Ilustrasi
Dream - Allah telah menciptakan manusia terdiri dari laki-laki dan perempuan, dan menjadikan perempuan sebagai tempat laki-laki menyalurkan nafsu bilogisnya, dan demikian sebaliknya.
Sedangkan perilaku menyimpang penyuka sesama jenis keluar dari makna tersebut. Perilaku menyimpang itu bentuk perlawanan terhadap tabiat yang telah Allah ciptakan.
Perilaku menyimpang menjadi indikasi kerusakan yang amat parah. Padanya terdapat unsur-unsur kekejian dan dosa perzinaan. Bahkan lebih parah dan keji daripada perzinaan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman;
“ Artinya : Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada kaumnya. ‘Mengapa kalian mengerjakan perbuatan fahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelum kalian? ‘Sesungguhnya kalian mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsu kalian (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kalian ini adalah kaum yang melampui batas” [Al-A’raf : 80-81]
Lalu bagaimana hukum penyuka sesama jenis dalam Alquran? Selengkapnya. (Ism)
Kirimkan kisah nyata inspiratif disekitamu atau yang kamu temui, ke komunitas@dream.co.id, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:
1. Lampirkan satu paragraf dari konten blog/website yang ingin dipublish
2. Sertakan link blog atau sosmed
3. Foto dengan ukuran high-res
4. Isi di luar tanggung jawab redaksi
Ayo berbagi traffic di sini!
Dream - Dokter cantik asal India, Priya Vedi, 30, bunuh diri karena depresi memikirkan rumah tangganya yang penuh dengan kepalsuan.
Selama lima tahun menikah dengan dokter Kamal Vedi, Priya baru mengetahui bahwa suaminya itu ternyata gay.
Perasaan Priya sangat hancur ketika satu bulan sebelumnya, Kamal mengaku dirinya gay.
Sebelum ditemukan tewas bersimbah darah di kamar sebuah hotel di Paharganj, Delhi pada Sabtu lalu, Priya mengungkapkan kekesalannya di Facebook.
" Selama lima tahun ini, saya telah ditipu. Saya menikah dengan dokter Kamal Vedi yang ternyata gay. Saya menemukan email palsu di laptopnya. Dia saling berkomunikasi melalui chatting dengan pasangan gaynya."
Priya juga menyebutkan Kamal awalnya mengaku emailnya telah diretas. Kemudian Kamal berusaha mencari-cari kesalahan pada Priya dan keluarganya.
" Mereka (keluarga Kamal) telah menyiksa mental saya selama lima tahun ini," tulis Priya.
Pada Sabtu sebelum melakukan bunuh diri, keluarga Priya mengatakan pada polisi bahwa Priya menghubungi setiap keluarganya dan sambil menangis mengatakan 'aku sudah muak'.
Jasad Priya ditemukan petugas hotel bersimbah darah. Dia telah menyayat lengannya dan menyuntikkan racun ke dalam aliran darahnya hingga tewas.
Sementara Kamal kini ditahan polisi dengan tuduhan melakukan perbuatan yang mendorong orang bunuh diri.
(Ism, Sumber: The Times Of India)
Dream - Menteri Agama, Lukman Hakim Syaifuddin, mengatakan hubungan sesama jenis atau homoseksual tidak ditolerir oleh agama manapun. Namun, jika para pelaku hubungan sejenis itu diusulkan untuk dihukum mati, maka diperlukan pendalaman lagi.
“ Kementerian Agama tidak mentolerir hubungan seksual antar sejenis. Namun kemudian apakah perlu diberi hukuman sanksi maksimal sampai hukuman mati, tentu perlu didalami lagi,” kata Lukman sebagaimana dikutip Dream dari laman Kemenag, Jumat 20 Maret 2015.
Namun, kata dia, hukuman untuk pelaku homoseksual belum diatur oleh undang-undang. Sehingga pendekatan yang dilakukan pun sebaiknya tidak dilakukan secara keras. “ Sebaiknya kita kedepankan pendekatan persuasif,” terang dia.
Menurut Lukman, semuanya memang pilihan masing-masing, termasuk homoseksual. Setiap orang punya kemerdekaan untuk memilih. Tapi kemerdekaan ini perlu arahan, perlu masukan karena agama hakikatnya tidak menghendaki hubungan sesama jenis.
“ Ini tantangan bagi tokoh agama, kalangan pendidik, dan tokoh masyarakat untuk menjelaskan bahwa hubungan sejenis memang selayaknya dihindari,” ujar Lukman.
Dream - Sodom. Inilah kota yang lenyap “ ditelan” Bumi. Wilayah yang diyakini sebagai tempat peradaban kaum Nabi Luth AS ini sirna akibat bencana dahsyat.
Dalam Alquran disebutkan Allah murka atas kemaksiatan kaum Nabi Luth. Selain menyembah berhala, mereka dikenal gemar berzina, penyuka sesama jenis, dan kemaksiatan lain.
Dosa-dosa itu membuat Allah murka. Kota tersebut kemudian “ dijungkirbalikkan”. Musnah. “ Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri Kaum Luth itu yang atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan (batu belerang) tanah yang terbakar secara bertubi-tubi.” [Surat Hud Ayat 82].
Setelah ribuan tahun, para ilmuwan mencari kota yang hilang itu. Sejak 2005, mereka melakukan ekskavasi di Tall el-Hammam, Yordania. Wilayah yang terletak di timur Sungai Yordan itu diyakini menjadi lokasi reruntuhan Kota Sodom yang dilaknat itu.
Para ilmuwan yakin Kota Sodom dan juga Goromah terletak di lembah Sungai Yordan, sebelah utara Danau Mati. Sodom diyakini sebagai kota yang besar, makmur, dan menjadi pusat perdagangan semasa jayanya.
Dan kini, setelah satu dekade penggalian, para ilmuwan sangat yakin, di sanalah Kota Sodom dulunya berdiri. Dalam ekskavasi itu, mereka mendapat temuan yang mengejutkan.
Dikutip Dream dari Daily Mail, Kamis 15 Oktober 2015, para ilmuwan menemukan puing-puing kota dari Zaman Perunggu di Tall el-Hammam. Kota ini diyakini sangat mirip dengan Sodom yang digambarkan dalam kitab suci.
Reruntuhan yang diduga sebagai Kota Sodom itu sangatlah luas. Diyakini sebagai kota terluas di wilayah itu, lima hingga sepuluh kali luas kota-kota di sekitarnya.
Steven Collins, ilmuwan Trinity Southwestern University, New Mexico, Amerika Serikat, yang memimpin penelitian tersebut mengklaim, timnya menemukan bukti adanya kota yang diperluas, dilengkapi dinding pertahanan dari bata merah dengan tebal 5,2 meter dan tinggi 10 meter.
Tembok ini dilengkapi dengan gerbang, menara pengawas, dan setidaknya satu jalan. Bagi para peneliti, dinding ini menjadi bukti bahwa kota itu terus diperluas dan diperkaya.
Selama pertengahan Zaman Perunggu, tembok ini digantikan dengan benteng yang lebih besar. Lebar 7 meter, bagian atas datar, dan difungsikan sebagai jalan yang melingkari kota.
Dari temuan-temuan itulah tim yang dipimpin Collins yakin telah menemukan Kota Sodom yang dilenyapkan itu. Para peneliti ini juga memberikan bukti lain untuk mendukung keyakinan mereka bahwa Tall el-Hammam tiba-tiba kosong menjelang akhir Zaman Perunggu.
“ Apa yang kami temukan adalah negara-kota yang penting, negara-kota yang besar, untuk semua tujuan praktis, tidak diketahui oleh peneliti sebelum kami mulai proyek kami,” kata Collins.
Tall el-Hammam, tambah Collins, sangat cocok dengan Kota Sodom yang digambarkan di dalam kitab suci, sebagai kota terbesar yang subur di timur Kikkar. “ Sehingga, saya menyimpulkan bahwa siapa pun yang ingin menemukan Sodom, seseorang harus mencari kota terbesar yang ada di area ini pada Zaman Perunggu, pada masa Ibrahim,” tambah dia.
Menurut Collins, saat tim melakukan penelitian, mereka dengan jelas memilih Tall el-Hammam sebagai lokasinya. Sebab, mereka yakin wilayah itu merupakan kota yang berukuran lima kali kota-kota lain pada Zaman Perunggu.
“ Kami tahu sangat sedikit tentang Zaman Perunggu di selatan Lembah Sungai Yordan. Kebanyakan peta arkeologi area ini kosong,” ujat Collins.
Menurut dia, wilayah ini menjadi gurun tak berpenghuni selama lebih dari 700 tahun. Tapi kemudian, setelah tujuh abad, wilayah itu mulai berkembang lagi, sebagaimana ditunjukkan adanya gerbang besi besar yang mengarah ke kota.
Para ilmuwan sangat yakin dengan temuan ini. Sebab, telah membandingkan temuan-temuan itu dengan fase akhir permukiman lain di wilayah ini. Sehingga, para arkeolog pimpinan Collins yakin wilayah ini menjadi kandidat terbaik sebagai Kota Sodom yang hilang itu.
“ Tall el-Hammam persis dengan setiap kriteria Sodom yang disebutkan dalam kitab,” tutur Collins. Kisah Sodom dan Gomorah ini dikisahkan dalam sejumlah kitab. Selain Alquran, kitab agama lain juga menceritakan kisahnya.
Lantas, apakah reruntuhan kota yang ditemukan itu benar-benar Kota Sodom? Meskipun jika temuan ini bukanlah Kota Sodom yang dikisahkan dalam kitab-kitab, para ilmuwan mengatakan penemuan ini masih sangat penting. Sebab telah menunjukkan adanya sebuah kota yang sangat luas. (Ism)
Dream - Umat muslim tentu pernah mendengar kisah kehancuran umat Nabi Luth AS di Kota Sodom. Masyarakat Kota Sodom dikenal dengan perzinahan dan penyimpangan seksualnya. Karena itu pula Tuhan mendatangkan azab berupa kehancuran melalui sebuah gempa bumi maha dahsyat.
Kisah ini bahkan tertuang jelas dalam Al Quran surat Huud ayat 82. " Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi." Dalam ayat tersebut dijelaskan, Allah 'menjungkirbalikkan' Kota Sodom hingga luluh lantah tak tersisa.
Meski telah lenyap berabad-abad yang lalu, jejak Kota Sodom ternyata masih dapat ditelusuri. Penelitian arkeologis mendapati, Kota Sodom terletak di tepi Laut Mati (dahulunya merupakan Danau Luth). Kota ini memanjang di antara perbatasan Israel-Yordania.
Temuan arkeolog ini diperkuat oleh penelitian seorang geolog asal Inggris bernama Graham Harris. Graham dan timnya menemukan bahwa Sodom dibangun di pesisir Laut Mati dan penduduknya berdagang aspal yang tersedia di wilayah tersebut. Daerah pemukiman warga Sodom berupa dataran yang mudah diguncang gempa.
Di samping mendapati fakta Kota Sodom adalah zona gempa bumi, selama penggalian tim geolog menemukan banyak lapisan lahar dan batu basal bukti pernah terjadinya letusan gunung berapi dan gempa bumi maha dahsyat di pesisir Laut Mati.
Sementara peneliti lain asal Jerman, Werner Keller, mengungkap hasil temuan yang lebih detail. Penelitian Werner menghasilkan fakta bahwa Kota Sodom dahulunya terletak di wilayah yang kini bernama Lembah Siddim. Sedangkan gempa bumi maha dahsyat yang mengancurkan kaum Sodom diperkirakan dulunya terjadi dari tepi Gunung Taurus. Lalu memanjang ke pantai selatan Laut Mati dan berlanjut melewati Gurun Arabia ke Teluk Aqaba melintasi Laut Merah hingga mengguncang Afrika.
Werner menduga saat itu Lembah Siddim (Kota Sodom) terjerumus ke dalam jurang yang sangat dalam akibat guncangan gempa yang sangat hebat. Ia juga memperkirakan gempa tersebut disertai letusan, petir, keluarnya gas alam bahkan munculnya lautan api yang dahsyat.
Serangkaian penemuan arkeologis dan percobaan ilmiah itu membuktikan bahwa kaum Luth memang pernah hidup pada masa lalu di sekitar wilayah Laut Mati yang kini berada di perbatasan negara Israel dan Yordania. (Ism)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN