(c) Shutterstock
Bicara soal Bali memang nggak ada habisnya. Selain punya sederet kekayaan alam menawan yang menjadi destinasi wisata cantik, fakta kalau Bali punya kuliner super lezat juga nggak boleh diabaikan. Mulai dari ayam betutu, sate lilit, hingga rujak kuah pindang menjadi kuliner yang banyak dicari para wisatawan yang berkunjung. Tapi, jangan hanya tahu kulinernya yang menggoyang lidah saja. Kenalan juga dengan rempah-rempah yang jadi bahan dasar kebanyakan masakan khas Bali. Apa saja sih?
Biarpun sama-sama punya nama cabai, tapi cabai puyang nggak sepedas cabe rawit. Rasanya malah cenderung manis. Dikenal juga dengan nama cabe Jawa, rempah yang satu ini dikenal manfaatnya untuk kesehatan. Cabai puyang banyak diolah menjadi jamu yang berperan menghangatkan badan, serta mengobati penyakit seperti demam, kembung, dan pegal linu. Selain itu, cabai puyang juga bisa digunakan sebagai campuran minuman seperti teh dan kopi seperti yang biasa dilakukan masyarakat Madura.
Bangle adalah salah satu rempah khas Bali yang punya bentuk mirip jahe dan lengkuas. Bahan yang satu ini banyak dimanfaatkan sebagai bumbu dapur dan juga berkhasiat untuk kesehatan. Tumbuhan ini dipercaya bisa meningkatkan stamina dan menjaga kesehatan tubuh.
Mengulik tumbuhannya, bangle punya bunga yang mirip bonggol jagung berwarna hijau kemerahan dan memiliki daun hijau panjang dan lancip. Bangle biasanya digunakan untuk memberikan cita rasa khas pada kuliner seperti sate lilit, yaitu punya rasa pahit yang agak pedas.
Serai atau yang dikenal dengan sereh adalah salah satu rempah yang banyak jadi bahan dasar berbagai kuliner khas tanah air. Selain bisa membuat masakan jadi lebih lezat, sereh juga punya banyak manfaat kesehatan. Salah satunya adalah kaya kandungan antioksidan yang mendorong tubuh mengeluarkan racun.
Nah, sereh ini menjadi bahan dasar pembuatan Sambal Matah, salah satu kuliner khas Bali yang jadi favorit di berbagai daerah. Sambal Matah khas Bali ini merupakan warisan budaya tak benda Indonesia yang nggak dimiliki negara lain. Bahan-bahan pembuatannya antara lain serai, cabai, bawang merah, bawang putih dan minyak kelapa. Banyak wisatawan yang mengincar Sambal Matah saat kulineran di Bali. Namun, nggak sedikit juga yang menyajikannya di meja makan sendiri buat mengobati rindu kulineran di Bali.
Nggak hanya terbatas pada ketiga jenis rempah di atas saja. Masih banyak lagi kekayaan rempah Nusantara yang jadi warisan bangsa. Nggak heran jika kemudian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia akan segera menghadirkan program Jalur Rempah. Program ini bertujuan menjadi platform yang menumbuhkan kebanggaan akan jati diri daerah di Indonesia dan memperkuat jejaring interaksi budaya antar daerah, pulau dam bangsa. Jalur Rempah juga diharapkan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melestarikan, mengembangkan, dan memanfaatkan warisan budaya Jalur Rempah untuk pembangunan berkelanjutan.
Nggak hanya berhenti sampai di situ saja, Jalur Rempah juga akan diajukan kepada UNESCO agar bisa menjadi warisan budaya dunia, lho. Dengan mendapatkan pengakuan dari UNESCO, maka bisa memperkuat diplomasi Indonesia sekaligus meneguhkan posisinya sebagai poros maritim dunia.
Yuk, temukan informasi Jalur Rempah selengkapnya dengan klik di sini.