Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Arus tren kecantikan datang secara pesat dari berbagai negara. Ada western makeup yang menawarkan tampilan bold, ada pula korean makeup yang lebih segar.
Namun nyatanya, gempuran produk kecantikan dari luar negeri tak membuat produk lokal semakin lesu. Merek kosmetik dan skincare lokal ikut bertumbuh pesat.
" Penjualan brand lokal bisa lebih tinggi di periode tertentu dibandingkan brand internasional. Karena mereka mengeluarkan varian yang sedang dicari sama customer. Growth mereka sebagai brand lokal tidak kalah dengan brand internasional," papar Christopher Madiam, Co-Founder dan Presiden Social Bella di Jakarta, Senin 2 September 2019.
Daya tarik brand lokal biasa terdapat pada rangkaian shade yang lebih luas, sehingga cocok digunakan di kulit orang Indonesia. Selain itu, Cristopher mengatakan konsumen sudah lebih paham mengenai produk incaran.
" Misalnya pada saat remaja memiliki acne problem, mereka akan cari produk spesifik yang efektif untuk jerawat. Tidak masalah produknya dari Jepang, Korea, ataupun lokal. Kebutuhan tiap user pasti berbeda," jelasnya.
Sampai saat ini, lipstik masih menjadi makeup items paling diminati. Terutama dengan variasi warna dan jenis tekstur yang semakin banyak. Setelah itu disusul dengan foundation dan produk mata seperti eyeshadow dan eyeliner.
Sementara itu, kategori perawatan tubuh dirajai oleh produk personal seperti sampo, sabun mandi dan moisturizer atau lotion.
" Kalau skincare, saat ini yang paling besar masih toner karena dia termasuk kebutuhan mendasar. Kemudian serum dan acne treatment itu masih lumayan besar minatnya," kata Cristopher.
Seiring bertambahnya merek kecantikan lokal, pemain kosmetik dan skincare halal juga semakin menjamur. Kehadiran produk kecantikan halal diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia yang didominasi oleh umat Islam.
" Ada brand yang kuat di bidang halal beauty, ada juga yang tidak terlalu fokus dengan hal tersebut. Semuanya berkembang, termasuk produk halal. Bisa dibilang persaingannya cukup seimbang," ujarnya.
Situs kecantikan Sociolla terus mendorong brand kecantikan lokal agar dapat bersaing dengan merek luar negeri.
Sociolla telah mendapat pendanaan seri D senilai US$40 juta atau sekitar Rp567,76 miliar dan 20,2 juta pengunjung secara kumulatif dari ketiga platform yang dimiliki yakni Sociolla, Soco dan Beauty Journal.
" Sangat senang melihat brand lokal sejak 2015 bertumbuh pesat. Kami bermitra hampir dengan semua merk lokal, dan 30 persen produk didominasi oleh pemain lokal," pungkas Cristopher.
Dream - Sahabat Dream pasti punya rutinitas perawatan kulit yang berbeda-beda. Melalui bermacam teknik, kamu bisa mengembangkan berbagai rutinitas perawatan kulit agar lebih cantik dan sehat.
Namun, ada satu teknik perawatan kulit unik yang sedang tren belakangan ini, yaitu skin fasting.
Skin fasting ini diklaim bisa bekerja secara ajaib dalam mewujudkan kulit idaman bagi setiap wanita.
Penasaran dengan skin fasting? Dream akan menjelaskan tentang skin fasting dan bagaimana melakukannya
Skin fasting adalah cara merawat kulit dengan metode yang mungkin terdengar tidak masuk akal. Dalam skin fasting, kulit dipaksa puasa dari memakai berbagai macam produk kecantikan dan perawatan kulit.
Hal ini bertujuan untuk mengistirahatkan kulit sementara waktu. Metode ini dipopulerkan oleh brand kecantikan asal Jepang, Mirai Clinical yang berkomitmen untuk mempersembahkan rahasia kecantikan unik.
Dengan mantra 'sedikit itu banyak', skin fasting dipercaya bisa meremajakan kulit wanita dan mengembalikan kecantikan alaminya.
Cara melakukan skin fasting sebenarnya sangat mudah. Kamu hanya perlu berhenti memakai berbagai produk kecantikan dan perawatan kulit.
Kamu tidak menggunakan pembersih wajah, tabir surya, pelembab, toner atau serum pada kulit selama beberapa hari.
Dengan menghentikan penggunaan produk kecantikan dan perawatan kulit berbahan kimia itu, kulit bisa memperbarui dan memperbaiki dirinya sendiri secara alami.
Selain itu, skin fasting akan menghentikan ketergantungan kulit dari produk-produk berbahan kimia tersebut.
Secara teori, skin fasting terdengar sebagai konsep perawatan kulit yang menjanjikan. Namun konsep ini tidak mempertimbangkan berbagai faktor eksternal yang bisa memengaruhi atau bahkan merusak kulit.
Beberapa faktor eksternal yang bisa memberikan dampak buruk pada kulit itu di antaranya adalah polusi udara, sinar UV, dehidrasi kulit, penuaan dini dan sebagainya.
Padahal, produk kecantikan dan perawatan kulit diciptakan untuk melindungi kulit dari berbagai faktor eksternal yang buruk tersebut.
Justru, dengan menghentikan penggunaan produk-produk tersebut akan mengakibatkan masalah kulit, dan kecantikan secara umum.
Sebenarnya ada beberapa keuntungan melakukan skin fasting bagi kulit. Salah satunya adalah ketika kamu menggunakan banyak produk tapi tidak tahu mana yang menyebabkan reaksi negatif pada kulit.
Dalam situasi seperti itu, kamu bisa melewatkan koleksi produk kecantikan dan perawatan kulit kamu satu per satu setiap hari. Dengan cara ini, kamu akan menemukan satu produk yang tidak cocok untuk kulit.
Contoh lain jika kamu sedang mencoba produk kecantikan dan perawatan kulit baru. Dengan melakukan tes produk tanpa memakai produk lain akan memudahkan dalam menentukan apakah produk tersebut cocok dengan kulit kamu.
Selain kedua situasi itu, skin fasting tidak memiliki manfaat dan tidak direkomendasikan untuk dilakukan.
Namun ada waktu dimana kamu tidak boleh melakukan skin fasting, yaitu ketika sedang menjalani perawatan di bawah pengawasan dokter kulit.
Dokter kulit biasanya memberikan resep untuk memakai beberapa produk yang berguna untuk mengatasi masalah kulit.
Tentu saja, kamu tidak boleh berhenti menggunakan produk yang direkomendasikan dokter kulit tersebut secara sembarangan.
(ism, sumber: Boldsky.com)
Advertisement
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
75 Ucapan Hari Santri Nasional 2025 yang Penuh Makna dan Bisa Jadi Caption Media Sosial
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Clara Shinta Ungkap Rumah Tangganya di Ujung Tanduk, Akui Sulit Bertahan karena Komunikasi Buruk