Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Dream - Masyarakat Indonesia tengah bersiap menyambut fenomena langka Gerhana Matahari Total (GMT) yang akan terjadi pada Rabu 9 Maret 2016. Satu hal yang menarik, Indonesia menjadi satu-satunya negara beruntung yang bakal dilintasi fenomena yang kabarnya hanya terjadi dalam 350 tahun sekali itu.
Tak hanya itu, hal lain yang menarik terkait kemunculan gerhana adalah keberadaan sejumlah mitos unik yang sudah berkembang di tengah masyarakat Indonesia sejak lama. Contohnya, mitos yang menyebutkan bahwa ibu hamil tak boleh keluar rumah ketika gerhana agar bayinya tak lahir cacat.
Adapula mitos yang mengatakan jika ibu hamil tak boleh menggunakan pisau untuk memotong apapun saat terjadi gerhana atau anaknya kelak akan lahir dengan bibir sumbing. Dan mitos ibu hamil yang disarankan tak menyentuh perutnya ketika gerhana sedang berlangsung atau sang bayi akan lahir dengan tanda lahir.
Mitos-mitos tersebut tentu saja tak sejalan dengan logika dan hingga saat ini pun belum ada bukti pasti yang membenarkan bahwa gerhana memiliki dampak fisik pada tubuh manusia, terutama ibu hamil.
Lantas mengapa bisa muncul mitos-mitos tersebut? Dari mana mitos-mitos tentang gerhana itu berasal? Berikut ulasannya.
Usut punya usut, mitos tentang ibu hamil dan gerhana ternyata dahulu awalnya berasal dari India. Saat itu, para wanita berusaha agar tak melahirkan saat gerhana karena ada kepercayaan bahwa anaknya nanti akan mengalami kesulitan hidup jika lahir tepat saat gerhana terjadi.
Masyarakat yang percaya pun berusaha menangkal efek gerhana dengan menggunakan bahan-bahan metal yang diletakkan di celana dalam. Adapula sebagian dari mereka yang sengaja menunda atau mempercepat kelahiran demi menghindari gerhana.
Sementara menurut kalangan medis, menunda atau mempercepat kelahiran demi menghindari gerhana itulah yang justru berbahaya bagi ibu hamil dan calon bayi.
Meski hingga kini belum ada bukti ilmiah yang membenarkan bahwa ibu hamil tak boleh keluar rumah melihat gerhana, namun mitos tersebut masih saja dipercaya oleh masyarakat. Tak hanya di Indonesia, tapi juga di berbagai belahan dunia.
(Berbagai sumber)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR