Ilustrasi
Dream - Seorang pria yang tengah tertidur lelap panik bukan kepalang. Seekor ular besar jenis boa pembelit sepanjang 1,8 meter menimpa tubuhnya saat tidur di apartemennya di pusat kota New York, Amerika Serikat.
Surat kabar Democrat and Chronicle Rochester melaporkan ular boa pembelit berekor merah tu memiliki panjang 1,8 meter. Departemen Konservasi Lingkungan Negara Bagian New York merilis foto penyusup bersisik di laman Facebooknya, pada Rabu 11 Juli.
Pejabat konservasi negara dalam sebuah pernyataannya kepada media, mengatakan pria yang tinggal di Pulaski, New York, panik ketika meminta bantuan. Insiden itu sendiri terjadai pada 29 Juni 2018.
Dari hasil penyelidikan petugas konservasi diduga ular tersebut diduga kabur dari kandang di apartemen bagian atas. Reptil itu bergerak masuk ke dalam celah di ruangan kemudian keluar dari langit-langit di atas tempat tidur pria yang tengah tertidur.
Beruntung pria yang tak disebutkan identitasnya itu tak terluka sama sekali akibat kejatuhan ular boa tersebut.
" Ular itu, yang sah untuk dimiliki di New York, telah bersatu kembali dengan pemiliknya," demikian pernyataan departemen tersebut.
Majalah Reptiles menuliskan, pria malang itu bertemu dengan spesies boa pembelit yang bisa tumbuh cepat mencapai 1,8 meter dalam tiga tahun.
Mereka adalah pemakan yang rakus. Bayi ular itu biasanya makan tikus hingga babi dewasa. Jika dirawat sejak lahir, sebagian besar boa akan bersikap tenang dan tidak berbahaya.
(Sah, Sumber: Liputan6.com/Tanti Yulianingsih)
Dream - Pawang ular asal Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Rizky Ahmad alias Dewa, 19 tahun, digigit kobra peliharaannya pada Minggu, 8 Juli 2018. Sehari kemudian, Dewa dinyatakan meningggal dunia usai menjalani perawatan selama 25 jam di RSUD dr Doris Sylvanus.
Tetapi, ada yang aneh dalam peristiwa itu. Meski sudah tidak bernapas, tubuh Dewa yang sudah dinyatakan meninggal dunia itu masih hangat dan sesekali mengeluarkan keringat di bagian leher.
Keluarga pun belum yakin betul Dewa benar-benar meninggal. Mereka kemudian berharap adanya mukjizat.
" Memang, korban sebelumnya sudah sempat mau dimandikan, namun saat dipegang badannya kok hangat," ujar ayah Dewa, Suwardi, dikutip dari jpnn.com, Selasa 10 Juli 2018.
Keluarga, kata dia, memutuskan untuk tidak memandikan jasad Dewa lebih dulu. Padahal, liang lahat sudah digali.
Kabar keanehan itu menarik perhatian seorang habib setempat. Pada Senin sore, sang habib yang tidak disebut namanya datang bersama beberapa jemaahnya ke rumah Suwardi.
Rombongan berpakaian serba putih itu kemudian masuk ke dalam rumah dan melihat tubuh Dewa yang tertutup kain batik. Beberapa saat kemudian, pintu rumah ditutup dan warga tidak bisa melihat ke dalam.
Sekitar sepuluh menit kemudian, pintu rumah dibuka. Sang habib mengatakan masih ada harapan Dewa selamat. Pria itu menyarankan jasad Dewa dibaringkan di tanah depan rumah tanpa alas.
" Insya Allah masih bisa (selamat)," kata pria tua yang dikenal sebagai habib itu, lalu pergi. Keluarga menuruti saran tersebut. Jasad Dewa ditidurkan di tanah, lalu dikelilingi kelambu.
Jasad Dewa dikelilingi ular-ular peliharannya seperti dua ekor piton besar, tiga ekor piton kecil, dan seekor Kobra. Warga menyebut itu sebagai ritual tidur dengan ular.
Keluarga berharap ular-ular itu bisa mengisap racun yang ada di tubuh Dewa. Perlakuan keluarga terhadap jasad Dewa membuat warga penasaran dan berdatangan untuk melihat hal yang belum pernah terjadi itu.
Sumber: jpnn.com
Advertisement
TemanZayd, Komunitas Kebaikan untuk Anak Pejuang Kanker
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta