Ramai di Medsos Keramas Tanpa Sampo, Benarkah Baik untuk Kulit Kepala?

Reporter : Editor Dream.co.id
Rabu, 27 Maret 2024 15:12
Ramai di Medsos Keramas Tanpa Sampo, Benarkah Baik untuk Kulit Kepala?
Keramas tanpa sampo jadi tren di media sosial dan beberapa orang merasakan manfaatnya, tapi pakar justru tidak mendukung hal tersebut.

1 dari 14 halaman

Ramai di Medsos Keramas Tanpa Sampo, Benarkah Baik untuk Kulit Kepala?

Ramai di Medsos Keramas Tanpa Sampo, Benarkah Baik untuk Kulit Kepala? © Keramas tanpa sampo jadi tren di media sosial dan beberapa orang merasakan manfaatnya, tapi pakar justru tidak mendukung hal tersebut. Shutterstock

2 dari 14 halaman

© Keramas tanpa sampo jadi tren di media sosial dan beberapa orang merasakan manfaatnya, tapi pakar justru tidak mendukung hal tersebut. Unsplash

Dream - Hampir semua bagian tubuh dibersihkan menggunakan bahan kimia seperti sampo, sabun, dan hand sanitizer. Pemakaian semua produk tersebut sudah terbiasa dilakukan sejak kecil.

3 dari 14 halaman

© Keramas tanpa sampo jadi tren di media sosial dan beberapa orang merasakan manfaatnya, tapi pakar justru tidak mendukung hal tersebut. Shutterstock

Beberapa waktu lalu, muncul tren yang berlawanan dengan kebiasaan tersebut. Sebagian orang mulai mencoba berkeramas tanpa menggunakan sampo. Bahkan, kebiasaan tersebut diklaim mampu membuat rambut lebih sehat.

4 dari 14 halaman

Dilansir dari Liputan6, tren #nopoo #noshampoo ini banyak dilakukan remaja laki-laki dan dewasa.

Pemilik akun TikTok @kainoalam juga mengungkapkan bahwa rambutnya jadi lebih sehat setelah tidak keramas dengan sampo selama 7 bulan. Bahkan, rambutnya jadi lebih harum.

" Setelah saya tidak keramas (pakai sampo), rambut saya menjadi sangat bergelombang, menjadi lebih tebal, lebih bertekstur, dan mulai berbau lebih harum," tuturnya.

5 dari 14 halaman

© Keramas tanpa sampo jadi tren di media sosial dan beberapa orang merasakan manfaatnya, tapi pakar justru tidak mendukung hal tersebut. TikTok @humza.islam

TikToker Humza Islam juga mengklaim bahwa rambutnya lebih sehat setelah tidak memakai sampo selama setahun, meski awalnya kebiasaan tersebut sulit dilakukan.

6 dari 14 halaman

"Di bulan pertama dan kedua terasa sangat berat, aku ingat rambutku bau dan sangat berminyak. Setelah bulan kedua, aku ingin berhenti. Di antara bulan kedua dan ketiga, rambutku mulai berubah. Setelah beberapa bulan, rambutku akhirnya tidak terlalu bermin

7 dari 14 halaman

Rambut Terasa Lebih Tebal dan Tidak Rontok

Pada sumber lain, Islam mengungkapkan bahwa rambutnya tidak lagi rontok dan jadi lebih tebal.

Padahal, dia hanya membilas rambutnya dua hari sekali dan memakai cuka apel pada kulit kepala setiap minggu.

Ia pun mengungkapkan jika tren ini terkadang dilakukan untuk mengganti sampo dengan produk yang dianggap lebih aman.

8 dari 14 halaman

"Saya menggunakan air dan cuka apel. Yang lain mungkin menggunakan sabun castile sulingan, soda kue, dan banyak metode alternatif lainnya. Menggabungkan semua ini dengan memijat kulit kepala akan menghilangkan sebagian besar debu dan kotoran sehari-hari.

9 dari 14 halaman

Asal Mula Tren Anti-Sampo

imageAsal Mula Tren Anti-Sampo" /> © Shutterstock

Menurut Global Educator di perusahaan perawatan rambut EIDEAL, Sam Carpenter, tren ini bermula untuk membiasakan rambut agar tidak terlalu sering dibersihkan meski dia tidak menyarankan hal tersebut.

10 dari 14 halaman

"Hal ini berasal dari keyakinan bahwa bahan kimia seperti sulfat (yang terdapat dalam banyak produk perawatan rambut) mengeringkan helai rambut, sehingga menyebabkan produksi minyak alami berlebih. Dengan membiasakan rambut dan kulit kepala (tidak memakai

11 dari 14 halaman

Banyak yang Berhenti Mengikuti Tren Anti-Sampo

Walau banyak yang memiliki rambut sehat setelah mengikuti tren anti-sampo, tidak sedikit orang berhenti melakukannya.

Beberapa orang juga merasa rambutnya mulai rontok, berketombe, kering, dan bahkan hampir mengalami kebotakan setelah keramas tanpa sampo selama 1 tahun.

12 dari 14 halaman

Tidak Disarankan Dokter Kulit

imageTidak Disarankan Dokter Kulit" /> © Keramas tanpa sampo jadi tren di media sosial dan beberapa orang merasakan manfaatnya, tapi pakar justru tidak mendukung hal tersebut. Pexels

Tren ini pun ditanggapi Dokter Kulit, Anastasia Therianou dan Angela Tewari. Therianou sendiri menganggap tren ini bisa memicu kulit kepala gatal dan membuat orang menggaruk area tersebut serta mematahkan rambut hingga ke akar.

13 dari 14 halaman

Keringat, minyak, dan kotoran yang tersisa di kulit kepala bisa menyumbat folikel rambut, sehingga pertumbuhannya terhambat.

Sementara Tewari menganggap keramas hanya dengan air bisa saja membuat rambut terbiasa memproduksi minyak alami dalam jumlah yang tepat, tapi hal tersebut belum terbukti secara ilmiah.

" Kulit kepala dan rambut mengumpulkan kotoran, minyak, serta keringat. Untuk menghilangkannya secara efektif, kamu memerlukan surfaktan sebagai pembersih. Air saja tidak akan menghilangkan kotoran dan minyak tersebut," kata Tewari.

Sahabat Dream berminat mencoba tren anti-sampo?

14 dari 14 halaman

Beri Komentar