Ilustrasi. (Source: Shutterstock)
Dream - Masih banyak orang yang lebih memilih melakukan perawatan kulit dengan bahan alami dibandingkan skincare. Bahan alami seringkali dinilai lebih aman bagi kulit.
Hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Menggunakan bahan alami untuk merawat kulit memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Menurut Dokter Kulit, Claudia Christin, merawat kulit dengan bahan alami dianggap lebih aman karena produknya bisa dilihat langsung dan familiar bagi semua orang.
" Orang merasa aman pakai bahan alami mungkin karena bisa lihat produknya langsung, ada di makanan atau di dapur, jadi bikin orang merasa familiar dengan kandungannya. Sementara skincare stigmanya itu kan, pakai bahan kimia," ujarnya dalam peluncuran rangkaian 'Calm Down' dari Somethinc di Bale Nusa, Jakarta Selatan, Rabu 28 Maret.
Bahan alami juga memiliki harga lebih murah dibandingkan skincare, namun pemakaiannya memiliki efek samping bagi kulit.
Foto: Shutterstock
" Tumbuhan seperti aloe vera kan ada getahnya, kalau proses pemakaiannya nggak tepat, bisa bikin kulit iritasi" . Masing-masing bahan alami pun memiliki berbagai kandungan yang belum tentu semuanya cocok dengan kulitmu.
Sementara pada skincare, kandungan pada tumbuhan telah diambil yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan kulit, sehingga cenderung lebih aman.
Potensi iritasi kulit dengan pemakaian produk skincare lebih sedikit. Memakai produk skincare juga lebih praktis dibandingkan bahan alami yang seringkali perlu dibilas.
Jadi, Sahabat Dream lebih suka memakai bahan alami atau skincare yang terjual di pasaran?
Dream - Menjalani pola makan sehat tidak hanya berdampak pada kesehatan tubuh. Kulit pun akan lebih sehat dan bebas dari berbagai masalah jika mengonsumsi makanan segar serta menjalani pola makan teratur.
Beberapa jenis makanan memiliki dampak buruk bagi kesehatan kulit. Mulai dari meningkatkan produksi minyak berlebih hingga menimbulkan rasa gatal pada kulit.
Sahabat Dream bisa meminimalisir masalah kulit dengan menghindari konsumsi jenis makanan yang dikutip dari Eat This berikut ini.
Foto: Shutterstock
Makanan dengan indeks glikemik tinggi seperti kentang goreng, soda, dan permen berpotensi mengganggu kesehatan kulit. Jenis makanan tersebut mengandung gula yang menjadi musuh bagi kulit.
Mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi dikaitkan dengan penuaan dini dan membuat kulit lebih mudah iritasi serta sensitif pada paparan radikal bebas seperti debu maupun polusi.
Donat dan kue kering merupakan camilan favorit banyak orang. Rasanya yang manis bisa membuat suasana hati lebih baik.
Sayangnya kandungan gula yang tinggi pada jenis makanan ini bisa berdampak negatif pada produksi kolagen, sehingga memicu proses penuaan dini seperti kerutan dan garis halus.
3. Susu Sapi dan Produk Turunannya
Susu sapi, yogurt, dan keju bisa memicu peningkatan kadar insulin yang menyebabkan produksi minyak alami kulit semakin banyak. Jika terjadi terus menerus, kulitmu bisa beruntusan dan memiliki banyak komedo.
Foto: Shutterstock
Makanan tinggi lemak seperti junk food mengandung lemak jenuh dan lemak trans yang memicu lonjakan kadar insulin dan produksi hormon androgen. Peningkatan kadar hormon androgen bisa memicu produksi minyak alami kulit berlebih serta menimbulkan jerawat.
Foto: Shutterstock
Makanan yang mengandung pemanis buatan seperti permen, es krim, hingga oatmeal instan mampu mempengaruhi hormon di dalam tubuh. Pemanis buatan bisa memicu sekresi insulin dan produksi hormon IGF-1 yang sangat berpengaruh dengan timbulnya jerawat.
Laporan: Hany Puspita Sari