Tak Sesuai Standar Kebersihan Dan Kesehatan, Pabrik Mie Dan Kelapa Ditutup. (Foto: Facebook Majlis Bandaraya Seberang Perai?)
Dream - Dua pabrik pengolahan makanan dan satu toko kelontong ditutup selama 14 hari oleh Departemen Kesehatan Penang, Malaysia. Petugas terkejut melihat cara pengelola pabrik menjaga kebersihan pabrik makanan tersebut yang sama sekali tidak memenuhi standar yang ditetapkan.
Menurut petugas Kesehatan Lingkungan Departemen Keamanan dan Kualitas Pangan, Mohd Wazir Khalid, mereka telah bekerja sama dengan Dewan Kota Seberang Perai (MBSP) untuk melakukan penggerebekan di ketiga tempat tersebut.
Selain ditutup selama 14 hari, dua unit pabrik dan satu toko itu juga diharuskan membayar denda masing-masing 20.000 ringgit (Rp71,6 juta) atas pelanggaran terkait kebersihan dan kesehatan.
Tempat pertama yang digerebek adalah pabrik yang mengolah mie jenis misoa di Kampung Selamat yang terletak di seberang peternakan babi dan beroperasi tanpa izin.
Khalid mengatakan pabrik tersebut sebenarnya pernah digerebek pada tahun 2012 silam dan ditutup. Tapi rupanya pabrik tersebut buka lagi tanpa izin selama 8 tahun terakhir.
" Menurut pandangan Kementerian Kesehatan, lokasinya sangat tidak tepat karena dapat menyebabkan pencemaran makanan. Saya serahkan pada departemen perizinan untuk mengambil tindakan," ujar Khalid.
Khalid kemudian menggambarkan kondisi pabrik mie tersebut. Menurutnya, mie yang sedang diproses pabrik dibiarkan menjuntai di atas lantai.
Selain itu, mie juga dikeringkan di tempat terbuka. Hal ini bisa menimbulkan risiko pencemaran makanan oleh bahan asing, seperti kotoran burung yang jatuh di atas mie.
Tempat kedua adalah pabrik pengolahan kelapa yang terletak di kawasan yang sama. Tempat tersebut ternyata juga beroperasi tanpa izin dan dalam kondisi kotor.
Pekerja pabrik terlihat menginjak kelapa yang sudah dikeringkan. Sedangkan buah kelapa disimpan dalam wadah kotor dan diletakkan dekat toilet.
Penempatan bahan baku secara sembarangan ini tentu bisa menimbulkan risiko kelapa akan terkontaminasi bakteri penyebab kolera dan tifus.
Tempat terakhir yang digerebek oleh petugas adalah toko grosir yang terletak di Tasek Gelugor.
Dalam operasi penggerebekan, petugas menemukan kotoran tikus dan barang-barang yang dijual sudah kedaluwarsa.
Sumber: World of Buzz
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Fakta-Fakta di Balik Meninggalnya Nandi Juliawan, Pemeran Encuy Preman Pensiun
Kisah-Kisah Ajaib Pestapora 2025: Dari Hujan Dadakan hingga Vokalis yang Nyaris Hilang di Kerumunan!