Perawatan Kulit/ Foto: Shutterstock
Dream - Sinar matahari memang sangat dibutuhkan tubuh, tapi jika terpapar berlebihan dan tanpa perlindungan, kulit bisa jadi sangat rusak. Hal ini karena sinar matahari mengandung ultraviolet (UV).
Sinar UV dibagi menjadi 3 jenis yaitu UV-A, UV-B dan UV-C. Sinar UV-C memiliki gelombang paling pendek dan biasanya dipantulkan oleh lapisan ozon, jadi tidak masuk ke permukaan bumi. Untuk sinar UV A dan UV B, yang harus diwaspadai.
“ Jadi yang masuk UV-A dan UV-B saja. Panjang gelombang UV-B bisa menembus lapisan kulit atas dan UV-A bisa masuk hingga ke dalam kulit,” kata dr. Srie Prihianti, SpKK(K), PhD, FINSDV, FAADV, Dermatologists, Photoprotection Expert pada acara La Roche Posay, Rabu 14 Februari 2022.
Sinar UVB memiliki panjang hingga 280-320nm dan seringkali dianggap sebagai dampak berbahaya matahari karena UVB menyebabkan dampak sunburn yang kasat mata dan cepat terlihat.
“ Uv-B ini langsung bisa kita rasakan efeknya seperti sunburn (terbakar) kemerahan atau rasa perih. Ada juga efek tanning (kulit menggelap) karena UV-B ini,” ujar dr. Srie Prihianti.
Faktanya, UV-B hanya mewakili 5% dari paparan sinar UV. Lalu, 95% dari sinar UV yang mencapai bumi adalah sinar UV-A5, yang terbagi menjadi beberapa panjang gelombang yaitu short UV-A (antara 320-340nm), long UV-A (antara 340-400 nm) dan Ultra-Long UVA (antara 380-400nm).
“ Tiga puluh persen dari sinar UVA merupakan Ultra-Long UVA yang menembus kulit hingga lapisan kulit terdalam, dan merupakan salah satu penyebab utama penuaan kulit,” kata dr. Srie Prihianti.
UV-A ini seharusnya lebih ditakutkan dibandingkan sinar UV-B karena efek yang ditimbulkan bersifat jangka panjang dan sulit diatasi. Membuat kulit jadi mengalami kerusakan dan penuaan dini.
“ Uv-A efeknya panjang, awal awal terjadi tanning, lama lama photo-aging muncul, kulit kasar, flek tidak merata, skin aging yang tidak elastis lagi, hingga cancer. Cancer kulit memang tidak setinggi di australia, jadi orang indonesia kurang aware dengan hal ini,” ujar dr. Srie Prihianti.
Di Indonesia, sinar UV-A selalu hadir setiap hari sejak pagi hingga sore selama sepanjang tahun. Bahkan ketika cuaca mendung dan dapat menembus kaca jendela.
“ Sinar Ultra-long UV-A menembus kulit sangat dalam dan memberikan dampak pada sel kulit secara progresif. Namun, kebanyakan filter UV organik yang ada saat ini hanya melindungi dari panjang gelombang UV-A hingga 360nm [Long UVA], tetapi kurang menyerap dalam kisaran 380-400nm atau yang disebutkan sebagai Ultra-Long UV-A,” kata dr. Srie.
Untuk itu cari, sunscreen yang bisa melindungi kulit secara maksimal dari UV A dan UV B. Teknologi filter UV, Mexoryl 400 bisa jadi alternatif.
“ L’oreal menciptakan teknologi Filter UV yang mampu memberikan penyaringan dengan spektrum terluas dan melindungi kulit terhadap Ultra-Long UVA (380-400nm). Pengembangan Mexoryl 400 membutuhkan penelitian selama 10 tahun dengan 65 studi dan menjadi subjek 6 publikasi ilmiah. Life- changing innovation ini tersedia di La Roche Posay Anthelios UVMune 400,” kata Ann’Laure Demessant, Scientific Communication Director La Roche Posay International pada kesempatan yang sama.
La Roche Posay dengan Anthelios UVMUNE 400, memiliki teknologi filter UV terbaru dan Mexoryl 400. Diklaim dapat melindungi kulit secara optimal bahkan terhadap sinar Ultra-Long UVA yang paling berbahaya.
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas