Ilustrasi Membaca Al Quran (Foto: Freepik.com)
Dream – Surat Al Zalzalah merupakan surat ke-99 dalam mushaf Al Quran yang terdiri dari 8 ayat. Surat ini tergolong ke dalam surat Madaniyah karena diturunkan di Kota Madinah.
BACA JUGA: Surat juz ama beseta penjelasannya
Nama Al Zalzalah diambil dari kata ‘zilza’ yang artinya goncangan yang dahsyat dari ayat pertama. Surat Al Zalzalah memiliki isi kandungan tentang hari kiamat dan apa yang akan dialami manusia di saat fenomena itu. Pada hari itu, segala persoalan akan terbuka dan menjadi nyata apa yang tersembunyi.
Surat Al Zalzalah menguraikan tentang bumi yang bergoncang sangat dahsyat. Semua yang ada di dalam perut bumi dimuntahkan. Pada bagian akhir surat, dikabarkan tentang nampaknya segala sesuatu dari amalan manusia sampai dengan amal yang sekecil apapun.
Lantas bagaimana asbabun nuzul diturunkannya surat al Zalzalah? Lebih jelasnya, mari kita simak bunyi surat al Zalzalah ayat 1-8 arab, terjemahan serta asbabun nuzul dan tafsirnya berikut ini.
Jumhur ulama berpendapat surat Al Zalzalah turun sebelum RasulullahSaw hijrah. Namun sebagian ulama berpendapat bahwa surat ini diturunkan setelah Nabi Saw hijrah.
Ibnu Katsir, Sayyid Qutb dan Buya Hamka termasuk ulama yang berpendapat surat Al Zalzalah adlah surat Makiyah. Sedangkan Syeikh Wahbah Az Zuhaili berpendapat surat ini tergolong Madaniyah.

Dalam tafsir al Munir, Syekh Wahbah Az Zuhaili menyebut asbabun nuzul surat Al Zalzalah. Orang-orang kafir saat itu bertanya tentang hari kiamat dan hari perhitungan. Oleh sebab itu Allah Swt menurnkan surat ini. Allah menjelaskan kepada mereka tentang tanda-tanda hari kiamat supaya mereka mengetahui bahwa hanya Allah yang tahu kapan datangnya hari itu.
Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu mengatakan terkait turunnya surat ini. “ Idza zulzilat turun sementara saat itu Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu sedang duduk menangis.”
Secara umum surat Al Zalzalah berbicara tentang kondisi mencekam saat hari kiamat. Terjadinya gempa dahsyat dan bumi mengeluarkan segala isi perutnya. Hingga manusia pergi ke padang mahsyar untuk mendapat balasan atas amal perbuatan yang telah dilakukan, baik maupun buruk akan terlihat.
Berikut bacaan surat al Zalzalah lengkap dengan terjemahannya dalam bahasa Indonesia seperti dikutip dari laman quran.kemenag.go.id.

Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan yang dahsyat.

dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya,

Dan manusia bertanya, “ apa yang terjadi pada bumi ini?”

Pada hari itu bumi menyampaikan beritanya,

karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) padanya.

Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan berkelompok-kelompok, untuk diperlihatkan kepada mereka (balasan) semua perbuatannya.

Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat biji zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.

dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat biji zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.
Dilansir dari Tafsir Al Misbah karya M Quraish Shihab, berikut tafsir surat Al Zalzalah ayat 1-3:
“ Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan yang dahsyat. dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, Dan manusia bertanya, “ apa yang terjadi pada bumi ini?”

Allah berfirman: Apabila – dan itu pasti terjadi – bumi digoncangkan dengan goncangan yang dahsyat yang terjadi sekali dalam kedahsyatan seperti itu dan persada bumi di seluruh penjurunya tanpa terkecuali telah mengeluarkan beban-beban berat yang dikandungnya. Baik manusia yang telah meninggal maupun barang tambang yang dipendamnya atau apapun selainnya dan ketika itu manusia yang sempat mengalaminya bertanya-tanya dalam hatinya keheranan: “ apa yang terjadi baginya sehingga dia bergoncang sedemikian dahsyat dan mengeluarkan isi perutnya?”
Kata ‘idzaa’ digunakan Al Quran untuk menyebut sesuatu yang pasti akan terjadi. Beda halnya dengan kata ‘in’ yang biasanya dipakai untuk menyebut sesuatu yang belum pasti terjadi. Kata ‘lau’ juga beda yang mana digunakan untuk mengandaikan sesuatu yang mustahil. Sehingga ayat ini mengisyaratkan kepastian terjadinya goncangan dahsyat itu.
Kemudian penggunaan kata al-ardh atau bumi pada ayat kedua menggambarkan goncangan dan pengeluaran isi perut bumi terjadi di seluruh belahan bumi tanpa terkecuali. Ini adalah salah satu yang membedakan antara goncangan atau gempa yang terjadi selama ini di bumi. Karena gempa tersebut hanya terjadi di sebagian wilayah bumi saja.
(Dilansir dari berbagai sumber)
Advertisement
Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!

Salut! Praz Teguh Tembus Aras Napal, Daerah di Sumut yang Terisolir karena Banjir Bandang

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego


PLN Percepat Pemulihan Jaringan Listrik di 3 Wilayah Bencana
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya


Salut! Praz Teguh Tembus Aras Napal, Daerah di Sumut yang Terisolir karena Banjir Bandang

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada