Unik, Resto Ini Sajikan 'Menu Turunan' dari Masa Perang Korea

Reporter : Ratih Wulan
Jumat, 21 Oktober 2016 15:43
Unik, Resto Ini Sajikan 'Menu Turunan' dari Masa Perang Korea
Dalam tradisi Korea, Jigae biasanya disajikan dalam porsi besar dan dimakan bersama-sama.

Dream - Seiring meningkatnya popularitas industri hiburan Korea, ragam kuliner khas Negeri Ginseng itu pun ikut naik daun. Salah satunya yaitu Jigae, yang masuk dalam kategori makanan rebusan.

Dalam tradisi Korea, Jigae biasanya disajikan dalam porsi besar dan dimakan bersama-sama. Cita rasa yang asam dan pedas, membuat makanan berkuah ini cocok dinikmati saat cuaca dingin.

Resto Korea

" Selain sayur-sayuran yang dimasak bersama Kimchi dan Gochujang, biasanya dilengkapi pula oleh kombinasi ramyeon, beef luncheon, sosis sapi dan tahu sutera," ungkap Marketing Manajer Mujigae, Adi Tawakal yang dijumpai di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, 21 Oktober 2016.

Lebih jauh Adi menjelaskan jika sejarah tersajinya masakan ini cukup unik. Setelah Perang Korea berakhir di tahun 1950-an, Korea mengalami kekurangan stok-stok bahan makanan. Terutama di daerah Seoul dan Uijeongbu.

Resto Korea

Sehingga mendorong masyarakat, untuk berkreasi menciptakan menu baru. Mereka terpaksa memanfaatkan sisa-sisa makanan di pangkalan militer Amerika yang diracik dengan selera lidah Korea.

" Jadi kalau di sini namanya kita pilih jadi Budae Jigae. Budae itu artinya tentara atau yang berbau militer. Makanya bahan-bahannya bukan khas Korea kan kayak sosis sapi, beef luncheon itu kayak patty burger, makaroni," imbuhnya menjelaskan.

Resto Korea

Sedangkan untuk cara penyajiannya, akan dimasak langsung di atas kompor kecil. Sehingga para pelanggan dapat menikmatinya selagi masih panas dengan asap masih mengebul.

Ditambah dengan nasi dalam mangkok kecil, dan dilengkapi dengan Kimchi segar yang akan membuat lidah berdecak saat mencecapnya.

Beri Komentar