Menggunakan Eyelash Extension. (Source: Shutterstock)
Dream - Meski disebut bisa membuat bulu mata asli lebih mudah rontok, masih banyak wanita yang melakukan eyelash extension. Bahkan, figur publik dan content creator sering menggunakannya secara berulang kali ketika harus menghadiri acara penting.
Risiko pemakaian eyelash extension ternyata bukan hanya kerontokan bulu mata. Seorang dokter kulit bernama Arthur SImon menyebut pemakaian extension bulu mata jadi berbahaya bagi area di sekitarnya.
Menurut dokter Arthur, penumpukan keringat, minyak, dan sisa makeup di dekat akar bulu mata bisa menyebabkan munculnya serpihan hingga bersarangnya kutu.

Foto: Shutterstock
Walau begitu, sebenarnya setiap orang harus membersihkan bulu mata untuk memastikan tidak ada penumpukan minyak, sisa makeup, keringat, atau kotoran yang bisa menyebabkan hal tersebut.
Namun, orang yang menggunakan extension bulu mata lebih rentan mengalaminya. Pasalnya, pemakai extension bulu mata akan lebih hati-hati dan menjaga agar bulu matanya tidak mudah rontok saat dibersihkan.
Cara membersihkan bulu mata pun cukup mudah. Kamu bisa melakukannya menggunakan pembersih khusus area mata atau air bersih. Sehingga, kamu tidak perlu khawatir dengan kondisi mata.
Lihat postingan ini di Instagram
Dream - Kulit kepala yang berketombe akan sangat mengganggu penampilan. Pasalnya, serpihan putih kulit kepala akan terlihat pada rambut maupun jatuh ke bahu atau permukaan di sekitarmu.
Hal yang sama bisa terjadi jika kamu memiliki ketombe pada wajah. Biasanya, ketombe pada wajah terjadi di sekitar kumis, alis, kelopak mata, di belakang telinga, maupun area hidung.
Tutorial Membuat Base Makeup Anti Badai Seperti Kim Kardashian
Munculnya ketombe pada wajah juga bisa bersamaan dengan di kulit kepala. Serpihannya pun berwarna serupa, yaitu putih atau sedikit kekuningan. Sekilas, teksturnya juga sedikit berminyak dan menyebabkan rasa gatal maupun sensasi terbakar atau perih.
© © Shutterstock
Foto: Shutterstock
Konsumsi Makanan Ini Terlalu Banyak Bisa Sebabkan Beruntusan
Berdasarkan penuturan Dokter Kulit, Arthur Simon, kondisi tersebut bukanlah ketombe atau kondisi kulit biasa, melainkan dermatitis seboroik yang merupakan reaksi alergi terhadap minyak maupun jamur pada kulitmu.
Hal tersebut juga bisa disebabkan stres, udara dingin atau kering, pengaruh obat, mengidap penyakit tertentu, reaksi imunitas tubuh, serta pengaruh genetik.
Langkah awal yang bisa dilakukan untuk mengatasinya adalah mengontrol produksi minyak pada kulit agar jamur tidak tumbuh di sekitarnya. Ketika berkeringat, segera keringkan menggunakan tisu, sapu tangan, atau kertas minyak. Jika ketombe sulit hilang, segera konsultasikan pada dokter.
Advertisement
Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa
