Tugu Kuno Di Aswan (Foto: Amusingplanet.com)
Dream - Tambang granit yang terletak di Aswan, Nile, merupakan sumber batu-batuan kualitas terbaik untuk bahan dasar kuil, patung, serta monumen di Mesir Kuno. Tugu Cleopatra's Needle yang terletak di London, termasuk juga beberapa bangunan Piramid di Khufu, Khafre, dan Giza dibangun menggunakan batu dari Aswan.
Di daerah utara Aswan, terdapat tugu yang belum selesai dibuat. Tugu tersebut dimaksudkan untuk menjadi tugu tertinggi dan terbesar yang berdiri di area Mesir Kuno. Namun sayangnya, tugu ini tidak pernah berhasil diselesaikan. Ketika diukir, banyak retakan yang bermunculan sehingga menghentikan proses pembangunan. Karena para pengukir membuat tugu tersebut langsung dari batuan dasar, kini tugu tersebut masih dapat ditemukan di lokasi yang sama sejak 3.500 tahun yang lalu, dengan bagian bawahnya yang masih menancap pada batuan dasar.
Pembangunan tugu juga dipercaya terhenti di masa rezim Ratu Hatshepsut pada abad ke-15 SM. Tugu ini awalnya dibangun untuk melengkapi Tugu Lateran yang sebelumnya sudah berada di Kuil Karnak di Mesir, yang kemudian dipindahkan ke Roma. Apabila berhasil diselesaikan, kuil ini diperkirakan memiliki tinggi sekitar 137 kaki dan menjadi tugu terberat yang dibangun pada masa Mesir Kuno.
Tugu yang belum diselesaikan ini menawarkan pemandangan yang tidak biasa dari teknik olah batu orang Mesir, seperti goresan yang didapat dari alat-alat pekerja yang hingga kini masih dapat dilihat dengan jelas pada bagian permukaan batu. Beberapa garisan berwarna ochre juga bisa ditemukan pada permukaan, yang diduga merupakan gambar dari para pekerja untuk menandai dimana lokasi pengukiran tugu.
Para arkeolog percaya bahwa orang Mesir Kuno menggunakan bola kecil Dolerite, yang merupakan jenis batuan dengan tingkat kekerasan yang lebih besar dari granit untuk memotong batuan. Setelah sisi tugu dipotong, tugu ini harus dipisahkan dari batuan dasar. Untuk itu, mereka membuat rongga yang diisi dengan paku-paku kayu. Kayu ini kemudian dibasahi dengan air hingga menyebabkan batu menjadi retak dan lepas dari batuan dasar.
Seluruh area tambang ini kini dijadikan museum terbuka. Beberapa struktur bangunannya pun diawetkan sebagai harta karun arkeologi milik negara.
(Sumber: amusingplanet.com/Annisa Mutiara Asharini)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya