Agus Pulung Sasmito (http://www.wonosobozone.com/)
Dream - Agus Pulung Sasmito. Inilah salah satu putra Indonesia yang berprestasi di luar negeri. Pria yang lahir di daerah pegunungan di Jawa Tengah ini sedang mengejar gelar profesor di Kanada.
Pemuda kelahiran Kalibeber, Mojotengah, Wonosobo, 30 tahun silam, itu kini menjadi asisten profesor di Universitas McGill, Montreal. Dia telah mempublikasikan 3 buku, 22 jurnal ilmiah, dan 19 makalah konferensi bertaraf internasional.
Agus menghabiskan masa kecil di Wonosobo. Lulus dari SMAN 1 Wonosobo pada 2001, kemudian melanjutkan studi ke Jurusan Teknik Fisika, Universitas Gadjah Mada (UGM). Lulus sarjana tahun 2005, Agus hijrah ke Singapura untuk menempuh program S2 di National University of Singapore.
Di negeri yang dahulu bernama Tumasik itulah Agus mendapat berkah. Pada semester ke tiga, dosen pembimbing menawarkan upgrade jenjang ke S3 tanpa harus menyelesaikan program S2. Dengan kata lain, tesis S2 yang diajukan Agus langsung menjadi proposal program PhD.
Tawaran itu diterima. Akhirnya pada Agustus 2010, dia bisa menyelesaikan studi dan mengumpulkan disertasi untuk diujikan. Namun dia harus menunggu 8 bulan untuk lulus S3 karena peraturan NUS mengharuskan disertasi diuji oleh ahli atau profesor dari luar Singapura. Gelar PhD resmi dia genggam pada Maret 2011.
Pertengahan tahun itu pula, Agus mengirimkan lamaran professorship ke tiga universitas, yaitu Khalifa University Abu Dhabi, Aalto University di Helsinki, Finlandia, dan McGill University, Canada. Hebatnya, semua lamaran Agus diterima. Namun, dia memutuskan belajar di McGill University karena alasan kualitas. Dia resmi bergabung menjadi professor muda mulai Januari 2014.
Namun, segala pencapaian ini tak diraih dengan mudah. Semasa di Singapura, Agus harus berjibaku karena mengalami masa-masa sulit. Banyak hal yang harus dia korbankan.
“ Kadang down itu wajar, tapi yang penting jangan pernah menyerah. Lakukan yang terbaik, perbaiki strategi dan berfikir sistimatis, itu kuncinya. Bagi saya yang paling utama adalah doa orang tua, saya bisa bertahan sampai sekarang seperti ini tidak lain karena doa dan usaha orang tua,” kata Agus. “ Bermimpilah yang tinggi karena no dream is too high”...
Ingin tahu kisah kesuksesan Agus, baca selengkapnya di sini.
Kirimkan kisah nyata inspiratif disekitamu atau yang kamu temui, ke komunitas@dream.co.id, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:
1. Lampirkan satu paragraf dari konten blog/website yang ingin dipublish
2. Sertakan link blog atau sosmed
3. Foto dengan ukuran high-res
4. Isi di luar tanggung jawab redaksi
Ayo berbagi traffic di sini!
Baca Juga: Kisah Kecintaan Bung Hatta pada Kucing Bocah Tertidur dalam Dekapan Pengemis Negara dengan Muslim Terbanyak di Eropa Peran Temuan Ilmuwan Muslim Bagi Kelangsungan Hidup Mahar pada Zaman Rasulullah SAW Orang Terkaya Keempat di Arab Saudi Pilih Hidup Miskin Jaminan Surga untuk Khadijah Benarkah Tumbuhan Berzikir?
Advertisement
Doodle Art Indonesia, Tempat Ngumpul para Seniman Doodle
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
BCA dan Entitas Raih Laba Bersih Rp43,4 Triliun hingga Kuartal III 2025
Mentereng! Penampakan Jam Tangan Suami Nikita Willy Senilai Rp9 Miliar