Dream - Tahukah kalian bagaimana keadaan mayat setelah ia dikuburkan? Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa ada berbagai macam keadaan mayat di dalam kuburnya. Misalnya ada yang menangis dan tertawa, serta ada yang disempitkan dan dilapangkan kuburnya.
Sebelum mayat mengalami peristiwa-peristiwa di alam kuburnya seperti pertanyaan dari malaikat, mendapatkan azab atau nikmat kubur dan lain sebagainya.
Ternyata mayat sudah mengalami hal-hal ghaib yang tidak mampu ditangkap oleh panca indra manusia. Misalnya pada saat jenazah dikebumikan, maka orang-orang disekitarnya tidak bisa mengetahui apa yang dialami oleh saudaranya yang telah makan tersebut.
Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda; “ Apabila jenazah telah dibawa oleh orang-orang di atas pundak-pundak mereka (menuju kubur), seandainya pada masa hidupnya ia adalah orang yang shalih, ia akan mengatakan, “ Segerakanlah aku!! segerakanlah aku!!”
Namun jika ia dahulu orang yang tidak shalih, ia akan mengatakan, “ Celaka! Hendak kemana kalian membawa jenazah ini! Seluruh makhluk mendengar suara tersebut kecuali manusia, andaikata seseorang mendengarnya, pasti dia akan pingsan.” (HR. Bukhari, no. 1314)
Di mana pada saat itu posisi mayat sangat dekat dengan orang-orang yang masih hidup yaitu dipikul di atas punda-pundak pembawa jenazah, namun hal itu tidak membuat orang-orang disekitarnya mendengarkan apa yang dikatakan oleh si mayat disebabkan dimensi mereka sudah berbeda.
Kemudian dari Abu Hurairah disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, " Sesungguhnya apabila mayat telah dikuburkan, maka dia mendengar derap alas kaki orang yang mengantarkannya ketika kembali dari tempat pemakaman.
Dan jika ia seorang mukmin, maka ibadah salatnya akan berada di kepalanya, ibadah puasanya berada disamping kanannya dan zakat di sebelah kirinya. Sedangkan seluruh perbuatan baiknya seperti sedekah, silahturahim, damalan yang ma'ruf dan perlakuan baiknya akan berada di kedua kakinya.
Kemudian ia didatangi dari arah kepalanya, maka amalan salatnya berkata " Tidak ada tempat dari arahku (untuk mengganggu orang ini)" . Lalu ia juga didatangi dari sebelah kanan sehingga amalan puasanya pun berkata, " Tidak ada tempat dari arahku." Selanjutnya ia kembali didatangi dari arah-arah lainnya, namun semuanya mengatakan hal yang sama, " Tidak ada tempat dari arahku" .
Selanjutnya dikatakan kepadanya, " Duduklah dengan tenang" . Kemudian orang mukmin itu duduk dan ia diibaratkan seperti matahari yang tenggelam. Dan para malaikat akan bertanya kepadanya, " Apa yang telah kamu katakan tentang lelaki yang diutus kepada kalian (maksudnya adalah Nabi Muhammad) ? Lantas apa yang engkau persaksikan atasnya ? Maka orang mukmin itu menjawab, " Berilah aku kesempatan untuk mengerjakan salat terlebih dahulu."
Dream - Sungguh mulia pekerjaan yang dijalani wanita berusia 70 tahun ini. Puluhan tahun Hj Siti Hawa Gofar menjadi pemandi jenazah.
Siti yang berasal dari Lampung, melakoni pekerjaan itu selama 30 tahun. Profesi itu tidaklah asing baginya. Sebab, almarhumah sang ibu dulu juga berprofesi serupa.
Dari situ, Siti mulai ikut bersama ibunya dan belajar memandikan jenazah. Sekarang, ia bergabung dengan paguyuban pemandi jenazah di Masjid Baiturahman.
Diakui Siti, untuk memandikan jenazah hingga benar-benar bersih, perlu waktu agak lama. Mulai dari ujung rambut, sampai ujung kuku, bisa memakan waktu satu hingga 1,5 jam.
Terpenting pula, jenazah yang dimandikan harus sejenis, yakni perempuan.
Ia mengaku ada pengalaman yang berkesan selama mengurus jenazah.
Kala itu, ada jenazah yang mengeluarkan air mata saat dimandikan Siti. Ia langsung usap matanya dan membisikkan ayat suci Alqurana agar si jenazah dapat ikhlas dengan kepergiannya.
Biasanya, sebelum mendapat job memandikan jenazah, Siti sering mendapatkan firasat. Misalnya bermimpi pada malam hari, didatangi oleh jenazah yang bersangkutan. “ Paginya, yang bersangkutan meninggal dunia,” tuturnya.
Kini, Siti sudah tidak terlalu aktif lagi menjadi pekerjaan itu. Dia bersyukur, sudah mulai banyak generasi penerusnya yang muncul.
Dream - Sebuah kejadian yang tak biasa terjadi dalam proses pemakaman seorang wanita yang berasal dari daerah di Malaysia. Jenazah sangat sulit saat hendak dimasukkan ke dalam liang lahat.
Kisahnya berawal saat sejumlah warga mengantarkan jenazah yang telah dimasukkan ke dalam keranda.
Meski telah diangkat oleh enam orang pria dewasa. Dengan formasi dua di depan dua di tengah dan dua di belakang. Tapi keranda itu masih terasa sangat berat.
Sehingga ditambah dua orang pria untuk membantu menangkat keranda. Akhirnya keranda itu pun bisa dibawa ke Tempat Pemakaman Umum (TPU).
Setelah jenazah sampai di TPU terjadi sedikit masalah saat hujan turun yang membuat tanah menjadi licin. Beberapa warga sempat tergelincir.
Sepanjang proses pemakaman, kuburan dipenuhi isak tangis keluarga dan sanak saudara.
Si penggali kuburan yang sudah melakukan pekerjaan itu selama 20 tahun. Dia sudah sangat berpengalaman dalam menentukan lokasi dan ukuran jenazah yang akan dimasukkan dalam liang lahat.
" Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!" kata-kata itu keluar dari mulut hampir semua yang hadir dalam pemakaman tersebut setelah satu kejadian aneh terjadi.
Jenazah wanita sudah 3 kali dimasukkan dalam liang lahat namun tidak muat, padahal si penggali kubur sudah melebarkan dua kali dari ukuran asli.
Setelah gagal dalam hal itu seorang ustaz menyuruh anggota keluarga untuk azan di pengebumian itu. Dan barulah jenazah bisa dimakamkan.
Sejumlah laporan menyebut kejadian itu benar terjadi di sebuah desa di Negeri Jiran pada 2010.
Menurut tetangga almarhumah adalah wanita yang suka mengumpat serta memfitnah tanpa bukti. Almarhumah juga tidak pernah menutup auratnya selama hidup. Dia suka memakai pakaian seksi menampilkan bentuk tubuhnya.
Terlepas dari cerita ini tentu dapat dipetik pelajaran bagi kita agar kita tak menjadi umat seperti ini. Wallahu a'lam (Dan Allah Lebih Tahu atau Maha Tahu)
(Ism, Sumber: Beradab.com)
Dream - Banyak peristiwa nyata terjadi di sekeliling kita. Namun terkadang tak masuk akal untuk dijelaskan. Salah satunya, kisah mayat bersila membaca Surah Yaasin.
Kisah nyata itu di Arab Saudi, di Ma'la, tempat pemakaman jemaah haji di Mekah.
Kisah ini ceritakan oleh Mahasiswa Malaysia di Arab Saudi. Dan dibenarkan Ustaz Halim Naser, penceramah ternama di negeri Jiran.
Saat itu si mahasiswa Malaysia yang tengah menunaikan haji ikut tergabung dengan seorang Arab, untuk mengubur seorang mayat yang meninggal dunia pada musim haji.
Cara yang mereka kebumikan mayat adalah meninggalkan mayat dalam lubang yang disediakan dan menutupnya untuk sekitar delapan bulan. Setelah delapan bulan, lubang itu akan dibuka kembali untuk menguburkan mayat yang baru.
Pada hari tersebut, ketika satu lubang dibuka untuk mengubur mayat yang baru, orang Arab tersebut berhamburan lari karena dia nampak mayat sedang bersila, bukan tidur seperti kebiasaannya.
Salah satu jemaah asal Malaysia memberanikan diri merangkak ke dalam kubur tersebut untuk melihat dengan lebih jelas.
Dan benar. Mayat itu dalam posisi bersila sambil membaca Alquran. Setelah dilihat berikutnya. Ayat Quran yang terbuka adalah surah Yaasin.
Satu hal adalah mayat itu tidak membusuk dan kain yang membalutinya juga tidak busuk. Yang membusuk hanyalah kapas yang ditempatkan di antara mayat dengan kain kafan.
Setelah dilakukan penelitian, ternyata mayat itu semasa hidupnya merupakan seorang pria berkulit hitam yang kerjanya adalah membersihkan Baitullah dari tumpahan air zam-zam.
Jika tidak ada tumpahan, dia akan duduk di satu sudut Baitullah dan membaca surat Yasin. Itulah kelebihannya bagi orang yang berbakti ke jalan Allah.
Setelah peristiwa itu, lubang kubur itu pun di semen kembali dan ditandai agar tidak ada mayat lagi yang akan dimakamkan di lokasi tersebut.
Inilah bukti akan janji-janji Allah pada hamba-hambaNya yang taat dan ikhlas beribadah kepadaNya. Wallahu A'lam.
Dream - Ini adalah kisah nyata terbakarnya jenazah saat makamnya dibongkar. Cerita memilukan ini disarikan dari ceramah KH Zubairi Rahman, pengasuh Program Keluarga Sakinah Suara Giri FM.
Sebut saja nama si jasad itu Karta. Ia telah menikah dengan wanita pilihannya. Wajahnya cantik. Namun sayang, hatinya tak secantik wajahnya.
Karta mulai terpengaruh dengan istrinya dan hampir selalu menurutinya. Dari sinilah kisah tragis itu dimulai.
Selain Karta dan istrinya, di rumah itu juga tinggal ibunya. Sebelumnya, Karta bersikap baik pada ibunya. Tapi perlahan, sang istri 'mencuci otak' sang suami.
Suatu hari, sepulang Karta dari tempat kerja, istrinya mengadu. “ Mas, ibu itu bagaimana sih. Kerjanya cuma jalan-jalan ke rumah tetangga. Nggak mau bantuin aku.”
Karta langsung termakan kata-kata sang istri. Dicarinya ibunya.
“ Ibu, ibu sukanya ke main ke rumah tetangga ya. Nggak mau mbantu menantu ibu.”
“ Siapa yang bilang begitu. Ibu itu yang ngepel dan nyapu rumah ini, Karta. Ibu yang mencuci. Dan makanan yang kamu makan itu, itu juga ibu yang masak. Ibu memang ke rumah tetangga, tapi itu cuma sebentar. Untuk istirahat. Kalau istirahat siang-siang di rumah ini, ibu bisa dimarahi istrimu…”
Mendengar penjelasan itu, bukannya minta maaf, Karta malah tidak mempercayainya. “ Ah, ibu alasan saja.”
Hari-hari berikutnya, hubungan antara Karta dan ibunya tak kunjung membaik. Apalagi hubungan antara ibu dengan istri Karta, semakin memanas. Hingga suatu malam, setelah Karta sampai di rumah, sang istri memintanya mengambil keputusan yang sangat sulit.
“ Mas, aku sudah tidak betah lagi sama ibu. Aku dan ibu tidak bisa lagi tinggal dalam satu atap. Sekarang Mas pilih, aku yang pergi atau ibu yang keluar dari rumah ini,” kata istri Karta dengan nada tinggi.
Karta bingung. Ia tidak tega mengusir ibunya, tetapi ia juga tidak sanggup berpisah dari istrinya.
Entah setan apa yang merasukinya, ia pun melangkah ke kamar ibunya.
“ Masya Allah, benarkah kamu mau mengusir ibu ini, Karta?” tanya ibu setengah tak percaya saat mendengar Karta memintanya pergi dari rumah.
“ Iya, Bu. Ini demi kebaikan rumah tangga kami.”
“ Kamu tega, Karta,” orang yang namanya dipanggil hanya diam, “ kalaupun kamu mengusirku, tunggulah besok pagi. Tengah malam begini, ibu harus ke mana?”
Karta terdiam. Ia tak menjawab. Tapi keputusannya telah bulat.
Beberapa waktu kemudian, ibu keluar dengan tas di tangannya. Tidak semua barangnya bisa dibawa. Ia melangkah berjalan di tengah malam, sambil air mata terus menetes membasahi pipinya.
Sebagai seorang ibu, ia sungguh sangat kecewa. Sakit hatinya. Diusir oleh anak sendiri yang lebih mementingkan istri tak berakhlak daripada ibunya.
Dalam kondisi itu, sang ibu pun berdoa. “ Ya Allah, hatiku sakit atas perlakuan ini. Anakku sendiri mengusirku, padahal aku yang mengandung, melahirkan, menyusui dan membesarkannya. Ya Allah, aku tidak ridho padanya. Aku haramkan seluruh air susu yang diminumnya sejak bayi hingga membentuknya seperti saat ini.”
Doa seorang ibu yang didurhakai, doa di tengah malam, dalam kondisi hujan rintik-rintik, ketiga faktor mustajabnya doa itu bertemu.
Lihat apa yang terjadi setelah itu...
Dream - Keesokan harinya, Karta merasakan seluruh tubuhnya sakit. Kulitnya mulai gatal-gatal.
Makin lama, kulitnya seperti melepuh. Hari-hari berikutnya lepuhan itu mengeluarkan nanah dengan bau yang menyengat. Sampai-sampai, tetangga yang menjenguknya pun tidak berani mendekat.
“ Tolong carikan ibuku, aku ingin minta maaf. Sakitku ini karenanya,” pintanya pada seseorang.
“ Tidak. Biar Karta merasakan sakit itu. Sakitnya hatiku diusir lebih sakit dari apa yang dirasakan Karta,” jawab sang ibu saat ditemui pesuruh Karta, “ aku tak mau kembali ke rumah itu.”
Beberapa hari kemudian, Karta pun meninggal. Begitu busuknya bau Karta, sampai-sampai tidak ada yang mau memandikannya.
Sang istri pun menyewa orang untuk memandikan Karta. Waktu meninggalnya Karta hampir bersamaan dengan meninggalnya orang lain di kampung yang sama.
Sehingga tersedialah dua galian untuk memakamkan mereka. Dan baru saja Karta dimakamkan, keributan terjadi.