kerap dikerjai Gus Dur. Meski begitu, Cak Nun sama sekali tidak pernah marah dengan ulah Gus Dur.
" Kami tidak pernah jengkel-jengkelan, tidak ada ceritanya aku dan Gus Dur jengkel-jengkelan," ujar Cak Nun.
Cak Nun kemudian bercerita, suatu hari hendak mengisi ceramah di sebuah pesantren. Ketika akan ceramah, pakaiannya tidak ada.
Cak Nun sempat kebingungan mencari bajunya. Barulah ketahuan pelaku adalah Gus Dur.
" Akhirnya saya keluar (cuma) pakai kaos. Trus Gus Dur, 'Cak, nggak bawa baju ya?" kata Cak Nun, disambut gelak tawa hadirin.
Kisah jenaka ini mendapat tanggapan menarik dari para warganet. Sebagian dari mereka terinspirasi dengan interaksi ulama Indonesia yang begitu cair.
" Beruntung nya org2 yg pernah mengalami kehidupan dgn seorang Gus dur," tulis @ratihfatimahumar.
" Ulama ku doyan humor bukan sing sangar-sangaran," tulis akun @my_fadhil.
Dream - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP)Anshor, Yaqut Cholil Qoumas, memiliki kesan yang sangat mendalam kepada sosok Presiden Indonesia keempat, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Menurut dia, Gus Dur selalu berada di garis depan membela toleransi dan keberagaman.
" Bagi Gus Dur, tak ada artinya beragama jika seseorang kehilangan kemanusiaannya," ujar Gus Yaqut, melalui keterangan tertulis diterima Dream.
Memperingati Haul Gus Dur kesembilan, Gus Yaqut mengingatkan sebaik-baik manusia adalah memberikan manfaat bagi orang lain dan kemanusiaan. Hal inilah yang menjadi ruh perjuangan Gus Dur dalam pembelaannya terhadap toleransi.
" Pembelaan Gus Dur terhadap manusia bukan berarti melupakan Tuhan," kata Gus Yaqut.
Ketum PP GP Anshor, Yaqut Cholil Qoumas (istimewa)
Selanjutnya, pembelaan Gus Dur terhadap kemanusiaan didasari pemahamannya akan ajaran Islam. Bagi Gus Yaqut, Gus Dur adalah sosok yang menginspirasinya untuk selalu berjuang menyebarkan Islam sebagai rahmatan lil 'alamin.
Selain itu, kata dia, Gus Dur selalu mengingatkan bahwa perwujudan pembelaan terhadap Tuhan tidak lain adalah dengan menebar kasih kepada sesama makhluk-Nya.
" Karena Tuhan dan para penghuni langit hanya akan merahmati mereka-mereka yang berkasih sayang terhadap semua penduduk bumi," kata dia.
Lebih lanjut, Gus Yaqut menerangkan paham toleransi dan keberagaman yang dipegang Gus Dur sejatinya terinspirasi dari perjuangan Rasulullah Muhammad SAW dalam membangun Madinah. Lewat Piagam Madinah, Rasulullah menyiapkan Madinah menjadi kota yang damai dan penuh toleransi.
" Kita tahu ada Piagam Madinah, piagam yang sangat unik menurut saya. Kenapa Nabi pada waktu itu tidak menyebut Piagam Islam, tapi Piagam Madinah, karena tentu salah satunya Nabi tahu bahwa penduduk Madinah memiliki agama yang beragam," kata dia.
Jika ditarik dalam konteks Indonesia, Gus Dur adalah salah satu sosok pejuang yang tidak pernah lelah membela keberagaman. Dia berharap perjuangan Gus Dur bisa menjadi inspirasi bagi Bangsa Indonesia.
" Semoga bangsa Indonesia dapat mengambil teladan baik dari Rasulullah SAW atau teladan yang telah diberikan almarhum Gus Dur. Untuk itu, saya mengimbau jangan pernah pernah lelah mencintai Indonesia yang beragam ini,” kata dia. (Ism)
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur