New York Geser Hong Kong Jadi Pusat Perbelanjaan Termahal di Dunia

Reporter : Okti Nur Alifia
Jumat, 25 November 2022 07:45
New York Geser Hong Kong Jadi Pusat Perbelanjaan Termahal di Dunia
Distrik Tsim Sha Tsui yang berada di peringkat pertama sejak 2019, terseser ke posisi dua oleh distrik Fifth Avenue di Manhattan.

Dream - New York, Amerika Serikat (AS), menggeser Hong Kong sebagai distrik perbelanjaan termahal di dunia tahun 2022. Pergeseran titel ini terjadi di tengah perlambatan ekonomi dan kurangnya pengunjung internasional ke Hong Kong karena Covid-19.  

Distrik Tsim Sha Tsui Hong Kong yang berada di peringkat pertama sejak 2019, tergeser ke posisi dua oleh distrik Fifth Avenue di Manhattan.

Menurut laman SCMP, perusahaan real estate global Cushman & Wakefield menyebut harga sewa di distrik Tsim Sha Tsui turun 41 persen mejadi US$1.436 dolar atau sekitar Rp22,5 juta per kaki persegi pada periode yang sama.

Sementara itu, sewa rata-rata di Fifth Avenue atas sendiri melonjak 14 persen jadi US$2.000 dua atau sekitar Rp31,3 juta per kaki persegi pada kuartal ke tiga, dibandingkan dengan tingkat pra-pandemi.

1 dari 2 halaman

Sewa di distrik perbelanjaan utama Hong Kong lainnya, Causeway Bay, turun tujuh persen selama setahun terakhir dan 49 persen sejak sebelum pandemi menjadi US$1.292 dolar atau sekitar Rp20,2 juta per kaki persegi. 

Direktur eksekutif dan kepala layanan ritel Cushman di Hong Kong, Kevin Lam, berkata, " Toko-toko kosong mendominasi di dua distrik perbelanjaan tradisional Hong Kong karena kedatangan turis daratan di Hong Kong masih pada tingkat yang sangat rendah."

" Dengan latar belakang, kami telah melihat perubahan bauran perdagangan di lokasi ritel utama," tambah Lam, mengutip transisi di Causeway Bay dari pengecer mewah ke toko yang melayani kebutuhan gaya hidup dan pengeluaran lokal.

2 dari 2 halaman

Hong Kong juga telah melonggarkan kebijakan perbatasan mereka pada bulan ini. Aturan terbaru sementara hanya berlaku untuk wisatawan turis asing yang masuk ke negara itu. 

Freddy Yip Hing-ning, presiden Asosiasi Pemilik Agen Perjalanan Hong Kong, menyoroti belum ada kelompok wisata yang datang ke kota itu. 

" Butuh satu atau dua bulan untuk melihat hasilnya, karena negara-negara lain telah melonggarkan pembatasan bagi wisatawan," katanya. 

Ketua TIC Gianna Hsu Wong Mei-lun berharap melihat tur kelompok yang lebih kecil, masing-masing sekitar 10 hingga 20 anggota, dari negara-negara Asia Tenggara seperti Thailand, Filipina, Singapura dan Malaysia, ketika pengaturan baru pertama kali dimulai. (Liputan6.com)

Laporan: Rena Safira

Beri Komentar