Rambut Menipis. (Source: Shutterstock)
Dream - Rambut lebat dan berkilau seringkali dijadikan standar penampilan rambut yang sempurna. Pasalnya, rambut lurus, lebat, hitam, dan berkilau, kerap ditampilkan di iklan perawatan rambut.
Tapi, faktanya tidak semua orang memiliki kondisi rambut seperti itu. Cukup banyak orang yang mengalami kerontokan, bahkan kebotakan. Apalagi, setelah terkena virus Covid-19 atau mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Kebotakan atau kerontokan parah juga bisa disebabkan oleh faktor genetik dan penyebab lainnya. Hal tersebut masih bisa dicegah agar tidak semakin parah dan membuat rambut lebat serta sehat kembali.
Dikutip dari Healthline, berikut hal yang perlu diketahui mengenai kebotakan rambut dan cara mencegah maupun mengatasinya.
Minyak Rosemary
Foto: Shutterstock
Minyak rosemary mempunyai sifat anti peradangan dan membantu meningkatkan peredaran darah, sehingga dapat digunakan untuk mengatasi kerontokan rambut.
Gosokkan sedikit minyak rosemary dengan lembut di area yang mengalami kebotakan setiap malam. Kamu juga bisa menggunakan sampo yang mengandung minyak rosemary.
Minyak Peppermint
Minyak peppermint juga sering digunakan untuk mengobati sakit kepala, sindrom iritasi usus, dan penyakit lainnya. Minyak ini juga bisa menjadi pengobatan topikal yang efektif untuk meningkatkan pertumbuhan rambut.
Gunakan minyak peppermint dengan diusap sedikit ke kulit kepala atau memakai sampo yang memiliki kandungan serupa.
Foto: Shutterstock
Lidah buaya juga bisa membantu meningkatkan pertumbuhan rambut dan menjaga kesehatan kulit kepala. Kandungan yang bersifat anti peradangan, enzim, dan mineral pada lidah buaya mampu merawat serta mengoptimalkan pertumbuhan rambut secara efektif.
Pijatkan lidah buaya ke kulit kepala sebelum keramas. Kamu juga bisa mencampurkannya dengan minyak biji gandum dan santan jika ingin menambah manfaatnya.
Pijat Kepala
Memijat kulit kepala adalah salah satu cara sederhana untuk meningkatkan peredaran darah dan meregangkan sel pada folikel rambut untuk mendorong pertumbuhan rambut yang lebih tebal.
Minoxidil
Minoxidil merupakan salah satu obat yang paling banyak digunakan dan terbukti bisa mengatasi kebotakan. Minoxidil dapat berupa cairan, foam, atau sampo yang diresepkan dokter kulit.
Tapi, produk tersebut memiliki efek samping, seperti iritasi kulit atau pertumbuhan rambut yang tidak diinginkan pada kulit di dekat kepala. Minoxidil juga harus digunakan terus menerus. Jika tidak, efeknya akan hilang.
Produk yang Mengandung Kolagen
Kolagen merupakan protein pada kulit yang seringkali digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan rambut saat mengalami kebotakan akibat androgenetic alopecia. Gunakan produk yang mengandung kolagen, seperti sampo, kondisioner, salep, atau serum.
Foto: Shutterstock
Vitamin dan mineral tertentu bisa mengoptimalkan pertumbuhan rambut, yaitu vitamin A, B (termasuk biotin), C, D, E, zat besi, dan zync. Pastikan konsumsi suplemen sesuai takaran dan konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsinya.
Perawatan Medis untuk Kebotakan
Sebelum memberikan obat atau melakukan perawatan di klinik kecantikan untuk mengatasi kebotakan, dokter akan mendiagnosis kondisi mendasarnya. Setelah itu, mereka akan merekomendasikan satu atau lebih obat untuk mengatasi kebotakan rambut.
Finasterida merupakan salah satu obat penumbuh rambut yang banyak diresepkan. Obat ini bisa digunakan oleh pria atau wanita, namun tidak bisa dikonsumsi saat hamil karena terdapat risiko cacat kehamilan pada bayi laki-laki.
Kortikosteroid
Kortikosteroid merupakan pengobatan efektif untuk anak-anak yang terkena alopecia areata. Biasanya, kortikosteroid diresepkan dalam bentuk cair dan dioleskan langsung pada kulit kepala.
Tapi, kortikosteroid juga bisa disuntikkan ke area yang mengalami kebotakan untuk membantu memicu pertumbuhan rambut dalam beberapa minggu pada orang dengan alopecia areata.
Anthralin
Anthralin merupakan pengobatan topikal untuk alopecia areata. Saat dioleskan ke area yang mengalami kebotakan, obat ini bisa membantu merangsang pertumbuhan rambut.
Metotreksat
Jika perawatan lain tidak berhasil, mungkin dokter akan meresepkan metotreksat. Obat ini terkadang digunakan bersama kortikosteroid. Namun, metotreksat memiliki efek samping yang serius. Jadi, pemakaiannya harus disertai anjuran dokter.
Prosedur pembedahan harus dijadikan sebagai upaya terakhir jika cara lain tidak berhasil. Berikut beberapa prosedur bedah untuk mengatasi kebotakan rambut.
Transplantasi Rambut
Foto: Shutterstock
Prosedur ini merupakan solusi bedah yang biasa dilakukan untuk mengatasi kerontokan rambut permanen. Dalam prosedur ini, dokter menghilangkan folikel rambut pada area pertumbuhan rambut sehat dan menanamkannya pada bagian kulit kepala yang mengalami kerontokan.
Terapi Laser
Terapi laser telah ditunjukkan dalam beberapa penelitian kecil untuk mengatasi kerontokan rambut pada pria dan wanita. Laser dapat merangsang sirkulasi dan pertumbuhan di folikel yang telah berhenti memproduksi rambut. Namun hasilnya tidak konsisten, jadi prosedur ini belum tentu berhasil pada setiap orang.
Alopesia Androgenik
Alopesia androgenik merupakan penyebab paling umum mengenai kerontokan rambut. Kondisi ini juga dikenal sebagai kerontokan rambut genetik karena cenderung diturunkan dalam keluarga.
Pada pria, kondisi ini sering disebut kebotakan berpola dan biasanya mengacu pada rambut yang menipis di dekat pelipis dan bagian atas dahi. Sedangkan rambut di ubun-ubun kepala mulai menipis. Sementara pada wanita, biasanya dimulai dengan penipisan rambut di seluruh kepala.
Alopesia Areata
Alopesia areata adalah kondisi autoimun dimana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang folikel rambut. Biasanya, rambut cenderung rontok di bagian-bagian kecil di kepala. Sedangkan alis, bulu mata, dan bagian tubuh lainnya tidak terpengaruh.
Orang dengan kondisi ini bisa berisiko lebih tinggi terkena penyakit autoimun lainnya, seperti lupus dan vitiligo.
Berhenti menggunakan beberapa jenis kontrasepsi dapat menyebabkan kerontokan atau penipisan rambut sementara.
Selain itu, perempuan dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS) juga dapat mengalami ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan kerontokan rambut dan komplikasi lainnya.
Stres
Foto: Shutterstock
Stres terkadang bisa menyebabkan lebih banyak rambut rontok. Biasanya, pertumbuhan rambut akan kembali ketika penyebab stres mereda atau terkontrol.
Pengobatan Kanker
Kemoterapi dan terapi radiasi dapat menyebabkan kerontokan rambut hanya beberapa minggu setelah perawatan dimulai.
Rambut akan mulai tumbuh kembali dalam waktu sekitar satu bulan setelah perawatan berakhir. Mengonsumsi obat atau menjalani perawatan tertentu bisa membantu mengoptimalkan pertumbuhan rambut agar lebat kembali.
Produk dan Penataan Rambut
Gaya rambut yang ditarik ke belakang dengan kencang dapat menyebabkan kebotakan. Selain itu, produk perawatan rambut yang mengandung bahan-bahan tertentu, seperti natrium lauril sulfat & laureth sulfat, natrium klorida, serta propilen glikol juga dapat menimbulkan masalah rambut.
Kebotakan bisa menjadi kondisi yang mengkhawatirkan jika dialami pada usia 20-30 tahun. Mengatasi kerontokan atau kebotakan rambut bisa dimulai dengan menerima situasi dan bersikap proaktif untuk mengatasinya.
Berikut tips yang bisa dilakukan untuk mengatasi aspek emosional dari kerontokan rambut.
Laporan: Meisya Harsa Dwipuspita