Budhi Sarwono (Foto: YouTube Banjarnegara Kab)
Dream - Mati suri menjadi fenomena yang selalu mencuri perhatian publik. Meski terdapat penjelasan ilmiahnya, kesaksian seseorang yang mengalaminya tetap saja menarik untuk disimak.
Fenomena mati suri pernah dirasakan Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono. Dilansir kanal YouTube Banjarnegara Kab, ia berbagi pengalamannya semasa mudanya yang ia anggap cukup kelam.
" Alhamdulillah sudah berhenti dari dunia itu semua," kata Budhi.
Di tahun 1998, Budhi merupakan seorang bandar narkoba. Pelanggannya banyak karena narkoba yang dipasok jenis baru dan berkualitas tinggi. Dia pun mencobanya bersama teman-teman. Namun mengalami overdosis dan dinyatakan meninggal dunia.
" Pada waktu itu saya pulang ke tempat mertua di Purwokerto. Dulu kalau orang yang belanja (narkoba) sama saya, kulakanlah. Kan pasti nyoba bersama, ngetes barang itu bagus apa enggak. Ini pas yang kulakan akeh, bareng-bareng mangan (pembelinya banyak, makan bersama). Akhirnya kejet-kejet itu," ujarnya.
Akibat mencoba narkoba tersebut, pihak RS pun menyatakan Budhi telah meninggal. Tubuhnya sudah diikat dan dibawa ke kamar mayat untuk segera dikebumikan.
Ternyata Tuhan berkehendak lain.
" Dulu dinyatakan sama dokter saya sudah dinyatakan mati, karena sudah ada di kamar mayat pada waktu itu. Alhamdulillah saya bangun lagi," ungkap Budhi.
Budhi mengaku sangat tersiksa dan ketakutan dengan pengalaman mati surinya tersebut.
" Cuma di alam mimpi itu, saya katanya mati. Aduh sangat menakutkan sekali dan sangat tersiksa sekali," imbuhnya.
Dalam wawancara di kanal Youtube Hotman Paris Official, Budhi berbagi pengalaman mati surinya tersebut. Saat itu ia mengaku dipukuli dan disiksa oleh sosok putih. Dia juga dipertemukan dengan seorang bocah yang memintanya mengucapkan istighfar agar siksaan dihentikan.
" Mimpi saya digebukin sama orang-orang pakai baju putih. Terus ada anak kecil suruh istighfar, saya enggak tahu apa itu istighfar," cerita Budh.
Budhi kemudian melanjutkan ceritanya. Setelah diminta membaca istighfar, Budhi pun memohon ampun kepada Tuhan dan sosok putih itu pun berhenti memukulinya dan bertanya agama apa yang dia anut. Lantang Budhi menjawab, ia ingin memeluk agama Islam.
Akhirnya Budhi bangun dari mati surinya dan ditolong oleh para dokter serta perawat di RS. Setelah kejadian itu, dirinya langsung menjadi mualaf dan merasa hidupnya menjadi lebih tenang.
" Saya berucap, 'ya Tuhan ampuni saya'. Terus berhentilah dia, terus ditanya 'kamu masuk agama apa?'. Saya ingin Islam. Setelah itu hidup saya tenang," pungkasnya.
Dalam pengakuan Budhi, sejak kecil dirinya sudah didik untuk kerap berbagi kepada sesama. Bahkan kebiasaan berbaginya telah ia lakukaan saat dirinya masih menjadi bandar narkoba. Kala itu, ia kerap meminta rekannya untuk membantu membagikan beras satu struk ke panti asuhan.
" Waktu saya jadi bandar narkoba di Purwokerto, itu saya kalau belanja beras satu truk. Semua agen-agen saya datang, saya pesan. Saya ngirim, saya bagi berasnya, minta didoakan. Mungkin kalau saya bilang itu hasil ekstasi, dibuang itu," katanya.
Budhi berkata, berkat sedekah beras yang ia sering berikan, tersimpan doa bagi dirinya. Sehingga menurutnya pengalaman mati suri yang ia rasakan memberinya hidayah.
" Alhamdulillah dengan saya dinyatakan mati suri itu, ternyata sebuah hidayah untuk saya," papar Budhi.
Ternyata dalam kondisi mimpi tersebut, sosok putih yang menyiksa dirinya membimbing Budhi untuk melantunkan syahadat.
" Setelah saya disiksa sama orang yang pakai baju putih-putih, saya ditanya mau masuk agama apa? Saya bilang, Islam. Terus saya dituntun untuk membaca syahadat," terangnya.
Sumber: merdeka.com
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya