Back to Basic Jadi Jurus Baru untuk Menguatkan Identitas Restoran, Social House

Reporter : Hevy Zil Umami
Sabtu, 27 September 2025 17:37
Back to Basic Jadi Jurus Baru untuk Menguatkan Identitas Restoran, Social House
Di balik dapur Social Series—yang menaungi Social House dan Social Garden—ada sosok Chef Adam yang membawa semangat baru.

DREAM.CO.ID - Di balik dapur Social Series—yang menaungi Social House dan Social Garden—ada sosok Chef Adam yang membawa semangat baru. Ia percaya bahwa untuk bertahan di industri kuliner yang semakin kompetitif, kuncinya justru kembali ke hal paling mendasar: makanan yang otentik, jujur, dan mudah diterima oleh banyak orang.

“ Kalau untuk basic makanan kan itu penting banget untuk suatu restoran. Karena ini yang hilang banget nih untuk Social House,” ungkap Chef Adam saat berbincang. Ia ingin menguatkan lagi core dari Social Series dengan menghadirkan menu yang tak hanya kreatif, tapi juga punya akar kuat pada cita rasa.

1 dari 5 halaman

Signature Menu dari Dapur Chef Adam

Perubahan itu ia mulai lewat sederet menu andalan. Ada rahang tuna yang diolah dengan sentuhan khas Sulawesi, lalu nasi goreng kambing dengan bumbu kari yang “ medok” dan penuh karakter. Ada juga fresh pasta buatan tangan sendiri yang dipadukan dengan cream truffle serta smoked beef hasil olahan tim dapur.

Tak ketinggalan, pizza ala Napolitana dengan adonan difermentasi dua hari. “ Jadi, after two days baru bisa kita proses jadi pizza. Dough-nya ini memang nggak bisa langsung dipakai. Totalnya benar-benar beda,” jelas Chef Adam. Teknik fermentasi itu membuat cita rasa pizza jadi lebih dalam dan teksturnya lebih renyah.

Menu-menu tersebut kini sudah bisa dinikmati di Social House. Responnya pun positif. “ Apalagi dengan pizza yang baru, nasi goreng yang kita buat, terus pasta fresh yang kita buat. So, mereka happy banget,” katanya.

2 dari 5 halaman

Filosofi Dapur: Family Friendly dan Nggak Ribet

Bagi Chef Adam, visi besarnya sederhana: Social House harus jadi restoran yang family friendly. Artinya, menu disusun agar bisa dinikmati semua kalangan, termasuk anak-anak.

“ Aku nggak pengen tamu datang ke Social House duduk, terus baca menu itu bingung. Aku nggak pengen yang kayak gitu,” ujarnya. Karena itu, setiap kategori makanan sudah diarahkan. Ada pilihan nasi goreng spesial, pizza favorit, hingga menu pasta unggulan. Dengan begitu, tamu bisa langsung tahu apa yang jadi rekomendasi Chef.

Selain highlight menu baru, beberapa hidangan lama juga dipoles ulang. Salah satunya Iga Bakar Cobek yang kini diberi kuah tambahan serta bumbu bakar lebih pekat, lengkap dengan sentuhan urap. “ Jadi lebih kompleks aja sih rasanya,” kata Chef Adam.

3 dari 5 halaman

Bahan Lokal dan Kesegaran

Chef Adam menekankan pentingnya bahan baku segar, terutama untuk seafood. “ Kayak tuna kita pakai lokal. Kita ngambil dari suppliernya sendiri, kontak dari orang di Sulawesi. Itu fresh, dua hari sekali datang,” jelasnya.

Burrata segar dari Puglia juga rutin hadir setiap dua hari sekali agar tamu bisa merasakan kualitas terbaik. Baginya, pengalaman makan di Social House harus selalu fresh dan otentik.

4 dari 5 halaman

Tantangan Bisnis Kuliner

Di tengah maraknya restoran baru, Chef Adam sadar persaingan semakin ketat. “ Tantangannya sih, karena banyak sekarang restoran yang buka, jadi marketnya kepecah. Jadi aku berpikir, selagi produk kita bagus, konsisten, enak, orang bakal datang terus. Itu kuncinya,” tegasnya.

Karena itu ia memilih strategi back to basic, bukan sekadar mengejar tren. “ Kalau dibilang mau ngikutin tren, sebenarnya mau. Tapi balik lagi ya, kita kan ada fokus strategi yang harus kita pikirin. Kita nggak mau yang tiba-tiba booming sesaat, satu bulan, akhirnya barang-barang kita nggak moving, jadi dead stock,” ujarnya.

Contoh sederhana bisa dilihat dari kreasi Soto Betawi versi Chef Adam. Alih-alih “ deconstructed” atau dipoles berlebihan, ia memilih menyajikan Soto Betawi dengan wagyu yang lembut dan kuah medok. “ Orang makan worth it. Karena dagingnya juga tender, enak. Aku nggak mau yang macam-macam,” katanya.

5 dari 5 halaman

Filosofi: Makanan Harus Worth It

Berpengalaman sejak umur 15 tahun di dapur, dengan jam terbang dari Malaysia hingga Dubai, Abu Dhabi, Makau, dan Saudi Arabia, Chef Adam memegang satu prinsip penting. “ Makanan yang enak adalah makanan yang diterima banyak orang, dan mereka willing to pay buat makanan tersebut,” tuturnya.

Menurutnya, pelanggan tidak masalah membayar lebih asalkan porsinya pas, rasanya konsisten, dan pengalaman makannya memuaskan. “ Yang penting enak, konsisten. Mereka bakal balik, dan mau bayar apapun,” tegasnya.

Dengan filosofi itu, Social House terus melangkah. Bukan dengan sekadar mengikuti tren, tapi dengan menghadirkan hidangan yang membumi, jujur, dan tetap memanjakan lidah.

Beri Komentar