Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream – Surat Al Hujurat termasuk dalam golongan surat Madaniyah. Yakni turun setelah Rasulullah SAW hijrah ke Madinah. Al Hujurat bermaknsa kamar-kamar yaitu kamar tempat kediaman Rasulullah SAW bersama istri-istri beliau.
BACA JUGA: Pengertian Al Ghaffar serta cara meneladaninya
Salah satu yang kerap menjadi sorotan adalah surat Al Hujurat ayat 13. Pada ayat ini tidak menggunakan panggilan kepada orang-orang beriman. Melainkan ditujukan kepada seluruh umat manusia.
Surat Al Hujurat ayat 13 adalah salah satu ayat yang berisi prinsip dasar hubungan manusia. Ayat ini juga menegaskan kesatuan asal usul manusia dengan menunjukkan derajat kemanusiaan yang selalu sama disisi Allah SWT.
Tujuan dari surat Al Hujurat ayat 13 adalah agar manusia saling mengenal. Sehingga semakin terbuka peluang untuk saling memberi manfaat.
Imam Suyuthi dalam kitab tafsirnya Al-Durr Al-Mantsur fi Tafsir Bil-Ma'tsur menyebutkan dua kisah turunnya surat Al Hujurat ayat 13.
Kisah pertama: pada saat Rasulullah memasuki kota Mekkah dalam peristiwa Fathu Makkah. Bilal bin Rabah naik ke atas Ka'bah dan menyerukan azan. Maka sebagian penduduk Mekkah terkaget-kaget.
Ada yang berkata: " Budak hitam inikah yang azan di atas Ka‘bah?” Yang lain berkata, “ Jika Allah membencinya, tentu akan menggantinya.” Lalu turunlah Al Hujurat ayat 13.
Kisah kedua: Abu Daud meriwayatkan tentang sebab turunnya surat Al Hujurat ayat 13 ini. Ayat ini turun berkenaan dengan Abu Hind yang profesinya adalah seorang pembekam.
Rasulullah meminta kepada Bani Bayadhah untuk menikahkan seorang putri mereka dengan Abu Hind. Namun mereka enggan dengan alasan Abu Hind adalah bekas budak mereka.
Sikap ini keliru dan dikecam Al Quran dengan turunnya ayat ini. Bahwa kemuliaan di sisi Allah bukanlah karena keturunan atau garis kebangsawanan melainkan karena ketaqwaan.
Yaa ayyuhan naasu innaa kholaqnaakum min dzakariw wa unstaa waja’alnaakum syu’uubaw waqobaa, ila lita’aarofuu, inna akromakum ‘indalloohi atqookum, innallooha ‘aliimun khobiir
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Tafsir surat Al Hujurat ayat 13 ini disarikan dari Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Fi Zhilalil Quran, Tafsir Al Azhar, Tafsir Al Munir dan Tafsir Al Misbah.
Melalui surat Al Hujurat ayat 13, Allah SWT memberitahukan bahwa seluruh manusia merupakan satu keturunan. Berasal dari nenek moyang yang sama yaitu Adam dan Hawa. Sehingga, tak ada perbedaan kasta dalam kehidupan. Semuanya setara dan sama disisi Allah SWT.
Dari keturunan yang sama, manusia kemudian dijadikan Allah berkembang menjadi sangat banyak. Berbangsa-bangsa dan bersuku-suku.
Inilah prinsip dasar hubungan manusia. Bahwa sudah sunnatullah manusia itu beragam. Karena mereka dijadikan Allah berbangsa-bangsa dan bersuku-suku. Dengan keragaman itu, Allah menghendaki agar manusia saling mengenal. Semakin dekat pengenalan kepada selainnya, semakin terbuka peluang kerja sama dan saling memberi manfaat.
Surat Al Hujurat ayat 13 ini menegaskan bahwa manusia yang beragam itu sesungguhnya setara di hadapan Allah. Yang membedakan mereka adalah ketaqwaannya. Kemuliaan manusia di sisi Allah berbanding lurus dengan level ketaqwaan mereka.
Rasulullah SAW bersabda:
“ Sesungguhnya Allah tidak memandang rupa dan harta kalian, tetapi Dia memandang hati dan amal perbuatan kalian.” (HR. Muslim)
Ayat inilah yang digunakan Rasulullah untuk menghapuskan segala bentuk diskriminasi. Dalam khutbah fathu Makkah, sebelum menyampaikan surat Al Hujurat ayat 13 ini beliau bersabda:
“ Hai manusia, sesungguhnya Allah telah melenyapkan dari kalian keaiban masa jahiliyah dan tradisinya yang selalu membangga-banggakan orang tua. Manusia itu hanya ada dua macam; yakni yang berbakti, bertakwa lagi mulia di sisi Allah; dan orang yang durhaka, celaka lagi hina di sisi Allah.” (HR. Tirmidzi)
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. Ayat ini menegaskan bahwa hanya Allah yang mengetahui tingkat ketakwaan seseorang.
Berikut ini adalah isi kandungan surat Al Hujurat ayat 13:
(Sumber: umma.id dan berbagai sumber lainnya)
Advertisement
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib
Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 5 Persen, Prabowo: Masih Tinggi Dibandingkan Seluruh Dunia
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini