Dream - Kehilangan anak adalah pengalaman paling memilukan bagi orang tua. Anak menjadi satu-satunya harapan buat orang tua untuk masa depan mereka.
Alangkah sedihnya hati ketika kehilangan seorang anak. Namun kita harus ingat segala terjadi pasti ada hikmah dari Allah SWT.
Seperti kisah yang dibagikan Muhammad Ahmad ini, yang menceritakan pengalaman kehilangan anaknya. Namun, momen itu menjadi penguat bagi mereka sekeluarga yang membuatnya asadr kenapa para suami harus lebih menghargai istri.
Berikut cerita yang dituturkan Muhammad Ahmad.
Petang tadi saya ajak istri dan anak ziarah penghuni surga. Tiga tahun telah berlalu. Masih segar dalam ingatan kami. Saya bilang kepada anak kami, " Ini kakakmu. Dia sekarang penghuni surga." Kami sebut almarhum penghuni surga.
Kami kemudian mencabut rumput dan membetulkan tanah makam penghuni surga.
Saya selalu berterima kasih kepada istri karena menjaga almarhum siang malam tanpa sedikit pun mengeluh. Selama 1 tahun 4 bulan, istri 'tidur-tidur ayam'.
Hari dan minggu pertama berpantang terpaksa bolak balik ke rumah sakit. Masih ingat menit terakhir kami berjuang menyelamatkan penghuni surga.
Masih segar dalam ingatan saya kondisi istri pada malam pertama kematiannya, istri peluk bantal menyangka itu anak kami. Istri menangis siang dan malam merindukan anak kami.
Setiap hari saya selalu dampingi istri dan mengatakan, " Ridha atas kematian anak, Allah akan bangun istana di surga."
Karena itu hargai istri, sayangi mereka. Betulkan kesalahan mereka dengan lemah lembut dan penuh kasih sayang. Beri perhatian penuh saat mereka mengeluh atau mengadu. Mereka telah menjaga anak kita siang dan malam. Berusaha agar anak kita cukup makan, minum, dan pakaian.
Jangan selalu melihat kekurangan mereka. Lihatlah betapa banyak jasa seorang istri kepada suami.
Setelah melahirkan, mereka menyusukan anak kita. Peluklah mereka saat mereka berduka. Bimbing istri saat jauh dari Allah.
Sebaliknya, untuk para istri, taatlah pada suami. Jaga aib suami. Doakan siang dan malam. Jangan banding-bandingkan suami kita dengan suami orang lain.
Jangan sedikit pun cerita kelemahan atau kekurangan suami, meski itu di Facebook.
Percayalah, kita akan bahagia jika sama-sama mengenal Allah dan Rasul-Nya. Waktu, tubuh, harta dan keluarga bukan milik kita. Semuanya milik Allah.
Serahkan segalanya kepada Allah. Semoga Allah menerima doa kita.
(Sumber: Ohbulan)
Advertisement
Ratu Ratu Queens The Series, Cerita Seru 4 Perempuan Diaspora di New York
5 Komunitas Khusus Perempuan di Indonesia, Gabung Yuk!
5 Tanda Komunikasi Orang Tua dan Remaja Sudah Berjalan Sehat
3 Komunitas Kesehatan Mental di Indonesia, Kini Kamu Tak Perlu Merasa Sendiri Lagi
Saat Anak Mulai Ngebet Punya Akun Sosmed: Umur Berapa Sebenarnya Boleh?
Film Sukma: Cermin Tua, Misteri Membayang, dan Ketakutan yang Dekat
XL Weekend Rush Semarang: Fun Bike, Festival Digital, dan Jaringan Lebih Kuat dari XLSMART
Ratu Ratu Queens The Series, Cerita Seru 4 Perempuan Diaspora di New York
XL Weekend Rush Semarang: Fun Bike, Festival Digital, dan Jaringan Lebih Kuat dari XLSMART