Ilustrasi (Shutterstock.com)
Dream - Pemerintah AS tengah menyusun rencana membuat suntikan booster Covid-19, yang tersedia bagi orang Amerika mulai bulan September mendatang. Langkah ini dilakukan karena negara termasuk Kroasia dan Austria, memperketat aturan masuk negaranya.
Dengan menetapkan tanggal kadaluarsa pada sertifikat vaksin milik traveler berdasarkan kapan mereka menerima suntikan terakhir. Jika tren ini berlanjut, apakah orang perlu meninjau vaksin mereka sebelum merencanakan perjalanan ke luar negeri?
Meski baru AS yang tengah mempersiapkan diri, langkah yang sama akan diterapkan di banyak negara. Segera, aturan ini akan berlaku secara global.
Dikutip dari Lonely Planet, mulai 20 September 2021, orang Amerika yang menerima vaksin Pfizer atau Moderna akan memenuhi syarat untuk menerima suntikan ketiga atau yang dikenal dengan booster. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kekhawatiran akibat lonjakan kasus varian Delta yang menuntut peningkatan kekebalan tubuh.
Program suntikan booster akan memberikan kesempatan untuk menerima vaksin mRNA ketiga, yaitu delapan bulan setelah dosis kedua mereka.
" Ini adalah cara terbaik untuk melindungi diri kita dari varian baru apa pun yang mungkin muncul," kata Presiden AS Joe Biden saat mengumumkan berita tersebut, Rabu 18 Agustus 2021.
Suntikan booster awalnya akan diberikan terutama pada petugas kesehatan, penghuni panti jompo, dan lansia. Semuanya termasuk kelompok pertama yang divaksinasi pada akhir 2020 dan awal 2021.
Peluncuran serupa sedang dilaksanakan di Eropa, dan tentunya sangat mempengaruhi para travelers. Bulan lalu, Kroasia menjadi negara pertama di Uni Eropa yang menambahkan tanggal kadaluarsa pada vaksin.
Menurut pemerintah AS, traveler harus menunjukkan hasil tes negatif Covid-19 untuk memasuki Kroasia, jika vaksin telah berlangsung lebih dari 270 hari (sembilan bulan). Austria juga menempatkan masa berlaku maksimum 270 hari pada sertifikat vaksinasi travelers.
Jika tren ini terus berlanjut, mungkin saja para travelers perlu meninjau vaksin mereka sebelum merencanakan perjalanan internasional.
" Saat ini ada rekomendasi untuk booster reguler termasuk influenza, hepatitis A, demam kuning, tipus, dan lainnya," kata profesor penyakit menular di Fakultas Kedokteran Universitas John Hopkins, Bob Bollinger.
" Karena traveler sudah harus meninjau vaksinasi mereka sebelum perjalanan ke luar negeri dan mendapatkan booster sesuai kebutuhan, pastinya tidak akan menjadi masalah besar untuk menambahkan vaksin Covid-19," tambah Bollinger.
Di Inggris, pemerintah diperkirakan akan segera mengambil keputusan untuk menerapkan kampanye booster bulan depan. Menurut The Times, Komite Gabungan untuk Vaksinasi dan Imunisasi sedang melakukan penelusuran untuk menentukan apakah kekebalan terhadap Covid-19 berkurang setelah sembilan bulan.
Jika itu terbukti dan kampanye mendapat lampu hijau, surat kabar tersebut melaporkan bahwa suntikan booster akan diberikan bulan depan bersamaan dengan vaksin flu musiman.
Lantas, mungkinkan suntikan booster terus diberikan secara musiman? Apakah hal ini terjadi karena varian baru Covid-19 terus muncul?
Menurut Bollinger, kita perlu menunggu dan terus memantau, karena semuanya masih bersifat tidak pasti seperti pentingnya booster dan seberapa sering dibutuhkan.
" Ada kemungkinan booster akan dibutuhkan secara berkala untuk Covid-19. Tapi kami belum tahu seberapa sering booster mungkin dibutuhkan. Kami mungkin membutuhkan vaksinasi booster yang dimodifikasi secara berkala untuk melindungi dari varian baru Covid-19," jelas Bollinger.
Sementara negara-negara kaya berencana untuk memberikan suntikan ketiga pada warga negaranya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) khawatir itu akan mengorbankan jutaan orang di seluruh dunia yang belum menerima satu dosis vaksin untuk perlindungan.
" Kami berencana untuk membagikan jaket pelampung tambahan kepada orang-orang yang sudah memiliki jaket pelampung, sementara kami membiarkan orang lain tenggelam tanpa satu jaket pelampung," kata Direktur Program Darurat WHO, Mike Ryan.
Laporan: Angela Irena Mihardja
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN