Buaya Berkalung Ban Muncul Kembali, Ban Di Lehernya Makin Terasa Sesak. (Foto: Afandi Ibrahim/Liputan6.com)
Dream - Setelah muncul awal Desember tahun ini, buaya berkalung ban di Palu kembali menampakkan dirinya ke permukaan.
Buaya berkalung ban ini sempat muncul awal bulan ini ditemani seorang wanita berdaster di bantaran sungai Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Waktu itu, seorang wanita berdaster berdiri di bantaran sungai, sementara buaya berkalung ban itu berjemur di dekatnya.
Kali ini buaya yang telah viral sejak tahun 2016 ini kembali menampakkan diri di bawah Jembatan II, Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kota Palu.
Tentu saja kemunculan buaya berkalung ban tersebut langsung menarik warga yang sedang melintas Jembatan II.
Mereka berhenti untuk melihat buaya berkalung ban itu berjemur di bantaran sungai Kota Palu yang saat ini seolah menjadi sarangnya.
Meski jadi sorotan warga yang mengabadikan kemunculannya, buaya berkalung ban itu seperti tidak terusik sama sekali.
Namun ada pemandangan yang mengharukan saat buaya berkalung muncul lagi ke permukaan sungai.
Ban yang mengalungi lehernya selama ini sudah terlihat makin mengecil. Artinya, buaya itu semakin besar hingga ban di lehernya makin terasa sesak.
Sudin, warga setempat yang sedang melihat buaya itu, mengatakan, hewan melata itu biasanya sangat takut dengan keramaian.
Dia pernah melihat ketika ada orang, buaya itu biasanya lari dan menyelam ke sungai. Tapi sekarang tidak.
" Apakah ini isyarat bahwa ia ingin kalung ban itu dikeluarkan? Ataukah buaya itu makin sesak?" kata Sudin dengan nada bertanya.
Selain buaya berkalung ban, Sudin juga sering melihat buaya-buaya lainnya berjemur di bantaran sungai.
Namun, kemunculan buaya-buaya itu tidak sampai mengganggu aktivitas warga sekitar sungai Kota Palu.
" Biasanya yang lain juga muncul, dengan buaya yang berbeda. Tapi tidak mengganggu orang," ujarnya.
Menurut catatan, buaya spesies asli Asia Tenggara ini tergolong langka karena hanya tinggal 1.000 ekor.
Sebelumnya, sudah banyak yang mencoba menyelamatkan buaya berkalung ban ini. Pemerintah setempat bahkan sampai membuat sayembara.
Namun semua usaha itu gagal. Panji Sang Petualang dan Chris Wilson dari Australia yang katanya jago menangkap reptil juga gagal menaklukkannya.
Sumber: Brilio.net
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR