Anggota Komisi XII DPR RI tersebut menegaskan bahwa keberadaan IPAL di sekolah bukan sekadar proyek fisik, melainkan solusi konkret terhadap tantangan pencemaran lingkungan yang sering kali terjadi tanpa disadari.

“Program ini diharapkan menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran bersama tentang pentingnya sanitasi dan pengelolaan air limbah. Dengan adanya IPAL dan fasilitas MCK ini, semoga dapat memberi manfaat bagi siswa, sekolah, serta masyarakat sekitar,” ujar Meitri Citra Wardani dalam sambutannya.

Politisi Fraksi PKS ini menambahkan, pendidikan lingkungan seharusnya dimulai sejak dini. Sekolah, menurutnya, memiliki peran strategis untuk menanamkan kebiasaan menjaga kebersihan dan mengelola limbah dengan bijak kepada anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.

Kepala Sekolah SDIT Brilliant, Danik Arianti Utami, menyambut gembira kehadiran fasilitas baru ini. Menurutnya, IPAL yang dibangun bukan hanya memperbaiki sistem sanitasi di lingkungan sekolah, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi masyarakat sekitar yang selama ini kesulitan mendapatkan fasilitas pengolahan limbah yang memadai.

“Kami sangat berterima kasih atas perhatian dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Ibu Hj. Meitri Citra Wardani. Bantuan IPAL ini bukan hanya bermanfaat bagi siswa, tetapi juga bagi masyarakat sekitar sekolah yang selama ini membutuhkan fasilitas sanitasi yang layak,” tutur Danik.

Program IPAL ini diharapkan menjadi contoh nyata penerapan konsep sekolah ramah lingkungan yang berkelanjutan. Selain meminimalkan pencemaran air, instalasi ini juga menjadi sarana edukasi bagi siswa untuk lebih memahami bagaimana menjaga bumi dimulai dari hal sederhana, seperti pengelolaan air limbah sekolah.

Lebih jauh, Meitri menegaskan bahwa Komisi XII DPR RI bersama Kementerian Lingkungan Hidup akan terus berupaya memperluas program serupa di berbagai daerah. Tujuannya agar semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaat nyata dari pembangunan berbasis lingkungan yang berkelanjutan.

“Kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Pemerintah, sekolah, dan masyarakat harus saling mendukung agar program seperti ini tidak berhenti hanya di peresmian, tapi benar-benar menjadi bagian dari gaya hidup sehat dan berkelanjutan,” tegas Meitri.

Dengan diresmikannya IPAL di SDIT Brilliant, langkah kecil menuju Jombang yang lebih bersih dan sehat telah dimulai. Harapannya, inisiatif ini dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Indonesia untuk bersama-sama membangun lingkungan pendidikan yang tidak hanya mencerdaskan, tetapi juga peduli terhadap kelestarian alam.