Wisata Susur Sungai Martapura di Kalsel, Bisa Jadi Pilihan Libur Akhir Tahun
Wisata Susur Sungai Martapura Di Kalimantan Selatan | Foto: Https://www.indonesia.travel/id/id/
Reporter : Abidah
Jika kamu dan keluarga sedang mencari destinasi liburan akhir 2025 yang bebas antrean wahana, menyusuri Sungai Martapura layak dipertimbangkan.
DREAM.CO.ID - Wisata susur sungai di Banjarmasin menjadi salah satu opsi menarik keluarga untuk libur Natal dan Tahun Baru besok. Mengandalkan perahu tradisional "Klotok" sebagai moda utama, pengalaman ini menawarkan suasana yang tenang, autentik, dan jauh dari hiruk-pikuk kemacetan jalan raya.
Jika Sahabat Dream dan keluarga sedang mencari alternatif liburan Nataru 2025 yang bebas antrean wahana, menyusuri Sungai Martapura layak dipertimbangkan.
Privasi untuk Keluarga
Daya tarik utama wisata ini bagi rombongan keluarga adalah privasi. Wisatawan tidak perlu berdesakan dengan orang asing jika memilih menyewa satu perahu secara penuh (charter).
Tarif sewanya cukup masuk akal. Untuk perjalanan pulang-pergi (PP) dari Kawasan Wisata Siring dengan durasi sekitar satu jam, biaya dipatok mulai dari Rp450.000 per perahu. Jika dibagi dengan jumlah anggota keluarga dalam satu rombongan, angkanya menjadi ekonomis dibanding tiket masuk wahana wisata buatan.
Ada opsi tarif perorangan yang lebih murah, namun perahu baru akan berangkat jika kuota 15 penumpang terpenuhi. Bagi keluarga yang membawa anak kecil atau lansia, menyewa satu perahu utuh jelas lebih nyaman dan fleksibel dari segi waktu.
Mengunjungi Taman Wisata Alam Pulau Bakut
Rute klotok biasanya identik dengan Pasar Terapung Lok Baintan. Namun, untuk liburan edukasi, haluan perahu bisa diarahkan ke destinasi lain yang lebih tenang dan sarat pengetahuan.
Salah satunya adalah Taman Wisata Alam (TWA) Pulau Bakut. Terletak di bawah Jembatan Barito, pulau seluas 15,58 hektare ini adalah habitat asli Bekantan.
Sejak 2012, lokasi ini menjadi situs monitoring spesies prioritas. Di sini, anak-anak bisa melihat satwa endemik Kalimantan tersebut langsung di habitat hutan mangrovenya, bukan di balik kandang kebun binatang.
Selain itu, ada Desa Wisata Muara Kanoco di Barito Kuala, yang dapat ditempuh kurang dari setengah jam dari Jembatan Barito. Berbeda dengan pasar terapung wisata yang sering menjual suvenir, pasar terapung di sini lebih "hidup" dengan transaksi hasil sungai. Nelayan lokal menjual ikan lais, patin, haruan, hingga udang galah segar.
Visual Kampung Biru dan Hijau
Perjalanan pulang menyusuri Sungai Martapura juga menyajikan pemandangan Kampung Biru dan Kampung Hijau. Terletak di seberang Makam Surgi Mufti, permukiman ini menarik secara visual karena keseragaman warna cat rumah warganya.
Bukan hanya soal foto, kawasan ini adalah tempat yang tepat untuk mengenalkan kuliner lokal pada keluarga. Jajanan khas seperti pundut, buras, dan olahan ikan sungai banyak tersedia di tepian, menawarkan rasa otentik yang dimasak langsung oleh warga sekitar.
Tips Perjalanan
Bagi wisatawan yang berniat menjajal pengalaman ini saat libur Nataru nanti, waktu adalah kunci. Jam operasional terbaik adalah pagi hari. Disarankan berangkat dari dermaga sebelum pukul 06.00 WITA.
Sebab, matahari belum terlalu terik menyengat kulit, dan aktivitas sungai sedang hidup-hidupnya. Jika terlambat, pasar terapung biasanya sudah bubar di atas pukul 10.00 WITA.
Wisata klotok di Banjarmasin mungkin tidak menawarkan kemewahan. Namun, bagi keluarga yang mencari pengalaman nyata dan interaksi langsung dengan alam serta budaya sungai, ini adalah destinasi yang patut masuk dalam daftar kunjungan akhir tahun 2025.