Ramai Polemik Susu Mentah Diklaim Lebih Sehat, Kandidat Ph.D Rutgers University Beri Penjelasan Ilmiah
Pixabay / Couleur
Reporter : Astri
Perbincangan susu mentah dianggap lebih sehat membuat seorang ahli buka suara.
DREAM.CO.ID - Laman media sosial sempat ramai membahas mengenai konsumsi susu mentah yang diklaim lebih sehat. Pembahasan itu bermula dari unggahan akun @katzen_jammer di media sosial X yang mengaku hanya memberikan keluarganya susu mentah.
Dalam unggahannya, ia mengonsumsi susu mentah sebagai real food atau produk pangan alami karena dinilai lebih sehat sambil menyindir orang tua yang masih memberikan susu formula. Sontak, unggahannya memicu banyak reaksi dari warganet.
"Raw and unpasteurized milk, langsung dari peternak. Saya hanya memberi real foods untuk keluarga saya. No ultra processed foods," tulis @katzen_jammer dari berita tertulis diterima DREAM, Senin (24/11).
Keyakinan tersebut memicu perdebatan di kalangan netizen. Beberapa orang berpendapat pandangan mengonsumsi susu mentah secara alami dianggap keliru karena tidak melalui proses sterilisasi.
Kalangan yang berseberangan berpendapat susu sapi yang baru diperah sangat mudah terkontaminasi bakteri dari lingkungan, alat pemerahan, kotoran hewan, atau petugas yang memerah. Tanpa proses pemanasan, berbagai patogen bisa tetap hidup dan masuk ke tubuh anak.
Pandangan serupa juga diyakini oleh Kandidat Ph.D dari Rutgers University, Samantha Avina yang mengatakan, susu mentah merupakan medium ideal bagi bakteri penyebab penyakit. Bahkan, sebelum manusia mengenal pasteurisasi, susu mentah kerap memicu wabah penyakit serius.
"Secara historis, konsumsi susu sering dikaitkan dengan wabah penyakit serius yang berasal dari kontaminasi mikroba, dan keadaan ini baru mulai berubah pada tahun 1860-an," tulisnya.
Ia menjelaskan bahwa susu mentah mengandung berbagai patogen berbahaya yang terdokumentasi luas dalam penelitian. Bakteri-bakteri tersebut dapat menyebabkan penyakit seperti listeriosis, brucellosis, hingga tuberculosis, yang risikonya meningkat pada balita, ibu hamil, lansia dan orang dengan imunitas lemah.
"Susu mentah dapat mengandung berbagai mikroba patogen yang telah terbukti berdampak buruk bagi kesehatan manusia. Campylobacter, Listeria, Mycobacterium bovis, Brucella, dan Salmonella adalah sumber kontaminasi susu mentah yang umum," tulis Avina.
Dengan kondisi tersebut, para orang tua diimbau lebih bijaksana dalam memberikan susu terutama kepada anak. Di masa tumbuh kembang, anak sangat memerlukan susu sesuai usia dan kebutuhannya.
Untuk anak di bawah satu tahun, ASI tetap menjadi sumber nutrisi terbaik. Setelah usia satu tahun, ada berbagai pilihan susu yang aman dikonsumsi sesuai kebutuhan gizi dan riwayat kesehatan anak seperti susu pertumbuhan.
Selain itu, orang tua perlu berhati-hati memilih produk susu. Jangan sampai salah memilih kental manis, karena produk tersebut bukan susu dan tidak boleh diberikan sebagai minuman balita. Tingginya kandungan gula justru dapat meningkatkan risiko gizi buruk, karies gigi, hingga masalah kesehatan jangka panjang.