Ilustrasi (www.madamasr.com)
Dream - Jutaan pasang mata boleh terbius oleh euforia Piala Dunia FIFA. Namun tidak bagi relawan muslim yang juga hadir di Brasil. Di tengah riuh manusia yang datang dari penjuru dunia untuk pesta akbar sepakbola, mereka datang untuk memberi bantuan untuk anak-anak tunawisma alias anak jalanan.
Para relawan muslim, khususnya dari lembaga amal muslim Inggris, datang ke Brasil untuk mengumpulkan anak-anak tunawisma di sana. Tak hanya itu, mereka mengadakan sebuah turnamen sepakbola untuk anak-anak kurang beruntung tersebut.
" Anak-anak itu semua tidak punya apa-apa dan ketika mereka mengenakan seragam tampak seperti pemain sepakbola asli dan mereka juga yakin itu," kata Usman Lone, Asisten Manajer Program Tangan Muslim, dikutip Nottingham Post, Selasa 17 Juni 2014.
Tak hanya diikuti oleh anak-anak tunawisma dari Brasil saja. Turnamen bertajuk " Street Child World Cup" itu juga diikuti oleh anak-anak tunawisma dari berbagai negara, seperti Pakistan dan Filipina.
Setidaknya ada sekitar 230 mantan anak jalanan dari 19 negara yang bergabung dalam kegiatan ini. Mereka ingin meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap anak-anak jalanan yang kerap kali terabaikan.
Turnamen sepakbola anak-anak jalanan ini dimenangkan oleh Brasil setelah mengalahkan tim Filipina di babak final. Sementara tim Pakistan menempati posisi ke tiga setelah mengalahkan Amerika Serikat. (Ism)
Advertisement
Kemenkeu Siapkan Rp20 Triliun untuk Hapus Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan
5 Komunitas Olahraga di Decathlon Summarecon Bekasi, Yuk Gabung!
Fakta Unik di Ethiopia yang Kini Masih 2018 Meski Dunia Sudah Tahun 2025
Belajar Sejarah Nggak Lagi Boring Bareng Komunitas Jelajah
4 Cara Ampuh Hilangkan Lemak di Perut, Cobain Yuk!
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Kemenkeu Siapkan Rp20 Triliun untuk Hapus Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan
5 Komunitas Olahraga di Decathlon Summarecon Bekasi, Yuk Gabung!
Fakta Unik di Ethiopia yang Kini Masih 2018 Meski Dunia Sudah Tahun 2025