Darurat Corona, Italia Tutup Seluruh Wilayah

Reporter : Ahmad Baiquni
Selasa, 10 Maret 2020 10:41
Darurat Corona, Italia Tutup Seluruh Wilayah
Masyarakat diminta tinggal di rumah.

Dream - Perdana Menteri Italia, Guiseppe Conte, membuat keputusan drastis. Dia menyatakan seluruh wilayah Italia ditutup menyusul peningkatan angka kematian ekstrem akibat virus corona.

Conte meminta 60 juta lebih penduduk Italia tinggal di dalam rumah. Dia juga melarang seluruh pertemuan publik.

" Tidak ada waktu lagi. Saya akan bertanggung jawab atas keputusan ini. Masa depan kita ada di tangan kita," ujar Conte dalam konferensi pers Senin malam waktu setempat, seperti dikutip dari The Guardian.

Saat ini Italia sedang berjuang melawan wabah Covid-19 yang terburuk di Eropa. Italia mencatat ada 9.172 orang terjangkit dengan angka kematian mencapai 463 jiwa. Ini merupakan korban meninggal terbanyak di luar wilayah China. Disusul Iran 237 pasien meninggal dan Korea Selatan 53 orang meninggal. 

Conte mengatakan pembatasan perjalanan dan pertemuan publik yang awalnya hanya diterapkan di bagian utara kini diperluas. Seluruh Italia ditetapkan sebagai kawasan tertutup.

" Saya akan tanda tangani dekrit yang dapat diringkas sebagai berikut: Saya tinggal di rumah. Seluruh Italia akan menjadi zona terlindungi," kata Conte.

 

1 dari 5 halaman

Dilarang Bepergian, Bahkan Sekadar Antar Kota

Di bawah dekrit tersebut, seluruh acara publik akan dilarang. Bioskop, teater, gym, diskotik, dan pub, ditutup.

Demikian halnya dengan acara pemakaman, pernikahan, maupun olahraga terutama liga sepakbola Serie A dibatalkan. Seluruh sekolah dan universitas juga ditutup hingga 3 April mendatang.

Angka kematian akibat kasus virus corona di Italia meningkat tajam pada Senin dari 366 menjadi 463 jiwa. Sedangkan total kasus terkonfirmasi meningkat 24 persen menjadi 9.172 jiwa.

Dari total kasus tersebut, sebanyak 724 pasien dinyatakan telah pulih. Sementara 733 pasien menjalani perawatan sangat intensif, angkanya meningkat dari sebelumnya 650 pasien.

" Angka-angka ini menunjukkan kita sedang berhadapan dengan peningkatan kasus infeksi yang serius, meningkatnya orang dirawat dengan perawatan intensif, dan peningkatan, sayangnya, kematian," kata Conte.

" Kita harus mengubah gaya hidup kita. Kita harus mengubahnya sekarang. Itulah mengapa saya mengambil keputusan berat ini," ucap dia melanjutkan.

Dengan dekrit ini, orang-orang hanya dibolehkan bepergian antar kota dengan alasan darurat. Jika melanggar aturan karantina, ada ancaman penjara hingga tiga bulan lamanya.

Pos-pos pemeriksaan di jalan raya, pintu tol, stasiun kereta api dan bandara mulai dibuka pada Selasa ini.

Masyarakat yang harus meninggalkan daerahnya karena keperluan serius dibolehkan pergi jika memiliki sertifikasi diri yang menyatakan mereka harus melintasi perbatasan untuk urusan bisnis, kesehatan, atau untuk pulang ke rumah.

2 dari 5 halaman

366 Orang di Italia Meninggal Akibat Infeksi Virus Corona

Dream - Kasus infeksi virus Corona, Covid-19, di luar China meningkat. Kasus yang terjadi di lima negara bahkan mencapai angka ribuan.

Berdasarkan data Johns Hopkins University-Center for Systems Science and Engineering (JHU-CSSE), pada Senin 9 Maret 2020 pukul 15.23, kasus virus Corona di luar China tertinggi di Korea Selatan, Italia, Iran, Prancis, dan Jerman.

Infeksi virus Corona di Korea Selatan sebanyak 7.382 kasus, Italia 7.375 kasus, Iran 6.566 kasus, Prancis 1.209 kasus, dan Jerman 1.040 kasus.

Italia menjadi negara di luar China dengan tingkat kematian tertinggi, yaitu mencapai 366 orang. Di Iran 194 orang meninggal. Korea Selatan 50 orang meninggal.

Data sebaran virus Corona

Data sebaran virus Corona

Meningkatnya kasus kematian di Italia membuat sejumlah pihak khawatir. Pertandingan sepakbola Serie A digelar tanpa penonton. Perdana Menteri, Giuseppe Conte, mengumumkan untuk menutup sekolah, pusat kebugaran, museum, kelab malam, dan lokasi kerumuman di seluruh negeri.

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menyebut lima wilayah di Italia ditutup untuk sementara.

Saat ini, kasus virus corona di China, mencapai 80.735. Sementara itu kasus kematian di pusat penyebaran virus Covid-19, Hubei, China, mencapai 3.007.

Meski kasus kematian mencapai puluhan ribu, sejumlah pasien sudah dinyatakan pulih. JHU-CSSE mencatat sebanyak 58.668 orang dinyatakan pulih dari infeksi Covid-19.

3 dari 5 halaman

Pria Positif Virus Corona di Jepang Sengaja Pergi ke Bar Tularkan Penyakit

Dream - Seorang pria berusia 50 tahun dari Gamagori, Jepang dikonfirmasi terinfeksi virus corona, Covid-19. Pria itu diperintahkan untuk mengarantina dirinya dengan tidak keluar rumah.

Dilaporkan World of Buzz, dia diinstruksikan tetap di dalam rumah hingga institusi medis merawatnya. Tapi, tanpa alasan yang jelas, dia memutuskan memanggil taksi dan pergi ke sebuah bar.

Dia mengatakan ke keluarganya, " Aku ingin menyebarkan virus."

Setelah meninggalkan bar pertama, dia pergi ke tempat kedua dan bahkan dengan bangga memberi tahu orang-orang di sana bahwa dia telah dinyatakan positif terkena virus.

4 dari 5 halaman

Sangat Disesalkan

Staf di sana segera memberi tahu pusat kesehatan setempat dan Kepolisian Gamagori. Mereka tiba di bar hanya untuk mengetahui bahwa lelaki itu telah kembali ke rumah.

Staf bahkan tidak bisa memahami tindakan egois pria itu. " Ini tidak masuk akal. Saya tidak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata karena saya marah!”

Pria itu tidak menunjukkan gejala apa pun, namun saat diuji positif karena kedua orang tuanya dinyatakan positif virus.

" Sangat disesalkan bahwa dia tidak tinggal di rumah seperti yang diperintahkan," kata Wali Kota Gamagori, Toshiaki Suzuki.

5 dari 5 halaman

Lagi, Satu WNI Dinyatakan Positif Virus Corona di Singapura

Dream - Seorang pria Indonesia berusia 64 tahun dinyatakan positif terinfeksi virus Corona, Covid-19, di Singapura. Pria tersebut masuk ke Negeri Singa pada 7 Maret 2020 dan dinyatakan sebagai kasus ke-147.

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menyebut, WNI tersebut dikonfirmasi positif Covid-19 pada 8 Maret 2020. Saat ini, WNI tersebut menjalani perawatan di National Centre for Infectious Diseases (NCID) Singapura.

Menurut keterangan Kemenlu, dengan kasus itu berarti sudah ada tiga WNI yang dikonfirmasi positif Covid-19 di Singapura. Pertama kasus ke-21 (sudah dinyatakan sembuh dan dipulangkan dari rumah sakit pada 18 Februari 2020).

Ke dua, kasus ke-133 yang diumumkan pada 7 Maret 2020. Terakhir pria 64 tahun yang dinyatakan positif pada 8 Maret 2020 tersebut.

Sejauh ini belum diketahui proses infeksi Covid-19 pada kasus ke-147 dengan pasien berusia 64 tahun tersebut. Kementerian Kesehatan Singapura menyebut, kasus ini sebagai imported case atau kasus dari luar wilayah itu.

" Artinya WNI tersebut diduga kuat sudah terjangkit Covid-19 sebelum melakukan kunjungan ke Singapura," demikian keterangan Kementerian Luar Negeri.

Beri Komentar