BCA dan Entitas Raih Laba Bersih Rp43,4 Triliun hingga Kuartal III 2025
BCA Dan Entitas Raih Laba Bersih Rp43,4 Triliun Hingga Kuartal III 2025 (Foto: BCA)
Reporter : Okti Nur
Penyaluran kredit korporasi menjadi yang tertinggi dibanding segmen lain, tumbuh 10,4% YoY mencapai Rp436,9 triliun per September 2025.
DREAM.CO.ID - PT Bank Central Asia Tbk dan entitas anak membukukan pertumbuhan kredit sebesar 7,6% secara tahunan (YoY) menjadi Rp944 triliun per September 2025. Kemudian, laba bersih BCA dan entitas anak tumbuh 5,7% YoY menjadi Rp43,4 triliun pada 9 bulan pertama atau kuartal III 2025.
Total dana pihak ketiga (DPK) naik 7,0% YoY ditopang CASA. Di sisi pendanaan, CASA tetap menjadi kontributor utama pendanaan BCA dengan nilai sekitar 83,8% dari total DPK. CASA tumbuh 9,1% YoY mencapai Rp999 triliun. Pertumbuhan CASA selaras dengan total frekuensi transaksi BCA yang naik 78% dalam tiga tahun terakhir.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Hendra Lembong, mengungkap terjaganya penyaluran kredit BCA di berbagai segmen dan sektor hingga September 2025 mencerminkan komitmen BCA mendukung pertumbuhan perekonomian nasional.
Seperti penyelenggaraan BCA Expo 2025 yang diperpanjang hingga 31 Oktober menjadi wujud upaya perseroan mendorong pembiayaan sekaligus memberikan nilai tambah bagi masyarakat.
"BCA UMKM Fest 2025 yang telah kami gelar berhasil menjangkau lebih dari 1.700 UMKM, dan menjadi salah satu upaya BCA mendorong perkembangan pelaku bisnis di berbagai skala," ungkap Hendra dalam Virtual Press Conference Paparan Kinerja Kuartal III 2025, dikutip Selasa, 21 Oktober 2025.
Selain itu, Ajang BCA Wealth Summit 2025 juga mencatatkan lebih dari 4,5 juta pengunjung secara hybrid, hal ini menurut Hendra Lembong, membuktikan komitmen BCA mengedukasi nasabah dan masyarakat agar semakin cermat mengelola keuangannya.
"Melalui anak perusahaan BCA Syariah, kami juga memberikan pembiayaan emas iB bagi nasabah yang ingin memiliki emas dengan kepastian harga, angsuran ringan, dan sesuai prinsip syariah. Per September 2025, pembiayaan emas iB di BCA Syariah tumbuh 161,2% YoY,” ungkap Hendra.
Penyaluran kredit korporasi menjadi yang tertinggi dibanding segmen lain, tumbuh 10,4% YoY mencapai Rp436,9 triliun per September 2025. Kredit komersial naik 5,7% YoY menjadi Rp142,9 triliun, dan kredit UKM tumbuh 7,7% YoY menjadi Rp129,3 triliun. Pertumbuhan kredit konsumer menyentuh 3,3% YoY menjadi Rp223,6 triliun, didorong kenaikan KPR sebesar 6,4% YoY menjadi Rp138,8 triliun.
Outstanding pinjaman konsumer lainnya (mayoritas kartu kredit) tumbuh 6,9% YoY mencapai Rp23,5 triliun. Kualitas pinjaman BCA tetap terjaga, terlihat dari rasio loan at risk (LAR) 5,5% pada kuartal III 2025, membaik dari 6,1% setahun sebelumnya. Rasio non performing loan (NPL) terkendali di level 2,1%. Pencadangan NPL dan LAR tercatat memadai, masing-masing 166,6% dan 69,5%.
Kredit ke sektor-sektor berkelanjutan naik 12,7% YoY mencapai Rp241 triliun per September 2025, setara 25,5% dari total portofolio pembiayaan.
Pengembangan aplikasi myBCA juga terus dilakukan demi menghadirkan layanan optimal bagi nasabah. Kini, pengguna myBCA dapat mengatur dan menerima One Time Password (OTP) transaksi online dari aplikasi.
Fitur myBCA Keyboard juga hadir untuk dimanfaatkan pengguna yang ingin mendapatkan pengalaman transaksi lebih praktis. Pengguna myBCA kini bisa mengatur akses instan dan menu utama myBCA. Terdapat juga tambahan mata uang United Arab Emirates Dirham pada Poket Valas, sehingga kini ada 18 mata uang asing pada menu tersebut.
“BCA berkomitmen mendukung penerapan teknologi QRIS Cross Border di berbagai negara. Terbaru, fitur tersebut kini bisa digunakan di Jepang menggunakan aplikasi myBCA,” ujar Hendra Lembong.