Cara Kerja 4 Varian Antioksidan yang Bikin Kulit Glowing

Reporter : Cynthia Amanda Male
Kamis, 4 November 2021 11:48
Cara Kerja 4 Varian Antioksidan yang Bikin Kulit Glowing
Pilih yang sesuai dengan kebutuhan kulitmu.

Dream - Beberapa tahun terakhir, antioksidan menjadi bahan yang kerap terkandung dalam produk perawatan kulit. Antioksidan tidak hanya menangkal radikal bebas, tapi juga berbagai masalah kulit.

Kamu hanya perlu memilih jenis antioksidan yang tepat untuk kulitmu. Produk perawatan kulit yang mengandung antioksidan juga harus digunakan dengan hati-hati.

Tidak semua antioksidan bisa dipakai bersamaan dengan produk perawatan kulit lainnya. Untuk mengetahui lebih jauh seputar antioksidan, berikut penjelasan yang dilansir dari Byrdie.

1 dari 8 halaman

Bagaimana antioksidan bekerja?

Menggunakan Skincare

Antioksidan merupakan zat yang sangat efektif menjaga sel kulit dari radikal bebas dengan cara melepas elektron. Radikal bebas bisa datang dari polusi udara, cahaya biru gadget, serta stres oksidatif yang bisa menyebabkan penuaan dini, kulit kering, hiperpigmentasi, dan masalah kulit lainnya.

Jika ingin menggunakan produk perawatan kulit dengan kandungan antioksidan, berikut beberapa jenis yang bisa dipilih untuk menjaga kesehatan kulitmu.

2 dari 8 halaman

1. Vitamin C

Menggunakan Skincare

Vitamin C atau asam askorbat dapat melindungi kulit dari dampak buruk stres oksidatif yang bisa menyebabkan hiperpigmentasi, perubahan tekstur kulit, garis halus, serta kekusaman.

Kamu bisa menggunakannya bersama vitamin E dan ferulic acid yang kerap ditemukan pada gandum, beras cokelat, serta apel. Selain itu, vitamin C dapat meningkatkan efektivitas pemakaian tabir surya untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari.

2. Niacinamide

Niacinamide adalah salah satu bentuk utama vitamin B3 yang bisa memperkuat lapisan pelindung kulit, mengatasi jerawat, rosacea, masalah pigmentasi, serta mencegah maupun menyamarkan kerutan.

Kamu juga bisa menggunakannya untuk mencegah atau mengatasi hiperpigmentasi dan komedo. Jika ingin menggunakannya, hindari pemakaian AHA atau BHA secara bersamaan.

3 dari 8 halaman

3. Hyaluronic Acid

Menggunakan Skincare

Sangat banyak produk kecantikan yang mengandung hyaluronic acid. Kandungan ini bertujuan untuk mempertahankan hidrasi kulit, memperkuat lapisan pelindung kulit, mencegah radikal bebas, serta membantu menyamarkan hiperpigmentasi maupun tanda penuaan. Tekstur kulit juga akan lebih halus jika menggunakan produk kecantikan yang memiliki kandungan ini.

4. Retinol

Retinol merupakan turunan vitamin A yang dapat membantu proses regenerasi sel, merangsang kolagen, dan memperbaiki DNA yang rusak.

Sayangnya, retinol harus digunakan sangat hati-hati. Jika tidak, retinol dapat menyebabkan masalah kulit yang sangat mengganggu dan sulit diatasi, terutama pada kulit sensitif.

Jika ingin mencobanya, gunakan produk yang mengandung retinol berkonsentrasi rendah atau sekitar 0,1-0,25 persen. Kamu bisa meningkatkan dosisnya perlahan-lahan jika tidak terdapat reaksi kulit yang berbahaya.

Ketika rutin memakai retinol atau sekitar 1-2 kali seminggu, kamu harus menggunakan tabir surya setiap pagi hingga sore. Pasalnya, pemakaian retinol dapat membuat kulit sensitif terhadap paparan sinar UV.

Laporan: Syifa Putri Naomi

4 dari 8 halaman

Sering Ditemukan Pada Produk Kosmetik, Amankah Phthalate untuk Kulit?

Dream – Tak hanya khasiatnya, Sahabat Dream harus mulai memperhatikan kandungan dari produk kecantikan ketika sedang membelinya. Hal yang tak kalah penting adalah memastikan kecocokan produk tersebut dengan kebutuhan serta kondisi kulitmu.

Bukan tidak mungkin kulitmu bisa mengalami masalah jangka pendek maupun jangka panjang jika luput memerhatikan kandungan pada produk kosmetik.

Masalah salah memilih produk kecantikan karena kandungan yang tak sesuai tidak selamanya bisa diatasi dengan mudah. Apalagi jika bahan yang digunakan berbahaya. Wajahmu bisa mengalami iritasi yang cukup parah dan lama.

Salah satu kandungan kosmetik yang harus diperhatikan pemakaiannya adalah Phthalate. Kandungan ini sering ditambahkan ke produk kosmetik dan perawatan kulit untuk membantu mempertahankan aroma dan warna.

5 dari 8 halaman

Hasil Penelitian Ilmuwan

Menggunakan Produk Perawatan Kulit

Phthalate juga bisa ditemukan dalam produk sehari-hari, seperti detergen, cat kuku, hair spray, bahkan kemasan makanan. Sumber terkemuka menyatakan bahwa kandungan tersebut dapat menimbulkan efek buruk bagi kesehatan, khususnya pada anak-anak dan ibu hamil.

Penelitian di tahun 2000 menunjukkan bahwa phthalate menghalangi produksi testosteron. Sementara peneliti di New York University's Grossman School of Medicine pada 2021 menemukan bahwa paparan bahan kimia setiap hari dapat menyebabkan sekitar seratus ribu kematian dini di antara orang berusia lanjut di Amerika setiap tahunnya.

Dilansir dari Health, penelitian tersebut dilakukan dengan mengamati lima ribu orang berusia 55-64 tahun dan menemukan bahwa mereka yang memiliki konsentrasi phthalate tinggi dalam urin, lebih berpotensi meninggal karena penyakit jantung daripada mereka yang terpapar dengan tingkat rendah.

6 dari 8 halaman

Dibantah Peneliti Lain

Produk yang Mengandung Phthalate

Hasil penelitian tersebut bertolak belakang dengan jurnal Environmental Pollution yang tidak menemukan hubungan langsung antara paparan phthalate dan kematian dini.

“ Kita sudah tahu phthalate mengacaukan hormon seks pria yakni testosteron yang merupakan prediktor penyakit kardiovaskular orang dewasa. Kita juga tahu bahwa paparan ini dapat berkontribusi pada berbagai kondisi yang berkaitan dengan kematian seperti obesitas dan diabetes,” jelas penulis jurnal, Leonardo Trasande.

7 dari 8 halaman

Penyumbatan testosterone akibat phthalate selama periode prenatal menyebabkan banyak hasil kesehatan negatif seperti kondisi perkembangan reproduksi pria, kanker testis, peningkatan infertilitas pria, dan jumlah sperma yang rendah.

Selain itu, penelitian tahun 2018 dari Pusat Penelitian Lingkungan dan Kesehatan Anak Berkeley menemukan bahwa anak perempuan yang terpapar Monoethyl phthalate mengalami pubertas dini yang meningkatkan risiko kanker reproduksi, seperti kanker payudara atau kanker ovarium.

Ada pula risiko masalah kesehatan mental pada anak perempuan yang memasuki masa pubertas lebih awal. “ Penelitian NYU ini mengkhawatirkan dan menyoroti betapa sedikitnya yang kita ketahui tentang bagaimana paparan sehari-hari terhadap banyak bahan kimia yang dapat membahayakan kesehatan kita,” kata Heather Patisaul, juru bicara Endocrine Society.

8 dari 8 halaman

Di Amerika, pengawasan regulasi terhadap phthalate dan bahan kimia lainnya cukup lemah dibandingkan dengan negara lain terutama Eropa yang telah mengambil langkah-langkah pencegahan untuk menghentikan penggunaan phthalate.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memperkuat temuan dan mengidentifikasi lebih lanjut mengenai bagaimana phthalate berdampak besar pada kesehatan.

Di samping itu, diperlukan pengaturan atau ketentuan untuk menghindari paparan bahan kimia ini pada produk kosmetik atau perawatan kulit.

Jika ingin menghindari phthalate pada kosmetik, selalu perhatikan kandungan produk yang biasa tertera pada kemasan. Namun jika kamu tidak dapat menemukan kandungannya pada kemasan, carilah informasi seputar produk yang akan dibeli di internet untuk memastikan keamanan penggunaannya.

Laporan: Elyzabeth Yulivia

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More