Dream - Perkembangan industri kecantikan sangat pesat beberapa tahun terakhir. Semakin banyak pula orang yang bangga menggunakan produk lokal karena kualitasnya tak kalah saing dengan brand internasional.
Padahal beberapa tahun lalu, terutama sebelum tahun 2010, mungkin brand lokal belum menjamur seperti sekarang.
Rangkaian produknya pun terbatas, sehingga tidak bisa mencakup kebutuhan semua jenis dan kondisi kulit.
Situasinya sangat berbeda dengan saat ini. Di mana banyak orang yang percaya diri membuat brand skincare maupun makeup. Pesatnya pertumbuhan industri kosmetik ini pun terbukti oleh penelitian.
ungkap Dokter Mario Johan dalam salah satu unggahan Instagram.
Dari keseluruhan kategori kosmetik yang diminati pasar, personal care menempati urutan pertama dengan volume sebesar 3,18 miliar USD atau sekitar Rp47 triliun.
Posisi kedua ditempati oleh skincare dengan volume sebesar 2,05 miliar USD atau sekitar Rp30 triliun.
Walau minat pasar begitu tinggi, tentunya tidak semua brand kosmetik lokal bisa berhasil dan bertahan. Mungkin banyak brand lokal yang sempat dipasarkan namun tidak bisa bersaing dengan produsen lainnya.
Hal itu bukan karena teknologi yang kurang inovatif atau kemasannya tidak menarik. Ternyata, brand lokal tidak dapat bersaing karena tidak memiliki USP (unique selling point).
jelasnya.
Keunikan dari sebuah brand bisa membuatnya bisa unggul di tengah pasar kosmetik yang begitu besar. Apalagi kini, pasar kosmetik tidak hanya diminati oleh wanita atau pria di usia dewasa, tapi juga remaja.
Jadi kalau Sahabat Dream berminat bikin brand skincare, jangan lupa mencari tahu USP-nya, ya!
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN