Ilustrasi Membaca Al Quran. (Foto: Shutterstock.com)
Dream - Membaca Al Quran termasuk amalan ibadah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Mengingat Al Quran merupakan kitab suci yang dijadikan sebagai pedoman hidup umat Islam untuk bertingkah laku sehari-hari. Selain itu Al Quran juga dijadikan pedoman untuk menyelesaikan berbagai persoalan dalam kehidupan manusia.
Membaca satu huruf dari Al Quran sepadan dengan sepuluh kebaikan. Sehingga Rasulullah Saw sangat menganjurkan kepadaumatnya untuk tidak bosan-bosannya membaca Al Quran dan memahami maknanya.
Rasulullah Saw bersabda: “ Siapa saja membaca satu huruf dari Kitab Allah (Al Quran), maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya.” (HR. Tirmidzi)
Agar bisa membaca Al Quran dengan baik dan benar, umat Islam perlu belajar serta memahami ilmu tajwid. Pembahasan dalam ilmu tajwid fokus pada ruang lingkup pengucapan sifat dan makhraj huruf dalam Al Quran. Pentingnya pengucapan makhraj huruf Al Quran, maka umat Muslim perlu mengetahu salah satu hukum bacaannya yaitu idzhar. Agar kamu bisa mendapatkan kualitas mengaji dengan baik sesuai tajwid.
Lantas apa yang dimaksud dengan idzhar? Di bawah ini Dream telah merangkum dari berbagai sumber tentang pengertian, jenis-jenis dan contoh dari hukum bacaan idzhar.
Melansir dari nubada.id, idzhar memiliki arti jelas. Menurut kitab Nihayatul Qaulil Mufid pengertian idzhar adalah mengeluarkan huruf dari makhrajnya tanpa dengung (ghunnah) pada huruf yang di-idzhar-kan.
Kemudian menurut Dr. Aiman Rusydi, definis idzhar adalah mengeluarkan setiap huruf dari makhraj-nya tanpa tambahan ghunnah.
Maksud dari kalimat 'mengeluarkan setiap huruf dari makhrajnya tanpa tambahan gunnah' tersebut adalah mengucapkan nun sukun atau mim sukun tanpa melebihkan gunnah-nya dan membacanya sesuai dengan tingkatannya.
Sebab dalam kitab Ghayatul Murid fi Ilmi Tajwid, bahwa hakikat idzhar adalah mengucapkan nun sukun atau tanwin dengan pengucapan yang jelas tanpa ghunnah yang sempurna. Artinya adalah bahwa nun sukun dibaca jelas disertai ghunnah tetapi bukan pada tingkat ghunnah yang sempurna.
Idzhar dibagi menjadi beberapa jenis yang perlu diperhatikan. Sebab setiap bacaan dari jenis-jenis yang akan dibahas di bawah ini memiliki perbedaan pengertian.
Hukum bacaan idzhar halqi erat kaitannya dengan hukum nun sukun dan tanwin. Idzhar artinya jelas, sedangkan halqi artinya tenggorokan. Pengertian idzhar halqi adalah huruf-huruf yang keluar dari tenggorokan dibaca dengan jelas.
Huruf-huruf idzhar halqi adalah hamzah (ء), Ha’ (هـ), Ain (ع), Ghain (غ), Ha’ (ح), dan Kha’ (خ). Dapat diambil kesimpulan pengertian idzhar halqi adalah nun sukun atau tanwin dibaca jelas tanpa tambahan ghunnah [dengung], jika setelah nun sukun atau tanwin ada salah satu dari 6 huruf yang keluar dari tenggorokan, yaitu (ء, هـ, ح, ع, خ, غ).
Cara membaca idzhar halqi adalah dibaca dengan jelas, sebab makhraj huruf nun ada di ujung lidah dengan langi-langit depan, sedangkan makhraj huruf halqi ada di tenggorokan, sehingga tidak memungkinkan dibaca idgham, ikhfa’ atau iqlab karena tidak ada sebab dibaca dengan bacaan tersebut. Alhasil mau tidak mau huruf idzhar halqi harus dibaca sesuai aslinya dengan jelas.
Contoh idzhar halqi di antaranya:
Ar-Ra'd 7:
قَوْمٍ هَادٍ
Qaumin hād. Tanwin dibaca jelas saat bertemu dengan huruf ha'.
Al Qadr ayat 5:
سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Salaamun hiya hattaa mat la'il fajr. Tanwin dibaca jelas saat bertemu dengan huruf ha'.
Idzhar wajib artinya wajib dibaca jelas. Idzhar wajib merupakan bagian dari hukum bacaan nun sukun yang bertemu dengan huruf ya' atau wawu dalam satu kata.
Nun sukun harus dibaca jelas saat bertemu ya' atau wawu dalam satu kata dan tidak boleh dibaca idgham (melebur) agar tidak tercampur antara kata yang asli bertasydid dengan kata yang ditasydid karena idgham.
Tak hanya disebut idzhar wajib, idzhar pada bacaan ini juga disebut dengan idzhar mutlak lantaran bacaan ini tidak termasuk idzhar halqi atau idzhar syafawi.
Adapun contoh idzhar wajib adalah,
Surat Al An’am 99:
وَمِنَ النَّخْلِ مِنْ طَلْعِهَا قِنْوَانٌ دَانِيَةٌ
Nun sukun pada kata qinwwaanun tidak boleh dibaca lebur. Nun sukun harus tetap dibaca idzhar atau jelas.
Idzhar syafawi merupakan hukum bacaan mim sukun bertemu dengan salah satu dari semua huruf hijaiyah kecuali huruf mim dan ba'.
Hampir sama dengan idzhar halqi,iIdzhar syafawi juga harus dibaca dengan jelas, tidak dengan ghunnah. Berikut contoh idzhar syafawi dalam al Quran:
Al Ikhlas 3:
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ
lam yalid walam yuulad
Al Ikhlas 4:
وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
walam yakulahu kufuwan ahad
Al Kafirun 3:
وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ
wa laa anntum ‘aabiduuna maa a’bud
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati