Kisah Non-Muslim Rasakan Hikmah Puasa Ramadan

Reporter : Sugiono
Kamis, 24 Mei 2018 18:15
Kisah Non-Muslim Rasakan Hikmah Puasa Ramadan
Dia bertekad untuk terus berpuasa karena keyakinannya pada berkah Ramadan semakin kuat sekarang.

Dream - Ini kisah non-Muslim India yang mendapatkan hikmah setelah menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan.

Pada tahun 2008, Sarbani Ghoshal dan keluarganya berjuang selama lebih dari dua tahun untuk mendapatkan akomodasi dengan dua kamar tidur saat pindah ke Dubai.

Suatu sore di tahun itu, Sarbani mendengar suara azan saat sedang mengerjakan tugas rutinnya.

" Saat itu, saya berbisik di dalam hati jika saya mendapatkan akomodasi, saya akan berpuasa selama Ramadan," kenang Sarbani.

Beberapa jam kemudian, ketika sampai di rumah, dia bertemu dengan seorang tetangga di dalam lift.

" Dia memberitahu rumah yang seharusnya menjadi hak suami saya sudah boleh ditinggali. Saya sangat terkejut bercampur senang. Itu benar-benar sebuah keajaiban," dikutip Dream dariKhaleej Times, Kamis 24 Mei 2018.

Memenuhi janji yang dia buat saat mendengar azan, Sarbani mulai berpuasa untuk pertama kalinya pada tahun itu selama bulan Ramadan.

Sarbani mengatakan puasa telah membuatnya merasa tenang dan dirinya dipenuhi dengan rasa kesabaran.

Sejak saat itu, Sarbani hampir tidak pernah ketinggalan untuk menjalankan ibadah puasa setiap kali Ramadan datang.

Melewatkan Satu Ramadan

Perubahan hidup Sarbani tidak berhenti sampai di situ saja. Pada 2014, sebuah tragedi menimpa keluarganya ketika suaminya menderita strok otak mendadak.

Penyakit itu menyerang 75 persen otaknya yang membuat suaminya kehilangan pekerjaan.

" Saat itu tahun 2014. Saya berada di India bersama keluarga saya dan tidak dapat berpuasa untuk pertama kalinya sejak saya rutin menjalankannya di bulan Ramadan.

" Begitu kami kembali ke Dubai, suami saya menderita strok. Dia hanya bisa terbaring di tempat tidur dalam waktu cukup lama," katanya.

Pada waktu itu, putra Sarbani ada di Kelas 9, sementara putrinya berusia 7 tahun. Keluarga Sarbani tidak memiliki penghasilan untuk mencukupi kebutuhan.

Sarbani akhirnya dapat pekerjaan sebagai asisten manajer pemasaran di sebuah perusahaan India di Dubai.

Setelah dua tahun, ia dipromosikan sebagai kepala wilayah di perusahaan yang sama. Meski begitu, kesibukannya sebagai kepala wilayah tidak menghalangi dia untuk berpuasa.

" Hari saya dimulai pada pukul 3:30 pagi ketika saya bangun untuk sahur. Saya hampir tidak punya waktu untuk buka puasa ketika setiap hari saya sampai rumah setelah jam 6 sore. Kadang-kadang, saya hanya minum susu untuk berbuka puasa," tambahnya.

Terlepas dari itu semua, Sarbani bertekad untuk terus berpuasa karena keyakinannya pada berkah Ramadan semakin kuat sekarang.

" Saya telah menyaksikan hal yang luar biasa ajaib telah terjadi pada kami selama saya berpuasa. Suami saya pulih dengan cepat. Dia perlahan mulai berbicara dan berkomunikasi. Baru-baru ini dia dipekerjakan oleh mantan bosnya di India.

" Meskipun penghasilannya tidak banyak, mendapatkan kembali pekerjaan tersebut telah membantunya menjadi kuat secara mental dan meningkatkan semangatnya," kata Sarbani.

Sekarang, setiap hari Sarbani ingin pulang dan duduk bersama keluarganya untuk berbuka puasa.

" Anak-anak saya benar-benar mencintai bulan ini. Mereka menunggu waktu berbuka. Ramadan membawa banyak kedamaian dan kebersamaan dalam hidup saya," kata Sarbani.

Sarbani berharap Yang Maha Kuasa memberinya kekuatan untuk terus menjaga puasa Ramadan di sepanjang hidupnya.

Sumber: Khaleej Times

Beri Komentar