Sedih Banget, Mahasiswa Baca Curhatan Anak SD Korban Bullying di Kertas
TIktok @kkn.31.wanakerta.
Reporter : Mutia Nugraheni
Para murid diminta menulis di kertas hal yang membuat mereka sedih dan sakit hati, tanpa perlu memberi tahu nama mereka.
Dream - Masih banyak yang beranggapan kalau merundung atau bullying adalah hal sepele dan hanya candaan. Tak akan berdampak besar dan sekadar iseng saja, apalagi jika dilakukan pada anak-anak.
Faktanya justru berbanding terbalik, karena malah bisa menimbulkan trauma mendalam dan jangka panjang. Tengok saja curhatan para anak-anak Sekolah Dasar di Desa Wanakerta, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut yang diunggah di akun TIktok @kkn.31.wanakerta.
Mereka menuliskan pengalaman mereka menjadi korban bullying di secarik kertas tanpa nama atau anonim. Dalam unggahan tertulis “KKN lagi bacain pengalaman bullying anak SD”.
Ada yang menulis “Aku pernah diejek katanya ibuku punya banyak utang, ratus-ratus, itu membuat sakit hati. Lalu ada juga yang menulis “diejek keluarga dan dikucilin keluarga”.
Pada kertas lainnya tertulis “disebut gendut dan gak punya otak”, lalu “aku pernah diejek gendut sampai takut ke sekolah”. Serta masih banyak curhatan lainnya yang bikin sedih saat membacanya.
Melihat curhatan anak SD tersebut para warganet pun ikut berkomentar. Banyak yang ikut sedih karena anak sekecil mereka sudah mendapat komentar yang buruk.
"stop bullying🥹! sakit hati bgt bacanya," komentar @mirah
"Aku Korban bully jaman SD Dan SMA sumpah gak mau ketemu teman SD atau ke lingkungan SMA.. 😭😭😭," ungkap @Pink Chocolate
"Alumni korban bullying SD , Traumanya sampe sekarang .. 💔," komentar @el anjani